12. Barbeque

2.9K 201 1
                                    

Author pov

Pagi ini diakhir pekan yang cerah,  tepatnya hari minggu. Terlihat seorang gadis yang sedang asik bermain dengan kucing nya yang menggemaskan. Sepertinya gadis ini akan menghabiskan sisa akhir pekan didalam rumahnya, karena memang dia masih dalam pemulihan setelah tindakan konyolnya.

"Lisa." suara seorang wanita memanggil dari balik pintu kamarnya.

"iya mom." sahutnya, lalu segera membuka pintu untuk menemui ibunya diluar.

"ada jiso,  dia menunggumu di ruang tamu."

"eoh? Jiso?" jawab lisa dengan sedikit rasa penasaran. Lisa tidak menyangka jiso akan berkunjung apalagi masih sepagi ini,  tidak pagi juga sih ini sudah menjelang siang. Lisa pun turun kebawah untuk menemui jiso,  sedangkan ibunya kembali ke kamar.

"angin apa yang membawamu kesini chu?  Tumben kau datang tanpa memberitahuku." lisa langsung memberikan pertanyaan tanpa berbasa basi dulu pada sahabatnya itu.

"aku merindukanmu monkey." jawab jiso sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"cih, sana pulang." usir lisa.

"kau mengusirku?" tanya jiso dengan sedikit mendramatisir.

"ya." jawab lisa singkat.

Kemudian mereka saling menatap, beberapa detik kemudian mereka tertawa bersama. Sungguh pertemanan yang aneh.

"kau menyebalkan manoban."

"yasudah ayo kita kekamar lebih nyaman ngobrol dsana." ajak lisa, memang lisa lebih senang jika ngobrol di kamarnya itu terasa seperti privacy yang aman dan kemudian mereka pun ke kamar.

Mereka duduk santai di sofa kamar lisa,  seperti biasa mereka hanya akan mengobrol dan bersenda gurau menghabiskan waktu. Mereka terlihat tidak akur tetapi yang sebenarnya mereka sangat lah lengket satu sama lain.

"apakah kau sudah lebih baik lisa?" tanya jiso.

"aku sangat baik,  hanya saja aku sedang ingin istrahat. Kenapa kau datang sepagi ini chu?"

"ini akhir pekan kau ingat? Dan aku sangat bosan dirumah. Jadi aku berfikir untuk kesini sekaligus menjengukmu."

"mengapa kau tidak membawa rose?" tanya lisa lagi.

"dia sedang ada urusan,  makannya aku langsung ksini. Lisa,  apa aku boleh menanyakan sesuatu?" lisa terdiam sejenak mendengar pertanyaan jiso.

"apa yang ingin kau tanyakan?" kemudian lisa bertanya.

"kalo boleh tau apakah somi masih mengganggumu? Maksud ku setelah kejadian ini apa dia masih berusaha menemui mu?" tanya jiso penasaran. Jiso tau bagaimana somi, karena sebelumnya lisa selalu menceritakan semua hal mengenai hubungannya kepada jiso termasuk pengkhianatan somi. Dan jiso pun sudah mengenal somi.

"dia sempat menjengukku kerumah sakit pada hari terakhir aku dsana.  Mengetahui kondisiku yang masih dalam perawatan,  orangtua ku terpaksa mengusirnya." jawab lisa.  Memang benar,  somi masih sering mengganggu dan menghubungi lisa tetapi tidak pernah sekalipun di tanggapi.  Lisa sudah benar benar tidak mau berhubungan dengan orang itu.

"Sungguh tidak punya malu wanita itu,  masih berani menampakkan diri di depanmu dengan apa yang sudah dia perbuat. Untunglah orangtua mu mengusirnya,  sekalipun aku dsana,  aku akan melakukan hal yang sama lisa." sahut jiso. Sungguh sahabatku yang satu ini sangat lucu, dia mengomel seolah dia orangtuaku. Aku hanya terkekeh melihat tingkahnya yang kadang membingungkan,  dia aneh.

"lisa,  bagaimana dengan jennie? " tiba tiba jiso berkata.

"ada apa dengan jennie?" lisa agak bingung dengan pertanyaan jiso.

Me, My Self And You (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang