"ceritalah padaku manoban, apa yang membuatmu senang saat di busan?"
"apakah penting chu?"
"aku hanya penasaran, apa ada hubungan dengan somi?"
Lisa terdiam sejenak sambil memainkan sedotan dalam gelas nya, dia bingung harus memulai cerita nya darimana. Sedangkan jiso terus saja mendesak sejak kepulangan mereka dari busan.
"bukan somi, tapi tentang jennie."
"apa? Kalian sudah berbaikan?" jiso mencondongkan badan memdekati lisa yang ada di sampingnya. Mereka sedang makan di kedai biasa sepulang sekolah.
"Ne"
"apakah dia menerima mu?"
"kau bicara apa chu? kami hanya berdamai dan aku belum meminta nya untuk menjadi kekasih."
"ck, kau payah lisa, apa yang kau tunggu?"
Sebenarnya lisa sudah meminta jennie untuk menjadi kekasih nya saat jennie tenang setelah menangis malam itu. Tetapi karena suatu alasan jennie meminta waktu untuk diri nya berfikir.
"hanya menunggu waktu yang tepat chu, aku akan segera menjadikannya kekasih. Kau tau, sangat sulit membuat seorang straight untuk bisa seperti kita. Jadi aku hanya akan bersabar."
"aku mengerti, hanya saja ini sudah terlalu lama."
Lisa hanya tersenyum dengan ocehan sahabat nya itu. Dia tau memang sudah trlalu lama dia menunggu, tapi dia hanya harus bersabar sebentar lagi. Jennie sudah memberikan sinyal bahwa dia memiliki rasa yang sama, hanya butuh keberanian nya saja untuk dapat mengakui bahwa dia juga mencintai lisa.
Jennie pov
Aku sangat lelah hari ini, latihan fisik sangat menguras tenagaku. Aku bersandar pada salah satu tiang untuk meregangkan otot dan ku lihat rose mendekat dan duduk disampingku.
"ini minuman untukmu." rose menyodorkan minuman kaleng yang dia bawa dari kantin.
"terima kasih rose. "
"apakah ada kabar baik antara kau dan lisa?" aku sempat berfikir untuk bercerita setelah pulang dari busan. Tapi karena kita belum ada kesempatan berdua, jadi aku lupa. Dan untungnya kali ini rose mengingatkan dengan pertanyaannya itu.
"hmm, sebenarnya kami sudah berdamai saat di busan."
"aku tau itu, kalian terlihat berbeda pada hari kedua kita disana. Apa yang dia lakukan padamu?"
Aku bingung, harus memulai cerita dari mana.
"kami hanya mencoba bicara dan memperbaiki keadaan rose. Tidak ada yang penting selain itu." aku masih malu untuk mengakui bahwa kami serius malam itu.
"apakah dia memintamu untuk menjadi kekasih?" tanya rose lagi, aku yakin dia pasti sangat penasaran.
"hmm, sebenarnya dia sudah mengatakannya, tetapi aku meminta waktu untuk berfikir. Kau tau ini baru bagiku rose, aku masih tidak percaya apakah benar apa yang aku rasakan."
"aku mengerti maksudmu, kau hanya butuh keberanian jennie, jika kau yakin maka jalani saja dulu. Tidak ada yang salah dari sebuah keputusan yang kau ambil saat pikiranmu tenang. Ikuti kata hatimu, sebelum kau menyesal."
Aku selalu saja diberi saran yang sama. Mereka sangat mendukung lisa untuk ku, sedangkan aku masih dengan egoku sendiri. Aku tau sudah cukup lama lisa menahan rasanya demi mendapatkanku.
"aku akan mencobanya, besok lisa mengajakku ke suatu tempat sepulang sekolah. Tapi aku tidak tau kemana."
"pergilah, dan selesaikan." ucap rose singkat kemudian dia mengajakku untuk bersiap pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, My Self And You (Jenlisa)
Roman d'amourApakah mungkin ini cinta? aku tidak tau dan tidak mengerti perasaan ini sebelumnya. Kita sama tetapi rasa ini beda. Kamu telah banyak mengubah jati diri ku, hati ku berkata begitu. Kau orang pertama yang membuatku jatuh cinta teramat dalam. -Jenn...