“Momm, dadd. Aku berangkat ya.” Pamit Gabby
“Ia pelan pelan sayang” balas mommy
“Ngapain lo pagi pagi dirumah gue?” Tanya Gabby disana terlihat Raphael yang nangkring di atas motor nya dengan helm ditangan kanan nya.
Raphael memutar bola matanya malas, wanita didepannya ini lupa kah dengan perjanjian nya kemarin, ralat permintaannya. “Gausah pura pura lupa naik” setelah nya ia memberikan helm yang sebelas duabelas dengannya.
Mereka melewati pagi hari ini bersama dengan recehan dari Gabby tentu nya. Tidak terasa kedua nya sampai di sekolah, Gabby turun dan berjalan bersama ke area lapangan sekolah keran kelas mereka melewati area tersebut.
Ketika mereka sedang berjalan berdua hampir seluruh murid melihat ke arah Gabby, melihat Gabby dari atas hingga bawah. Hingga Gabby risih sendiri, apa ada yang salah dengan dirinya.
Diujung sana Ada Aline, Valerie, dan Cassey yang berlari ke arah Gabby dan juga Raphael.
“Gabby!!” teriak ketiganya
“Aduhh, bentar bentar gue capek banget.” Ucap Aline dari tadi mereka mengelilingi sekolahan untuk mencari Gabby tapi ternyata orang nya sendiri baru datang.
“Kalian ngapain sih, pagi pagi udah lari larian aja.” Saut Gabby merapikan rambutnya dibantu Raphael.
“Aduhh, Gawatt!” Ujar Cassey
“Kalian kenapa sih.” balas Gabby lagi, Raphael ikut bingung atas tingkah mereka bertiga.
“Buka grup angkatan, cepettt.” Titah Valerie
Kedua nya tidak ada raut wajah kaget dan semacam nya Raphael dengan wajah datar nya dan Gabby yang memutar malas bola matanya. Foto yang dikirim ke grup angkatan dimana, di foto itu terlihat jelas bahwa Gabby sedang diatas panggung saat itu memainkan alat musik dj.
“Ohh iya lo harus liat mading juga anjir.” Cassey heboh menepuk dahi nya lupa, bahwa dimading juga ditempel foto Gabby yang sama persisi seperti di grup angkatannya.
Gabby dan Raphael saling lihat lihatan dan setelah itu mereka berdua juga ikut lari mengikuti Cassey dan kedua sahabat nya.
Tidak ara raut wajah panik dari Gabby. Wanita itu malah tersenyum, seperti sudah tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Dan Gabby pun sudah tau yang menyebarkan ini semua ulah siapa.
“Ayo ke kelas.” Ucap Gabby santai, sebenarnya ia ingin mencabik cabik wajah yang sudah membuat kerusuhan seperti ini.
“Ta-pi Gab ini-” Ucap Aline wanita itu ingin mencopot semua foto foto Gabby yang terpajang di mading tersebut.
“Udah biarin aja, ayo” Ajak Gabby melanjutkan jalan nya menuju kelas. Raphael berlari dan berhenti saat menangkap lengan Gabby.
“Foto lo, lo biarin aja gitu?” Raphael bingung apa yang direncanakan Gebby sebenarnya, dan hanya dibalas anggukan oleh Gabby.
“Iya, liat aja nanti gue punya sesuatu buat orang yang udah nyebarin ini semua.” Ucap Gabby sambil tersenyum kearah Raphael.
Raphael ikut senyum, entah lah seperti nya Raphael menyukai Gabby. “Gue tunggu kejutan yang lo buat” Sambil mengelus puncak kepala Gabby. Gabby mematung, ide jahil terlintas di otak nya.
“Iya sayang” dan Gabby langsung berlari menyusul teman temannya didepan. Pasti wajah Gabby sudah memerah akibat ulah nya sendiri
Tolong selamatkan Raphael dan bawa dia ke dokter jantung seperti nya ada masalah dengan jantungnya yang berdetak dua kali lipat dari biasa nya. Atau Kalau kata Erlan “Aku ingin menghilang saja” sedikit berlebihan memang tapi nama nya juga Erlan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabbriella || On Going
JugendliteraturZefanya Gabbriella Baily, Gadis pemilik rambut blonde dan berkulit putih itu mampu membuat orang lain tertarik dengannya. Berbuat sesuka nya merupakan keinginan nya dan intinya Gabby tidak suka peraturan. Raphael Arsenio Sanders, laki laki bertubu...