"Bun ayah mana?" tanya nya menuruni anak tangga.
"Ayah belum pulang bang" balas sang bunda dari arah ruang tv
"Bun... aku pergi dulu ya." ucap Raphael sambil berlari kecil
"Hati hati sayang," balas bunda menggeleng gelengkan kepala nya
Sekarang ia hanya mengendarai motor nya menikmati angin malam, markas terlihat cukup sepi seperti nya hanya ada anggota inti. Atau mungkin yang lainnya belum datang, biasanya semakin malam malah semakin ramai.
"Nahh, itu Raphael tuh kayak nya" ucap Gama
"Kita minta dia buat cerita, okeh!" saut Erlan sambil tos bersama Gama
Raphael tiba tiba masuk, semua pasang mata mengarah ke dirinya termasuk Adrian walau di tangannya itu terdapat buku.
Sean mendekati Raphael yang masih berdiri sambil melihat ke mereka semua. Apakah ada yang salah dengan dirinya sampai harus diliatin seperti itu. "El.. buset El, lo gapapa. Hah?" ucap Sean sambil membolak balik kan badan Raphael.
"El, berita lo dihadang itu bener?" tanya Gama, laki laki itu sekarang sedang makan chiki seperti biasa.
"Hmm."
"Terus lo gapapa?, katanya lo juga bawa Gabby dia gapapa?" cecar Erlan
Pada saat itu memang mereka semua berpencar tidak pulang bersama, jadi mereka mendengar desas desus tersebut tanpa ada Raphael disebelah mereka.
"Gue ya yang kaya kalian liat, Gabby gapapa," balas Raphael seadanya, melepas jaket nya dan mengambil tempat disebelah Gama.
"Graventas?" tebak Adrian
"Hmm."
"WAHH! gila tuh anak ga liat apa Raphael bawa Gabby. Minta gue lempar juga tuh ke rawa rawa!" Erlan geregetan ia tidak bisa melihat Gabby nya dan Gabby Gama kenapa kenapa.
Gama pun sama dengan Erlan, langsung heboh. Padahal yang mengalami nya saja sudah biasa saja dan tidak ada luka yang parah. "Emang bener bener kutu kupret tuh mereka semua!" cela Gama
"Trus mau diapain mereka El?" tanya Sean
El!
El!
"Dih senyum senyum dia, guyur Gam guyur! Bawain gue selang depan," Heboh Erlan
Gama dengan sengaja melempar bantal sofa tepat ke kepala Raphael "Woyy El!"
"Apaan sih lo," tatap nanar Raphael
"Ahh udah dah, ini mah udah kena virus bucin nya Sean udah. Ngaku lo bucin kan lo!" tuduh Erlan
"Gue mulu lo, kampret!" saut Sean
"Ga bisa tuh Gabby kita!" seperti nya Gama akan menolak keras kepada ketua nya itu.
"Pala lo!" sengit Raphael
"Udah ah, gue mau bikin tiktok aja. Ayok Er!" ajak Gama
Gama mengajari Erlan untuk teknik dasar gerakan dunia per tiktok an yaitu Woah, karena rata rata dance tiktok sekarang memakai gerakan itu seperti pada lagu fendi dan juga papi chulo. Jadi Gama mengajari Erlan dari yang paling basic, entahlah jadi apa gerakannya nanti.
"Tangan kanan nya naik dulu Er, liatin gue anjing!"
"GIMANA SIH, GINI?"
"Kaya gini bego!, terus badan lo geterin dikit." ujar Gama geregetan
Nahhh! -teriak mereka berdua bersamaan. Walau Erlan masih kaku tapi ada kemajuan sedikit.
Adrian lelaki itu sepertinya sedang mengurusi saham nya yang sempat turun beberapa persen, tapi tetap saja dirinya rugi. Memangku laptop nya dan sangat fokus, Adrian belajar itu semua mandiri, mengikuti beberapa seminar, membaca buku, atau bekal dari sang papa nya mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabbriella || On Going
ספרות נוערZefanya Gabbriella Baily, Gadis pemilik rambut blonde dan berkulit putih itu mampu membuat orang lain tertarik dengannya. Berbuat sesuka nya merupakan keinginan nya dan intinya Gabby tidak suka peraturan. Raphael Arsenio Sanders, laki laki bertubu...