Seperti biasa Graventas membawa peralatannya untuk menyerang.
SERANGG!
Sepuluh anggota Graventas lainnya keluar dari persembunyian, kubu Poison masih dengan kelima anggota inti nya.
Brukk~~ Salah salu anggota Graventas menjatuh kan motor yang terparkir rapih itu.
“Bangsat lo! motor gue” teriak Sean, ia langsung berlari dan menghajar orang itu habis habisan. Pasalnya ia sedang memakai motor saudara yang dimana jika motor itu rusak maka ia harus mengganti nya.
“Sean anak orang mati goblok” Saut Gama memeluk Sean dari belakang, orang itu sudah mengeluarkan darah dihidung nya.
Lima belas anggota Poison keluar dipimpin oleh Gerald, Elang, Raka. Mereka semua datang dari area belakang markas dan dari dalam markas.
Ketika anggota Poison itu kelar Graventas juga mengeluarkan tujuh belas anggota lainnya, sangat tidak mau kalah rupa nya.
Akmal, laki laki itu tetap berada di kamar lantai dua yang jendela nya bolong akibat dilempari batu. Memegang ketapel buatan baba nya (baba adalah sebutan lain dari ayah) dengan banyak persediaan batu.
Menutup sebelah mata nya dan mulai mengeker seseorang dibawah sana dan. Tak~~
Batu itu mengenai kepala salah satu anggota Graventas yang sedang dilawan oleh Erlan.
“Aduh, apaan nih” ucap orang tersebut memegangi kepalanya yang terkena batu
“Hahaa, mampus bagus mal bagus” ujar Erlan gilang
“Lagi gak bang” teriak Akmal dari atas
“Lagi mal lagi, tau gitu kan gue ga perlu baku hantam” ucap nya santai
“Gabby, pacar lo Gabby” ujar Grey dengan tampang sengak. “Kaya nya enak buat target gue selanjutnya”
Jari tangan Raphael sudah terkepal urat urat di tangannya terlihat jelas. “Berani lo macem macem, anggota lo semua ini udah ga berbentuk” wajah nya sudah merah.
“Oh ya?, dia cantik. Jadi mending buat gue” ujar nya lagi “Geng lo gak akan gue ganggu lagi kalo lo lepas dia”
“Bangsat!!” Raphael langsung memukuli membabi buta. “Lo budeg gue bilang hah!. jangan macem macem bangsat!!” memukuli dan menghantam nya dengan tongkat baseball hingga pelipis Grey sedikit robek.
“Ell!, awas!” teriak Erlan dari belakang.
BUGHH
Terlambat balok kayu itu berhasil menghantam punggung Raphael.
“Anjing lo, berani nya main belakang. Gak berani lo dari depan hah!” ujar Erlan memukuli orang itu.
Akmal datang dari atas, kaget melihat sang ketua nya itu terkapar. “Bang, bang El” panggil nya, “Lo gak pape bang?” tanya membantu Raphael berdiri.
“Ah shit!” ia merasa remuk di sekujur badannya. “Gapapa, bantu yang lain mal. Gue mau urusin Grey dulu.” ujar nya menepuk punggung Akmal dan berlari mencari Grey lagi.
Karena tadi Raphael melihat Grey yang dibopong anggota nya menjauh dari Raphael.
Didekat taman tadi ada Raka yang sedang menghajar dua orang sekaligus.
KREKK
“Akhh, kaki gue sial” ucap nya lirih
Adrian yang mendengar itu segera menghampiri, tau nya Raka sudah terduduk memegangi kaki nya.
Ia langsung menyikut punggung orang tersebut, hanya sisa orang yang memegang balok kayu, menendang memutar dan balok itu terlepas dari tangan orang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabbriella || On Going
Fiksi RemajaZefanya Gabbriella Baily, Gadis pemilik rambut blonde dan berkulit putih itu mampu membuat orang lain tertarik dengannya. Berbuat sesuka nya merupakan keinginan nya dan intinya Gabby tidak suka peraturan. Raphael Arsenio Sanders, laki laki bertubu...