9

494 77 48
                                    

Maaf klo ada yg typo
.
.
.
.
.

"Ngomong-ngomong mikey... Maaf jika tidak sopan, tapi tadi aku mengecek kamarmu tapi hanya ada futon disana... Apa barangmu belum datang??" tanya draken, kini mereka bertiga sedang duduk-duduk di sofa mungkin bermalas-malasan mengobrol santai, tapi dalam pandangan sanzu draken sedang mencoba lebih dekat dengan mikey membuatnya jadi nyamuk yg hanya bertopang dagu menonton mereka yg tanya jawab seperti wawancara

"Tidak... Aku kan sudah bilang aku berasal dari desa..... Disini Aku hanya punya itu... Maaf" ucap mikey malu, takut draken mengejek dirinya. Draken mengecek jam bermerk di tangannya, dan bangkit menghampiri mikey

"Sekarang belum terlalu sore... Kita masih punya waktu" ucap draken menarik tangan mikey agar bangkit dari duduknya dan menuntunnya keluar, mikey menoleh pada sanzu di belakangnya karena tak mengerti, tapi sanzu seolah memberi kode dari mulutnya tanpa suara 'ikuti saja... Dia direktur setan' gerak bibir sanzu seolah mengucapkan hal tersebut.

Mikey hanya mengikuti langkah draken keluar dan berjalan menuju parkiran, dan berhenti di sebuah mobil mewah, mikey tidak tahu mobil apa tapi ia melihat logo kuda 'jemping' didepannya

"Masuklah" ucap draken membuka pintu mobilnya, mempersilahkan mikey masuk

"Eeh... Mau kemana??" tanya mikey menatap draken dengan mata hitam besarnya membuat draken gemas

"Kita belanja keperluanmu" jawab draken dan mendorong punggung mikey pelan agar segera masuk, mikey hanya diam menurut bahkan mikey sendiri tidak tahu apa sebenarnya keperluannya, dalam perjalanan mikey hanya diam sedangkan sesekali draken memancing untuk bicara

"Apa bicara denganku membosankan?? " tanya draken karena mikey sering kali berpikir dan terdiam

"Bukan begitu pak direktur... Aku takut salah bicara dan kau marah" cicit mikey sambil menunduk, takut ucapannya barusan menyinggung, tapi draken malah tertawa

"Apa aku semenakutkan itu?? Aah iya waktu pertama kali bertemu juga kau menodongkan gitar kearahku" ucap draken terkekeh mengingat kejadian yg belum lama berlalu itu, dan mikey hanya mengganguk lucu

"Yaah tampangku memang seram... Auraku juga sering disebut berlebih, itu karena aku alpha dominan" ucapan draken itu membuat mikey mengerti alasan mengapa ia takut pada draken padahal biasanya ia acuh pada alpha sekalipun

"Tapi tenang saja... Aku tak akan begitu padamu" tambah draken tersenyum membuat mikeypun membalas senyuman tersebut sangat manis membuat pipi draken terasa panas

"Aah kita sudah sampai" draken memarkirkan mobilnya di depan sebuah bangunan yg sangat besar berwarna biru dengan tulisan besar 𝐈𝐊*𝐄𝐀 draken kembali berjalan dengan diikuti mikey yg kewalahan mengikuti langkah panjang draken, para pekerja yg sedang mengangkut lemari untuk dimasukkan ke mobil box yg terparkir didepan memutus penglihatan mikey yg berada dibelakang, hingga saat lemari itu sudah lewat draken sudah tidak ada dalam pandangan mikey membuatnya diam melongo

'Aku harus kemana? Atau diam saja disini menunggu pak direktur kembali?' batin mikey ia menoleh kekanan dan kekiri sambil berjalan masuk, mencari sosok hybrid tinggi yg tadi membawanya, tempat tersebut terlalu besar hingga membuat mikey bingung. Sosoknya yg mungil dan terlihat mencari-cari tak tentu membuatnya tampak seperti anak hilang

Dilain sisi

Draken terus bicara hingga ia menoleh kebelakang karena tak mendapatkan jawaban atau balasan dari percakapannya hingga ia sadar tak mendapati mikey dibelakangnya membuatnya terdiam sebentar, ia menoleh ke kanan dan kekiri sama-sama mencari sosok yg harusnya mengikutinya

à contre-courantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang