24

298 47 1
                                    

Maaf kalo ada yg typo
.
.
.
.
.

Dengan ayunan mantap dan terlatih tubuh mungil mikey membelah pohon yg cukup tebal menggunakan kapak membuat draken menganga untuk kesekian kalinya... Bahkan dengan teliti mikey memperkirakan kemana pohon akan jatuh, setelah itu draken diajari oleh mikey membelah pohon menjadi potongan kecil untuk dibawa

"Apa ini sungguh dibutuhkan??" tanya draken ragu pada mikey yg menyuguhinya kapak

"Umm... Dimalam hari akan sangat dingin... Ada baiknya membakar kayu di perapian untuk menghangatkan... Disini tak ada penghangat ruangan" jelas mikey yg akhirnya mau tak mau diikuti draken, mikey mengawasinya sebentar

"Kenchin aku akan mengambil beberapa buah diatas pohon" ucap mikey sambil menunjuk pohon yg dipenuhi buah apel karena tak ada yg memetik, draken hanya mengangguk sambil mengelap keringat di pelipisnya. 

Mikey melakukan ancang-ancang dan langsung melompat hampir 4 meter dan dengan cekatan mendarat di atas pohon, mikey mengambil tas lipat di sakunya dan memasukan beberapa apel kedalamnya, tanganya berhenti saat ia tak sengaja melihat desa dari hutan di atas bukit... Sudah berapa lama?? Sejak kapan?? Ia merindukan hal-hal kecil seperti ini... Kehidupan sederhana dimana ia tumbuh besar

Setelah ini apa?? Mikey harus kemana?? Setelah kontraknya selesai apa yg harus mikey lakukan?? Dulu mikey mengikuti audisi demi uang agar toshi san bisa mendapat perawatan terbaik. Tapi sekarang toshi sudah tak ada jadi tak ada alasan mikey bertahan di dunia entertainment... Mikey tak tahu... Ia tersesat... Ia hampa...

"Mikey!!" teriak draken dari bawah menyadarkan mikey dari lamunannya

"Aku sudah selesai... Ayo kembali" ucapnya, mikey segera mengambil apel-apel yg bisa digapai tangannya dan melompat turun
.
.
.

Disisi lain

"Hanma apa kau tahu cara menggunakan ini" ucap sanzu melongokan kepalanya dari pintu belakang pada hanma yg sedang memeras lap pel... Hanma berjalan keluar dan melihat sanzu menunjuk sebuah benda yg agak 'primitif' baginya

"Itu kompor tungku tradisional" ucap hanma

"Aku tahu itu kompor... Yg kutanyakan adalah cara memakainya" kesal sanzu, seperti biasa mereka tak akur

" kau bakar arang dan kayu dibawah... tiup agar api membesar... Beri sedikit minyak tanah agar api bertahan" ucap hanma menunjuk lubang dibawah juga sebuah kipas anyam yg tergantung disebelahnya

"Bagaimana caranya ada api?? Jika kompor yg harusnya menghasilkan api tak menyala??" tanya sanzu lagi.... Bego...

"Korek api laah" ucap hanma enteng dan kembali menuju habitatnya membersihkan debu dalam rumah, dengan telaten mengepel lantai setelah sebelumnya menyapukan seluruh lantai kayu ia mengelap perabotan seperti lemari dan rak tua yg ada di sana, beberapa foto terpajang dibeberapa tempat

Hanma menatap foto-foto tua yg sudah menguning itu, toshi tampak muda di beberapa foto... Sejujurnya hanma juga termasuk orang yg sangat terpukul dengan kematian toshi, walau dari awal ia sudah tahu toshi tak bisa bertahan tapi ia tetap berusaha sebaik mungkin untuk memperpanjang umurnya walau itu hanya 1 hari bukan hanya karena mikey tapi karena dirinya sebagai dokter... Ini adalah salah satu bagian yg paling ia benci dalam profesinya... Ketika ia terlalu terikat dan kehilangan setelahnya... Bukan sekali dua kali ini terjadi, dan sampai kapanpun hanma tak akan terbiasa

Bahkan ada satu hal lain yg ia lakukan... Yakni membayar setengah biaya perawatan toshi, ia sangat tahu bahwa mikey sudah berjuang tiap hari di berbagai tempat kerja untuk membayar... Nyatanya penghasilan mikey yg didapatkan setengah mati itu hanya bisa membayar separuhnya karena obat yg toshi konsumsi termasuk mahal. Hanma tak bisa meminta mikey mencari pekerjaan lain ataupun memberinya uang secara terang-terangan... Jadi hanma membayar setengah dari jumlah biaya disana tanpa mikey ketahui... Ia sangat mengenal mikey... Omega yg mandiri juga kuat dan tak mau bergantung pada orang lain, hanma yakin mikey tak akan mau jika tahu hanma membayar setengah nya

à contre-courantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang