18

369 60 16
                                    

-
-
//suara hati Dina//

Aku baru sadar kalau saya salah

Telah menyakiti Taufan, tidak hanya dia
Melainkan yang lain juga saya sakiti

//off//

Dina berada ditaman yang sangat sepi, dia disini untuk merenungkan dirinya

Dia menghela napas, meletakkan tangannya didahinya dan memejamkan matanya

"Dina ?"

Dina yang mendengarkan suara tersebut, membuka matanya dan ternyata yang memanggilnya yaitu Thorn

"Sedang apa disini ?"/Thorn

"Uhm hanya duduk saja"/Dina

Thorn menghampiri Dina dan duduk disampingnya

"Kau kelihatan lesu, //berikan sesuatu// ini Thorn ada bawa minuman cadangan. Tadi baru saja Thorn beli di minuman mesin"/Thorn

"Iya, makasih Thorn"/Dina

"//senyum// sama-sama, Dina"/Thorn

"Thorn ?"/Dina

"Iya ??"/Thorn

"Maaf pada saat camping itu, aku melakukan hal yang jahat denganmu"/Dina

Thorn pun mengingatkan apa yang kejadian pas di camping

//flash back//

//Hali Pov//

"Oi", panggil saya, dan dia melihat ke saya.

"Eh Hali ?? Uhh Thorn hanya mau liat liat pemandangan aja", ucap Thorn takut kalau saya merasa curiga dengannya.

Saya langsung mengangguk kepala dan
Ngobrol gak ya.. ?

Uhh..

"Hali ?? Bisa bantu Thorn ??", tanya Thorn dan saya mengangguk kepala

"Umm ini ada gelang yang dilengan Thorn, boleh bantu dibuka ?? Kalau Thorn buka sendiri, nanti Thorn kena sengatan", ucapan Thorn membuat saya kebingungan dan aneh, siaap yang membuat gelang ini sampai harus saya yang lepaskan

Saya pun segera melepaskan gelang tersebut dan Thorn akhirnya lega.

"Ini gelang apa ?", tanya saya, saat Thorm ingin menjawab, ku merasa kalau itu jawaban yang saya pikirkan tadi.

"Itu gelang dari Dina", ucap Thorn.

'Dah ku duga !', batin saya

"Dia memaksa Thorn untuk pakaikan gelang ini pas berada di belakang sekolah", lanjut Thorn dan saya melihat agaknya Thorn ketakutan.

//flash end//

"Ohh itu, gak pa pa Dina. Thorn tak terlalu memikirkan itu"/Thorn

"Ohh oke, ntah apa aku lakukan itu ke kau"/Dina

"//terkekeh kecil//Thorn juga tak tau"/Thorn

"Dina, Thorn duluan dulu ya"/Thorn

"Baik, jumpa lagi Thorn"/Dina
-
-
-
Dina juga segera pulang ke rumah, karena sudah mau malam

Pada saat diperjalanan, dia bertemu dengan 2 orang yang saat itu pernah dia perintahkan untuk menyakiti Taufan

Namanya Kelfin dan Windo

"Eh Hai"/Dina

Mereka menatap Dina dengan sinis

"Dah sakit kau, Dina ?"/Windo

"Gak kok, uhm maafkan aku ya kalau telah berbuat jahat sama kalian"/Dina

"Minta maaf ? Baru nyadar kah kau ??"/Windo

"Udah Win, dengar dulu"/Kelfin

"Aku baru sadar kalau aku salah, memerintah untuk menyakiti seseorang itu tidak baik, saat itu sifat kecemburuan aku memang menghancurkan kesadaran aku. Aku sangat berminta maaf kepada kalian, //merundukkan kepala// tolong jangan membenci aku. ."Dina

Mereka yang mendengar tersebut agak terkejut, dan telah mengetahui kalau Dina sudah mengakui kesalahannya

Mereka pun membalas Dina dengan senyuman ramah

"Dina, kami tak kan membenci mu. Kami sebenarnya hanya kesal sama kau pas itu"/Kelfin

"Iyap, kami juga merasa lega kalau kau sudah mengakui kesalahan kau, kali ini kami memaafkan kau"/Windo

"Iya, jadi santai aja. Kami juga minta maaf pas saat itu, kita berkata kasar denganmu"/Kelfin

"Tenang aja kok, aku gak kena mental pun //tertawa//"/Dina

Dan mereka ber3 pun tertawa senang dan merasa lega saling berminta maaf

"Amboii, apa yang senang-senang tuh ??"

Dina menoleh kesamping dan terkejut

"Rewo !"/Dina

"//wajah datar// apa ? Belum puas kah ?"/Rewo

"Bukan, Rewo. Sekarang aku dah sadar kalau aku berbuat jahat dengan kau, aku telah menuduh kau yang tidak benar. //menggenggam tangan Rewo// Maafkan aku Rewo, aku tau ini memang hal yang sangat bodo, aku minta maaf telah merusak pertemanan kita, aku tidak ingin melakukan kesalahan ini lagi. Aku dah muak dengan tingkah laku aku"/Dina

Rewo hanya mendiamkan dirinya, dia menghembus napas

"Ya, aku tau kau tidak mau memaafkan aku, yang aku lakukan sangatlah kurang ajar. Tapi gak pa pa kok, terserah kamu aja-"/Dina

"Din, aku masih mau maafkan kau. Jangan mengira aku bakal membenci mu, kau kan teman aku. Yang aku inginkan ialah kau minta maaf saja, itu sudah membuat aku merasa lega //menghampiri Dina// //memeluknya// aku senang jika kau sudah menyadari kesalahanmu//senyum//"/Rewo

Senyuman terlukis diwajah Dina, dia membalas pelukan tersebut

"Makasih, Rewo"/Dina
-
-
-













"Taufan !!"/Gopal

"Eh !! Gopal !! Hoi dari mana kau !"/Taufan

"Dari planet mars ! Dah lama tak jumpa dengan kau !"/Gopal

"Baru 2 hari dibilang dah lama"/Taufan

"Eh leh, //teasing// pasti nangis tuh pas aku ditahan oleh polisi"/Gopal

"Nah, kagak"/Taufan

"Heh, gitu amat punya teman lama"/Gopal

"Kek mana kau bisa bebas dari penjara ??"/Taufan

"Pak polisinya baik dengan aku, makanya dia bebaskan aku"/Gopal

"//triggered//Yang serius lah"/Taufan

"Ye ye, tadi ibu kamu yang bebasin aku dan Rewo"/Gopal

"Ohhh, eh Rewo juga ??"/Taufan

"Ha'ah"/Gopal

"Patutlah, aku prank call dia tak dijawab-jawab"/Taufan

"Yelah tuh, Hali dah pulang kah ?"/Gopal

"Iya, dia duluan pulang"/Taufan

"Ohh, tadi ibu kau lgi cari kau, baik kau pulang dulu"/Gopal

"Ohh oke ke, jumpa lagi Gopal !"/Taufan

"Okee"/Gopal
-
-
-
-
-

TBC

Author : apa kabar yang sedang lakukan apa yang apa buat dan apa yang membuat apa yang bahagia ?

Ditunggu lanjutannya !!

Our Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang