Keesokan harinya..
"Hahaha, kasian deh"/ siswa
"Hahaha ! Iyaa, aku kasian sama bajunya"/siswa 2
"Waduh, bajunya basah ! Sedihnyaa"/siswa 3
"Hahahahaha"/siswa 4
Mereka yang berada dikelas tersebut melihat aksi Taufan yang terkena jebakan oleh Dina, yaitu ember yang berisikan air diatas pintu
Dapat dilihat Taufan masih mendiamkan diri dan embernya masih berada di kepalanya
Dina datang menghampiri Taufan, dengan senyum tidak bersalahnya
"Hehe, gimana rasanya ya ?"/Dina
Dia melihat Taufan hanya merunduk kepalanya
"//Dorong Taufan kuat//
Kalau ditanya jawablah kau ! Bengong mulu dah !"/DinaTaufan terjatuh diatas lantai dan dia melepaskan ember yang berada didalam kepalanya
Dengan wajah yang agak pasrah dengan tingkah laku Dina, dia kembali menatap Dina yang masih berdiri didepannya
"Harusnya ya, aku gak akan lakukan ini kalau kamu tidak dekat dengan Halilintar !"/ Dina
"Jika kamu masih tidak mau juga. . Bisa-bisa nanti setiap hari kau akan seperti gini"/Dina
"Sebenarnya kenapa kau buat begini"/Taufan
Dina menundukkan lututnya dan wajahnya menuju ke telinga Taufan
"//bisik//karna aku suka dia"/Dina
Taufan langsung terkejut
"Kalau gitu, kenapa kau tidak bilang saja ke dia"/Taufan
"Lu kira segampang itu kah ?!"/Dina
"Eh-"/Taufan
"Dia malah lebih nyaman sama lu ! Itu yang buat aku benci sama kau !"/Dina
"Kau cemburu ?"/Taufan
"IYA !"/Dina
*bel berbunyi*
"Lihat lah kau, akan ku pantau pas istirahat"/Dina
-
-
-
/Hali Pov/'//batin//Agak aneh..'
Melihat Taufan terlihat sangat sunyi rasanya seperti ada yang kurang
Bahkan Taufan mendorong kursinya menjauh dari saya
'//batin//Dia ada dendam pribadikah ?'
Aku langsung menoleh kearah Taufan
Dia yang sadar langsung membuang mukaSaya hanya menyipitkan mata saya, sembari menoleh kembali ke papan tulis
'//batin//gk mungkin dia pendendam'
Skip saat Istirahat mulai
Aku segera berdiri dari kursi, dan pandanganku aneh melihat Taufan yang langsung berdiri dan melangkahkan kakinya lebih cepat
Biasanya dia yang tunggu aku kalau mau ke kantin atau ngajak aku
Makin penasaran. .
Aku menoleh kearah Gopal yang sedang memakan bekal dari rumahnya
Segera aku menghampiri tempat duduknya Gopal
"Eh Hali ? Tumben"/Gopal
"Tak payah malu, duduk saja, kasian aku liat kamu berdiri disini"/Gopal sambil membawa kursi punya orang lain
Saya langsung duduk
"Kau tau-"/aku
"Waduh Hali mau belajar ngegombalin orang, tenang aku cukup ahli dengan itu. Tpi kau perlu ada ekspresi senyumnya biar siswi pada salting, dan harusnya jangan bersuara datar tpi harusnya "kamu tau gak?" Agak lebih ke semangat-"/Gopal
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life
AcciónMenceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Taufan pindah ke sekolah lainnya, disebabkan kasus pembulian yang menyebabkan ia tidak tenang dan hampir stress 'ntahlah' Tetapi kehidupannya telah berubah saat dia berada di sekolah barunya Karakter...