Aksi gegabah Beomgyu terpergok oleh Tuan Kang. Di dalam ruangan luas yang gelap Beomgyu dan Tuan Kang saling menyorotkan senter mereka. Tidak takut sama sekali, mata Beomgyu membulat tajam—menantang seseorang dihadapannya.
"Apa yang kau lakukan malam-malam di ruanganku?"
Masih dengan tatapan dingin, Beomgyu berjalan mendekati lelaki tua dengan postur tubuh yang tinggi dan besar itu. Agak mendongak, Beomgyu menyampaikan sesuatu. "Aku tahu kau lah pelakunya."
Tuan Kang tersenyum tipis. "Apa yang kau bicarakan, nak?"
Beomgyu memukul kuat dada Tuan Kang dan mulai mengamuk. "Kau orang yang membunuh ayah dan ibuku!"
Tuan Kang balas mengguncang tubuh Beomgyu. "Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jangan menuduh yang tidak-tidak."
"Kau juga telah mengambil alih perusahaan Choi-Kang!"
"Kau tidak tahu apa-apa soal itu, Beomgyu! Apakah tidak pernah ada yang memberitahumu soal bagaimana sosok ayahmu dulu? Kudengar kau berteman dekat dengan Shin Ryujin, anak dari Pak Shin Yeobjung? Apakah Pak Shin tidak pernah bercerita sama sekali soal sosok ayahmu, si Choi Byeonggon sialan itu?"
"Apa maksudmu?"
"Ah, sudah kuduga, kau memang tidak tahu apa-apa. Ada baiknya jika kau mengenali sosok ayahmu terlebih dahulu, baru bisa menghakimiku."
***
Pagi hari ini, kegiatan belajar mengajar di SMA Hukum Dongjak berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Setelah kelas berakhir, Ryujin masih harus menghadiri kelas esktrakulikuler detektif yang semenjak beberapa hari terakhir ini dibimbing oleh Pak Jung—yang selalu dibuat kesal karena muridnya yang bernama Chaeryeong selalu membolos, bahkan untuk hari ini pun.
Ketika seluruh peserta didik sedang sibuk dengan kegiatan mereka, Ryujin diam-diam mendekati si pembimbing ekskul. "Permisi, Pak?"
Pak Jung menoleh. "Ya? Apa ada kesulitan, Ryujin?"
"Tidak, Pak. Aku hanya ingin bertanya, Pak Jung merupakan detektif dari kepolisian mana?"
"Eh? Saya belum bisa disebut sebagai detektif karena masih magang. Kalau ingin tahu, saya magang di Kepolisian Gangnam."
"Itu berarti kau mengenal Detektif An?"
"Siapa itu? –Oh? Detektif wanita yang meninggal gantung diri di kamar hotelnya tahun lalu?"
"Ya."
"Aku hanya sebatas tahu karena pada saat itu kasusnya cukup banyak diperbincangkan. Tapi karena aku baru saja menjadi pekerja magang di awal tahun, aku tidak pernah mengenalnya secara pribadi."
Ryujin duduk di dihadapan pembimbingnya dan memulai perbincangan yang lebih serius. "Dulu, Detektif An adalah pembimbing club kami. Dia adalah seseorang yang sangat misterius, kami tidak pernah tahu latar belakang kehidupannya."
"Wow, benarkah?"
"Ya. Dan aku tidak mau memiliki pembimbing yang sok misterius seperti itu lagi. Jadi, jawab pertanyaanku, pekerjaan apa yang kau lakukan sebelum bergabung dengan Kepolisian Gangnam?"
"Eh?"
"Jawab aku."
"Tapi ..."
"Jawab aku, Pak!"
"O-oke .... aku tidak kuliah dan tidak bekerja dimana-mana sebelumnya. Tapi aku mengurus sebuah komunitas tari jalanan."
"RYTHM Club?"
"Bukan, yang satunya, SOPE Club. Ada apa denganmu? Mengapa tiba-tiba menanyakan hal privasi semacam ini? Kau mencurigakan ... Ternyata murid-murid SMA Dongjak cukup menyeramkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seoul Story | txtzy
FanfictionKepindahannya dari Daegu ke Seoul ia lakukan untuk menuntut keadilan atas kematian kedua orang tuanya yang terbunuh 12 tahun yang lalu.