multimedia pic from : @doynamite //instagram
ㅤㅤㅤㅤㅤ
Di siang hari yang cerah, di hari Minggu, markas RYTHM Club terlihat sepi. Namun, terjadi sebuah adu mulut yang cukup menegangkan di dalam ruang produksi. Sang DJ, Yeonjun sedang duduk di bangkunya, berhadapan dengan seorang pelajar SMA, Choi Soobin, memperdebatkan suatu masalah serius.
"Jadi kau sungguh memformat hard disk-nya?" tanya Yeonjun dengan nada yang halus, penuh kesabaran, setelah baru saja menangkap pelaku dari hilangnya seluruh file lagu di komputernya, Soobin.
"Ya. Aku yang melakukannya," jawab Soobin.
"Mengapa kau melakukannya?"
"Tetua SOPE Club yang menyuruhku. Tujuannya sudah jelas, agar panggung RYTHM minggu depan tertunda karena lagu-lagunya belum siap."
"SOPE dan RYTHM sudah berjanji untuk damai, kenapa kepala suku mu itu masih terus mengusik RYTHM?"
"Karena memang belum sepenuhnya berdamai. Pasti Kak Suga dan Kak J-Hope selaku ketua SOPE masih memiliki sisa-sisa dendam dengan RYTHM. Jadi, karena mereka tahu bahwa aku berpacaran denganmu serta tahu segala password komputermu, mereka menyuruhku untuk melakukan hal ini. Pikirnya, DJ Fed pasti tidak akan marah karena pelakunya adalah pacarnya sendiri. Haha."
Yeonjun memang penyabar, tapi setelah mendengar pengakuan dari pria di hadapannya, siapa yang tidak geram, sekalipun orang itu adalah pacarnya sendiri? Karena sudah terlanjur emosi, Yeonjun mencengkeram kuat pakaian Soobin dan dibenturkanlah tubuhnya di dinding dengan kuat. Sepertinya akan gelut.
"Bisa-bisanya kau memanfaatkan rumor pacaran untuk melakukan hal ini! Aku mengerjakan semua file lagu ini berhari-hari hingga tak tidur semalaman dan dengan santainya kau menghapus semuanya!?" bentak Yeonjun, yang setiap kalimatnya ditekan, namun dalam volume yang kecil.
Soobin tersenyum dan membalas, "Kalau begitu segera lakukan klarifikasi kepada orang-orang bahwa rumor itu tidak benar. Sehingga aku tidak akan memanfaatkan rumor itu untuk kepentingan pribadiku lagi."
Yeonjun hanya terdiam dan masih menatap Soobin tajam, menyisakan jarak 5 cm antara wajah mereka yang tingginya hampir sama, lebih pendek Yeonjun sedikit.
Soobin melanjutkan, "Kenapa? Tidak berani angkat bicara pada orang-orang soal kebenaran dari rumor itu? Cih, kisah cintamu lucu juga."
Cklekㅡ Pintu ruang produksi terbuka dan sang pengganggu tiba. Beomgyu datang di saat yang tidak tepat, membuatnya panik sendiri dan menutup kembali pintunya lalu menggoblok-goblokkan dirinya sendiri.
Tak lama kemudian, pintunya terbuka lagi, Soobin keluar dari dalam ruangan, sempat berjumpa dengan Beomgyu namun tak disapa. Soobin hanya melewatinya dan segera meninggalkan markas.
Kemudian, Yeonjun ikut keluar dan menjumpai Beomgyu pula. Memberi pesan singkat, lalu meninggalkan markas, "Anggap saja kau tidak melihatnya. Aku percaya padamu, kau bukan mulut ember," ujarnya.
Beomgyu-nya masih membeku di tempat. Bingung. Tidak mau menanggung dosa lagi karena berprasangka buruk terhadap orang, akhirnya Beomgyu berhenti memikirkan kejadian barusan. Ia mulai mengambil langkah menuju rooftop, sambil jengkel sendiri karena ia tidak bertemu Chaeryeong di markas, padahal gadis itu duluan yang mengajaknya untuk bertemu, katanya ingin bercerita sesuatu.
Setibanya di rooftop, baru terlihat sosok Chaeryeong yang sedari tadi dicarinya. Ia terduduk di salah satu bangku, membelakangi Beomgyu. Namun, Beomgyu mengurungkan dirinya untuk menyapa setelah mendengar suara isakan tangis dari si gadis dingin berkulit putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seoul Story | txtzy
FanfictionKepindahannya dari Daegu ke Seoul ia lakukan untuk menuntut keadilan atas kematian kedua orang tuanya yang terbunuh 12 tahun yang lalu.