15. Suicide Letter

514 153 75
                                    

Mata Chaeryeong masih sangat sembab. Rambutnya lepek dan seragam sekolahnya berantakan. Pikirannya sedang kacau dan mood-nya sangat buruk. Ia berjalan dari sekolah menuju halte. Rencananya, ia akan pergi ke rumah Beomgyu dan menginap di sana setelah mendapat izin dari Beomgyu-nya sendiri.

Di sepanjang jalan menuju halte, Chaeryeong tak sengaja berpapasan dengan seorang pemuda bergaya nyentrik yang mengendarai sebuah vespa tua. Kendaraannya berhenti tepat di sebelah Chaeryeong, dan pemuda itu menyapanya, "Chaeryeong?"

Chaeryeong menoleh sambil merapikan penampilannya yang acak-acakan. "Loh? Kak Rapmons?"

"Kenapa baru pulang jam segini? Langitnya sudah mau gelap, loh? Ayo sekalian ku antar pulang," ujar Kak Rapmons sambil menyodorkan sebuah helm.

"Anu, Kak ... Aku tidak pulang ke rumah. Aku sudah bilang pada Beomgyu bahwa aku akan menginap di rumahnya hari ini."

"Oalah, ya sudah, ayo ku antar biar cepat sampai tujuan."

Chaeryeong pun menerima tawaran dan naik ke boncengan. Vespa antik milik Rapmons pun mulai melaju. Kecepatan vespanya sangat lambat dan suara mesinnya nyaring sekali, mengganggu pendengaran. Suaranya sekeras toa kelurahan, jalannya selambat kukang. Biar cepat sampai tujuan, katanya.

Di sepanjang jalan, diiringi suara mesin motor yang lantang, mereka nekat mengobrol.

"Chaeryeong," panggil Kak Rapmons.

"Ya."

"Kau masih sering bertengkar dengan ayahmu?"

"Apa?"

"KAU MASIH SERING BERTENGKAR DENGAN AYAHMU?"

"Oh, iya, kemarin Taehyun dan Beomgyu bertengkar di markas. Tapi aku tidak tahu apa masalahnya."

"Oalah ... iya iya, masih sering menginap di markas, ya."

"Apa?"

"MASIH SERING MENGINAP DI MARKAS, YA."

"Apa?"

"MASIH SERING MENGINAP DI MARKAS, KAN, YA!"

"Oh, iya, besok ada kerja bakti di markas."

"Ngomong-ngomong, rumah Beomgyu dimana ya? Aku pernah mampir tapi sudah lama sekali, sekarang jadi lupa."

"Di depan warung gurita bakar."

"Apa?"

"DI DEPAN WARUNG GURITA BAKAR."

"Rumahnya kebakaran?"

"DI DEPAN WARUNG GURITA BAKAR, KAK!"

Setibanya di rumah Beomgyu, Chaeryeong turun dari vespa dan mengembalikan helm-nya. Tentu tidak lupa berterimakasih. "Terima kasih banyak, Kak!"

"Sama-sama."

Ketika Chaeryeong hendak berbalik, Rapmons memanggilnya lagi. "Chaeryeong?"

"Ya, Kak?"

"Jika kau ada waktu luang, aku ingin berbicara sesuatu denganmu. Ini cukup penting."

"Berbicara tentang apa?"

"Tentang kasus yang menimpa kakakmu dulu. Karena topik ini cukup sensitif jadi aku ingin kau menyiapkan diri sebelum kita membahasnya."

"Oh?"

"Hubungi aku ketika kau sudah siap. Aku pulang dulu, ya."

Vespa Rapmons pun melaju pergi. Chaeryeong berbalik dan mulai masuk ke rumah kontrakan Beomgyu. Sebelumnya, Chaeryeong sudah mendapat izin untuk menginap di rumah Beomgyu namun Beomgyu sedang ada urusan di luar sampai larut malam sehingga pintu rumahnya di kunci dan Chaeryeong harus masuk melalui jendela belakang.

The Seoul Story | txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang