mereka berdua duduk di lantai dengan handphone Mark yang di letakkan di lantai tepat diantara mereka, dengan layar yang menyala memperlihatkan sebuah aplikasi shopping online.
"pake hp lu aja lah, kuota gue abis!" ujar Mark ingin mengambil handphonenya tapi di tahan Jeno.
"taruh balik" ujar Jeno, menatap Mark dengan wajah datar.
"ini hp gue jangan ngatur, kuota gue abis Jeno!"
Jeno menarik paksa hp di genggaman Mark lalu di letakkan di atas lantai kembali dengan wajah kelewat datar "lo pake wifi bukan kuota" Mark mendengus sebal.
"beban, lo kan suami gue aturan beliin gue kuota 5G biar mantep bukannya ngabisin internet wifinya rumah, bapak gue juga yang bayar!"
"yaudah nanti gue beliin, sekarang pake hp lu dulu" balas Jeno.
mata bulat Mark memutar malas, sebal ingin menggeplak kepala Jeno dengan penuh rasa dendam.
"pake hp lo aja dulu sih"
"gak ada aplikasinya, punya gue cuma ada pemesan makanan online, lo mau nungguin download dulu"
"iya, asalkan pake hp lo"
"astaga, kelamaan"
"ck yodah tuh lah, sekarang kita suit" Mark akhirnya mengalah dia membiarkan beli barang dari aplikasi online dengan handphonenya dibanding menunggu Jeno download dulu kelamaan.
mereka akhirnya melakukan suit, kali ini yang menang adalah Mark karna Jeno gunting sementara Mark batu, lelaki agustus itu tertawa sinis pada Jeno lalu mengebuk punggung Jeno dengan kuat sampai Jeno meringis kesakitan.
Mark mengambil hpnya lalu mencari barang yang dia inginkan, jadi cara bermain mereka adalah menentukan siapa yang menang dengan cara gunting, kertas, batu, jika salah satu pemain kalah maka akan terkena hukuman, entah itu pukul, sentil, atau pun di toyor, sementara yang menang bisa memilih satu barang online yang akan di masukkan kedalam keranjang sampai 5 kali suit, jika 5 kali menang maka yang kalah akan membayar 5 barang milik si pemenang.
jadi Mark berambisi untuk mengalahkan Jeno agar dia bisa menggebuk lelaki tersebut dan membuat Jeno membayar semua barang barang mahal yang dia beli.
"gue beli parfume, harganya 1 juta ya" ujar Mark tersenyum miring pada Jeno sementara Jeno memasang wajah jengahnya.
"oke masuk, lanjut"
kembali suit, dan Mark kembali menang tentu saja anak itu berteriak kegirangan dengan bahagia menampol tubuh Jeno dengan segala ke enekannya terhadap pria tersebut, sekalian menjadi sesi balas dendam.
"Mampus rasain lo, gue beli sepatu baru" ujar Mark memperlihatkan barangnya pada Jeno, Jeno hanya mendesis kesal melihat wajah tengil cowok mungil tersebut.
seperti itu berulang kali sampai sekarang keberuntungan memihak Jeno, pria tampan itu tersenyum miring pada Mark, 2 kali dia menang dari Mark dan sekali lagi adalah babak penentuan, cowok itu menoyor kepala Mark sampai Mark hampir terjungkal.
Jeno tertawa pelan "mau gak gue mampusin" balas Jeno.
Mark melunturkan senyumnya, si agustus mengeram "ih sakittt, goblok!" tukasnya sembari memegang kening yang habis di toyor Jeno.
"loh kok ngegas, gue noyor lu aja santai aja"
Mark mendecih "sakit goblok lo kira gue becanda!" marahnya, mengusap kening yang memang cukup merah, Jeno menghela nafas melihat kening Mark memang memerah tetapi dia menoyor anak itu pelan tidak kencang.
"lebay amat, gue cuma noel dikit doang"
"kasar, lo kasar banget sama gue giliran sama Ryujin alus kayak dia itu di mata lo benda antik yang gabisa lo kasarin dan sekali lo rusak dia, dia bakal hancur, gue tau gue cowok bangsat tapi gak usah pake tenaga dalem!" entah kenapa Mark kesal sekali dengan Jeno.
Jeno terdiam kenapa jadi membawa bawa kekasihnya.
"kok malah bawa Ryujin, lo ngomong gitu cemburu? jelaslah gua memperlakuin dia kayak Ratu dia cewek anjir, lo mau gua gituin, geli bodoh normalkan lu" balas Jeno.
"tapi Changbin bahkan lebih menghormati gue dibanding dia memperlakukan cewek, udah lah males, selesai nih mainan" Mark meraih handphonenya, lalu bangkit dari sana dan berjalan untuk pergi dari kamar.
Jeno langsung bangkit "lo mau kemana!" tegur Jeno.
Mark tidak membalas dan lebih memilih keluar, Jeno segera mengejar cowok agustus itu keluar dari kamar, tangannya terulur menahan lengan Mark yang baru ingin menuruni tangga.
"oke oke gue salah, maaf lo jangan pergi gitu aja, gausah berlebihan bisa"
yang lebih tua hanya mendecih mencoba untuk melepaskan tangannya dari genggaman Jeno, bukan maksud Mark ingin mencari perhatian Jeno tetapi setidaknya cowok itu tau kalau Mark tidak suka jika di kasari, bahkan mama dan papanya saja tidak pernah berlaku seperti itu, walaupun Mark sendiri memukul Jeno tanpa perasaan.
itu karna Jeno memang sering tawuran tidak mungkin cowok itu akan kesakitan berlebihan.
"minggir ah males gue liat lo"
"ke kamar aja dulu, gue minta maaf baik baik disana, nanti mama papa liat" ujar Jeno.
"biarin" ketus Mark
Jeno menarik Mark kembali naik ke lantai atas, lalu membalik tubuh tersebut, pria tampan itu sedikit membungkukkan tubuh, menyingkirkan poni yang menutupi kening Mark, lalu mengusap kening Mark "ini yang sakit?" tanya Jeno dengan wajah yang terlalu dekat di wajah Mark.
ibu jari cowok itu mengusapnya pelan lalu meniupnya "merah, sorry gua gak bakal ngajak lo main gitu lagi" ucap Jeno di hadapan Mark.
"HUEK, BUCIN BAU TAI!" sindir Haechan di bawah yang baru saja mengambil minum di dapur dan lewat begitu saja namun ingin muntah, ketika melihat kakaknya dan Jeno tengah bermesraan di atas padahal mereka tidak bermesraan.
Mark langsung mendorong Jeno menjauh dan turun kebawah untuk mencekik Haechan "Haechan babik diem!"
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
NoMark | MINE
FanfictionMark itu Bar-Bar,Cerewet,sama Cemburuan cuma Tsundure sementara dia Harus Nikah sama Jeno yang Mageran,Sok Cool ya intinya Males sama Uke cerewet modelan Mark BxB NoMark JENOXMARK