Mark sampai di rumahnya dengan selamat, diantar Changbin tentu saja. menggunakan motor scoopy pink bergambar hello kitty milik mama Changbin, agaknya Changbin tampak tertekan memakai motor itu ke sekolah tapi jika tidak pakai motor, Changbin akan ke susahan ke sekolah dan terlambat hanya karna naik kendaraan umum.
Sebenarnya Changbin memiliki motor KLX tapi sayangnya baru sehari papa Changbin membelikan, bocah itu sudah menabrakannya ke tiang listrik sampai penyok. Changbin harus mendengarkan ceramah mama dan papanya 3 hari 3 malam. bagaimana Changbin tidak mual mual mendengar mama dan papanya selalu berbicara menyindir nyindir masalah motor yang mencium tiang tempo lalu.
Mark mengulas senyuman, melepaskan helm yang sempat Changbin pakaikan ke kepalanya saat di parkiran tadi.
Kini helm tersebut sudah berpindah tangan, Changbin meletakanya di gantungan bagian depan.
"Makasih ya mbin, udah mau nganterin. berasa tukang ojek aja jadinya" canda Mark.
Demi apapun, Mark berbicara selembut itu. Changbin tidak bisa menyembunyikan senyumnya lagi. dia meleleh astaga bagaikan butter yang di panaskan diatas knalpot motor.
"Santai aja, demi Markeu apa sih yang enggak".
"Najis. mau gua gaplok lu".
Changbin menggeleng. "maunya lu cipok".
Wajah Mark berubah masam, Mark mendorong wajah Changbin ke samping lalu mendengus "halu lo jomblo. udah ya gua masuk duluan. hati hati mbin".
Mark melambaikan tangan dan segera masuk kedalam, Changbin mengusap wajahnya perlahan lalu dia mencium bekas sapuan tangan Mark "eum harum euy."
"ini gua kenapasih. gila banget" gumamnya. suara deru motor, berisik di samping motornya, Changbin menolehkan kepala melihat Jeno. cowok yang tadi memaksa Mark untuk naik ke motornya tiba tiba saja ada disini.
Changbin menatap sinis wajah Jeno yang tertutup helm fullface. cowok itu mendengus sebal.
Jeno mematikan mesin motornya, membuka kaca helmnya, melirik Changbin yang memakai motor untuk perempuan, lelaki itu terkekeh geli, Changbin yang menyadari Jeno menertawai kendaraanya menyipit jutek.
"Hei. Abang Jeno ada masalah lo ketawa ketawa! hah?!".
Jeno diam saja.
"Ngapain lo disini, mau ganggu Mark kan, gak akan gua biarin".
Jeno tidak menggubris, lelaki tampan itu malah turun dari motornya membuat Changbin memekik kaget, saat Jeno melepaskan helmnya dan masuk ke dalam rumah Mark.
"HALLO KAMPRET MAU NGAPAIN LO?!".
Changbin berdecak. kenapa cowok itu bisa masuk rumah Mark dengan seenak jidat tanpa permisi lagi.
"ck bahaya ini! bisa ke tikung gua" gumamnya, Changbin menatap motor besar disamping motor kecilnya dengan pandangan tidak suka "lo lawan gua Jeno!" Lalu dengan kesal Changbin menendang pelan motor Jeno. pelan saja takut motor Jeno jatuh dan dia dapat masalah untuk menggantikan kerugiannya.
Cowok itu lalu meneruskan perjalananya setelah mengantarkan Mark.
•••
Tok Tok Tok
Jeno di luar kamar mengetuk pintu yang terkunci itu, dia jadi tidak bisa masuk.
Tok Tok Tok
sekali lagi dia mengetuk ngetuk pintu kamar, sampai terdengar dari dalam sana seseorang tengah membuka kunci kamar lalu membukakan pintu, Jeno segera masuk begitu saja sampai Mark yang belum siap untuk di lewati Jeno terdorong beberapa langkah dari tempatnya.
Mark membalikkan tubuh, melihat Jeno meletakkan tasnya di atas kursi dan membuka seragam sekolahnya begitu saja tanpa rasa malu padahal masih ada Marl disini. cowok gila itu memang tidak ada malunya.
Walaupun mereka sama sama lelaki tetap saja rasanya aneh, perempuan dengan perempuan saja terlihat aneh jika membuka pakaian di depan teman perempuannya.
Cowok sinting!
Mark berjalan ke tempat tidur untuk mengambil handphonenya yang tergeletak dan juga seragam sekolah yang masih dia taruh di atas kasur, cowok itu membawa seragamnya untuk di gantungkan, setelah selesai Mark mengantungi handphonennya dan beranjak ingin pergi dari kamar.
dia tidak mau satu ruangan dengan cowok itu.
Namun saat langkahnya tinggal sedikit lagi untuk keluar dari ruangan. suara Jeno mengurungkan keinginan Mark sementara "lo mau kemana?".
Mark berdecak. memangnya ada urusan dengan Jeno jika dia ingin kemana mana.
Apa perlu izin terlebih dahulu, Mark menghiraukan ucapan Jeno dan melanjutkan jalannya "Gua bilang lo mau kemana, kenapa gak jawab tuli!" kali ini Jeno menegaskan kalimatnya, Mark mematung di tempatnya.
Tanpa memutar tubuhnya untuk melihat Jeno yang kini meremat seragam di tangannya. Mark berbicara begitu ketus membuat Jeno terpancing emosi.
"Kepo amat. gua mau ke ruang tamu, puas?" tidak menunggu jawaban Jeno. Mark segera pergi dari sana. Jeno berdecak.
Dia memijat pangkal hidungnya, lalu melempar seragam sembarangan dan menuju kasur untuk merebahkan tubuhnya, namun pikirannya melayang layang menginggat kembali kejadian di sekolah saat Mark memergokinya dengan Ryujin tengah berciuman dan hampir melakukan sex di dalam toilet.
Untung saja yang memergokinya adalah Mark kalau bukan Mark. Jeno tidak tau lagi apa yang akan terjadi ke depannya bisa saja papa dan mamanya menghukumnya lalu menjauhkan dirinya dengan Ryujin.
Tidak tidak! jangan sampai itu terjadi. Bagaimana bisa Jeno yang mencintai lebih dari apapun pada gadis cantik itu harus di pisahkan begitu saja, yang ada Jeno akan mati bunuh diri karnanya.
•••
Males tau kek gak ada feel gitu kalian paham pastinya
KAMU SEDANG MEMBACA
NoMark | MINE
FanfictionMark itu Bar-Bar,Cerewet,sama Cemburuan cuma Tsundure sementara dia Harus Nikah sama Jeno yang Mageran,Sok Cool ya intinya Males sama Uke cerewet modelan Mark BxB NoMark JENOXMARK