•••
karna kejadian hari itu, Jeno dan Mark jarang bertengkar apalagi adu bacot seperti biasanya, mereka berdua pun tampak menjauh satu sama lain, padahal Jeno dan Mark akan seperti kucing dan tikus jika bertemu, Jeno yang sering menjahili Mark, dan Mark yang kesal lalu meninju Jeno.
tapi rumah mendadak sepi ketika dua manusia itu tidak ribut, di tambah Haechan juga sedikit sibuk karna sudah punya ayang, tidak jomblo lagi.
namun Haechan tetap peka dengan situasi dan kondisi, merasa bahwa Jeno dan Mark sedang ada problem.
"Mark, kamu cepet ke alpamei sekarang, beli minyak, minyak lagi murah hayuk keburu di borong emak emak!" Suara Ten mengintrupsi Mark yang sedang asik baca komik, cowok agustus itu mengalihkan pandangannya pada Ten yang sedang memasak namun malah sibuk nyuruh Mark membeli minyak.
"Mark lagi santai mah, gamau ah"
"heh mau durhaka, buruan lumayan dapet 2 juga, murah tau, soalnya minyak sekarang mahal, mumpung di jual murah buruan kamu kesana"
Mark berdecak kesal dengan sangat amat terpaksa namun tetap ingin menjadi anak penurut Mark menutup buku komiknya dan bangun dari tempat duduk.
"eh eh sekalian ajak Jeno deh, kalian berdua beli dua. dapet satu orang satu lumayan" Ten kembali bersuara saat Mark akan beranjak dari sana, mendengar nama Jeno, Mark menekuk wajahnya kesal.
Please Ten gak tau aja, dia sama Jeno lagi marahan, soalnya Jeno nyebelin seolah olah merasa paling di bohongi, padahal kan biasa aja aturan.
apalagi tidur sampe, Jeno gak pake bantal cuma buat jadiin pembatas, tetep aja cowok itu masih bertahan di kasur walaupun mereka ribut.
"Mark aja yang kesana mama, gausah sama Jeno"
yang di omongin muncul, Ten memanggil Jeno "Jen, kamu anterin Mark ke alpamei sekalian kamu beli minyak murah disana, jadi kamu sama Mark dapet 2, Mark satu kamu satu, mau kan?" Jeno yang baru turun dari lantai atas harus berhenti dan mendengarkan Ten berbicara.
padahal Jeno lagi buru buru mau nganter Ryujin cari buku, cuma kalau Jeno menolak mungkin Ten akan merasa Jeno anak yang tidak sopan di suruh oranssatu tetapi tidak mau, Mark melotot melirik Jeno sinis saat cowok itu mengangguk.
"ih gak usah ngapain sama dia, aku juga bisa bulak balik kok!"
"masa? kamu kan ngeluh aja orangnya"
Mark mengerenyit kesal.
"udah sana kalian ke alpamei keburu di serbu orang"
"iya ma, ayo berangkat" Jeno menatap Mark dan mengajak lelaki itu, untung Jeno mengantungi kunci motor jadi tak perlu susah susah untuk kembali ke kamar.
dengan amat terpaksa, Mark mengikuti Jeno berjalan keluar, cowok April itu tengah mengeluarkan motor, Mark bingung kenapa Jeno tidak menolak saja agar mereka tidak terlibat berdua duaan seperti ini.
apalagi kalau ada teman satu sekolah mereka yang melihat bisa menjadi masalah besar.
TiinnnnnTiinnn
Mark tersadar saat Jeno menekan bunyi klakson motornya berulang kali, pria manis itu memakai sendalnya lalu berjalan menuju motor Jeno tanpa ekspresi, dan naik keatas jok belakang motor Jeno yang kosong.
tanpa bertanya, Jeno yang merasa motornya sudah terasa sedikit berat mulai menjalankan kendaraan roda dua tersebut, tanpa ada obrolan selama perjalanan.
•••
saat sampai di tempat tujuan, disana sudah banyak sekali orang mengantri tapi ibu ibu lebih mendominasi, Jeno tiba tiba saja mengantri dengan cepat sepertinya Jeno sudah biasa di suruh mengantri seperti ini, sampai gesit sekali.
Mark yang lebih memilih santai dan mengambil antrian di belakang hanya diam saja, tapi walau begitu masih saja ada yang menyelip di depannya padahal itu tempat dia, alhasil Mark semakin kebelakang sementara Jeno berada di depan sana.
"aduh, jangan dorong dorong bu saya ke jepit" ujar Mark, memeluk dirinya sendiri saat ibu ibu bar bar itu mencoba untuk berebutan, Mark memajukan dirinya menahan barisan tempat ia berdiri enak aja mau nyelang.
namanya juga ibu ibu omongan Mark sama sekali tidak di gubris malah ada seorang ibu ibu menarik tangannya mencoba untuk mengeluarkan Mark dari barisan "eh apanih, bu saya ngantri disini jangan curang!"
"kamu keluar aja, biar saya disini saya udah ngantri lama"
"ya kenapa nyuruh saya keluar saya juga ngantri, ibu kalo nyari masalah jangan sama saya, sama ibu ibu lainnya aja" Mark tidak mau kalah, memangnya dia takut dan akan menyerah begitu saja.
"ngelunjak ya kamu"
"ibu yang gak sopan, gajelas banget sih" gerutu Mark.
"udah keluar saya mau baris disini" ibu itu memaksa dan Mark tetap menahan tempatnya sekuat tenaga, gaboleh ada yang nempatin.
"sakit awh, anying" gumam Mark jengkel saat gerombolan sejenis ibu ibu ini berdorong dorongan.
Mark mendongak lalu menatap tangannya yang di raih oleh laki laki, itu Jeno memangnya siapa lagi, cowok itu menarik Mark keluar dari barisan sana sembari menatap wanita berdaster biru itu dengan tatapan tajamnya dan membawa Mark ke tempatnya tadi, tenang saja tempat Jeno tak ada yang berani menempati karna yang berada di dekat Jeno adalah para gadis gadis jadi mereka semua segan.
tau lah, cowok goodlooking selalu di prioritaskan di mata wanita.
Jeno meletakkan Mark di depan tubuhnya, membuat Mark kebingungan, dia yang tadi di kelilingi oleh keributan kini berada di depan.
"kok gue nyelang!" ujar Mark, baru ingin keluar dari sana, Jeno menahan pundaknya.
"udah diem disini aja"
"tapi ini gak bener Jeno, gua curang"
"ck, lo mau ke jepit disana"
"lebih baik ke jepit dari pada curang, gak adil"
Jeno meletakkan lengannya di leher Mark, memeluk leher si agustus sembari meletakkan dagu runcingnya di puncak kepala Mark, tidak membiarkan Mark kabur.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
NoMark | MINE
FanficMark itu Bar-Bar,Cerewet,sama Cemburuan cuma Tsundure sementara dia Harus Nikah sama Jeno yang Mageran,Sok Cool ya intinya Males sama Uke cerewet modelan Mark BxB NoMark JENOXMARK