9. warm hug

2.8K 69 2
                                    

"selamat pagi princess Noor" sapa Bagas pada Noor

Noor memutar bola matanya malas
"Buruan deh gas, bisa telat ni" ucap Noor sambil menaiki Vespa antik Bagas

"Jawab dulu dong sapaan princenya"

"PAGI JUGA PRINCE BAGASSSSSSS " ucap Noor penuh penekanan dan keterpaksaan

"Hahahahaha okeyyy princess Noor, kita meluncuuuuur" ucap Bagas bersemangat sambil mengendarai Vespanya

Mereka pun tiba diparkiran kantor
"Yok noor kita masuk" ucap Bagas sambil menarik tangan Noor

"Iiiihh Bagas bentar gue belum buka helmnya" protes Noor

"Abis Lo pakai helm sama gak pakai helm tu sama aja" ucap bagas sambil membantu noor melepaskan helmnya

"Sama gimana maksud lo?, Ooooh maksud lo, Lo ngatai kepala gue besar gitu?"

Bagas sedikit tertawa dan menoyor pelan kepala Noor
"Lo nethink terus deh sama gue Noor, maksud gue tu pakai helm sama gak pakai helm lo itu sama aja, sama-sama cantik" ucap Bagas begitu jelas di akhir kalimatnya

"Ah, Bisa aja Lo Bambang" jawab Noor tersenyum dan memukul lengan Bagas

"Yuk deh gas dari tadi gombal mulu lo"

"Yuk ke KUA Noor ?" Tanya Bagas antusias

Noor memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Bagas
"AYUK MASUK KE KANTOR, BAGAS XANDERSON" ucap Noor penuh penekanan di setiap katanya

Bagas tertawa melihat response Noor, bagi Bagas wajah kesal Noor, senyum Noor, ekspresi datar Noor, semuanya seperti candu baginya.

~
Saat ini seperti biasa Noor sedang berkutat dengan alat tempurnya mengepel koridor ruangan direktur

Tiba-tiba pintu ruangan dibuka, Jason keluar dari ruangan itu bersama seorang wanita cantik, yang Noor yakini dia adalah calon istri pak Aryan

Noor melihat kearah mereka sebentar, lalu melanjutkan pekerjaannya. Pura-pura tidak lihat lebih baik pikir noor

Karena kurang hati-hati wanita itu terpeleset saat melewati lantai yang baru saja Noor bersihkan.

"Awhhhhh" ringis wanita itu saat pantatnya menyentuh lantai

"Aliaaaa" teriak Jason khawatir

Dengan bergegas Jason ingin mengangkat tubuh Alia kedalam gendongannya, tapi Alia menahannya
"Aku tidak apa-apa, aku bisa jalan sendiri, jangan khawatir"

"Kau yakin?" Tanya Jason menatap Alia denagan raut wajah cemas

"Ya" balas Alia singkat, dan mengalihkan pandangannya dari tatapan Jason

Noor terpaku melihat mereka berdua
"Dia kekasih pak Aryan atau pak Jason?, Kenapa pak Jason kelihatan begitu cemas ya" Racau Noor dalam hati

Suara bentakan Jason membuyarkan semua pikiran Noor
"Tidak bisakah kau melakukan pekerjaanmu dengan benar, bagaimana jika terjadi hal buruk padanya?" Bentak Jason menendang ember berisi air yang Noor bawa untuk mengepel

Pria itu benar-benar terlihat kesal pada Noor, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan tatapannya yang menusuk kearah Noor.

celana dan baju Noor menjadi sedikit basah terkena air pel itu, bahkan percikan air itu mengenai sedikit wajahnya

Noor memejamkan matanya dan menahan dirinya agar tidak menangis dihadapan mereka, dia tidak ingin terlihat cengeng dan lemah

Noor menarik nafas dalam dan memilih mengabaikan perlakuan Jason
"Nona Alia saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja" ucap Noor tulus

Alia menatap gadis yang sedang meminta maaf padanya, Alia bisa melihat gadis itu tulus meminta maaf padanya, walaupun Alia tau bahwa gadis itu sama sekali tidak bersalah
"Ah tidak, kau tidak salah, saya yang kurang hati-hati, sudah tau kau sedang mengepel saya malah terburu-buru melewati lantai ini" ucap Alia lembut

Jason terlihat tidak suka saat mendengar Alia berbicara lembut pada Noor, bahkan Alia mengakui bahwa itu adalah salahnya

"Kau pergilah, sebelum aku semakin marah melihat wajahmu" ucap Jason sambil menatap tajam kearah Noor

Noor menganggukkan kepalanya dan bergegas pergi meninggalkan mereka
Noor berlari kearah rooftop,dan menangis disana
'hiks hiks hiks" suara tangisan noor

Noor terus menangis saat mengingat bagaimana Jason menendang air pel itu ke hadapannya
"Hiks hiks apa aku serendah itu"

Seorang pria menarik tangan Noor dan membawa Noor kedalam pelukannya, karena kaget Noor mencoba berontak saat berada dalam pelukan pria tersebut

"Lepaskan aku" berontak Noor dengan tangisannya yang semakin kuat

"Noor tenanglah" ucap Bagas lembut semakin mengeratkan pelukannya pada Noor dan mengelus rambut Noor lembut

"Hiks aku tidak salah, dia terpeleset dengan sendirinya, tapi dia menghinaku, dia menendang air pel tersebut kewajahku" adu Noor pada Bagas

Rahang Bagas mengeras mendengar penuturan Noor, bahkan salah satu tangannya mengepal saat mengingat bagaimana perlakuan Jason kepada Noor.
Bagas tau semuanya, Bagas tau saat Jason menghina Noor akan posisinya, tentang ciuman, bahkan tentang hari ini saat Jason menghina Noor lagi dengan menendang air pel. Diam-diam Bagas selalu mengikuti Noor

Bagas tidak mengatakan sepatah katapun pada Noor, dia membiarkan Noor terus memeluknya dan meluapkan semua kesedihannya sampai gadis itu merasa cukup lega

"Sudah merasa cukup tenang?" Tanya Bagas dengan tangan yang tetap mengelus rambut Noor

Noor mendongak untuk melihat wajah Bagas, namun tangan gadis itu masih melingkar memeluk Bagas

"Kau tidak perlu menangis untuk orang seperti dia" ucap Bagas sambil menghapus air mata Noor

"Bukankah princessku ini sangat tangguh?, Dia tidak akan menangis untuk hal sepele seperti itu" ucap Bagas menyemangati Noor yang saat ini masih didalam pelukannya

"Kau melihatnya ?" Tanya Noor dengan masih menatap wajah bagas

"Tidak" bohong Bagas dan menggelengkan kepalanya

"Lalu bagaimana kau tau aku disini" tanya Noor

"Ibu peri memberi tahuku" ucap Bagas sambil tertawa

"Iiiiih bagas" kesal Noor

Bagas hanya tertawa memperhatikan ekspresi Noor, lalu menyelipkan beberapa helai rambut Noor yang tertiup angin ke belakang telinganya

Noor dan Bagas saling bertatapan lama dengan Noor yang masih setia memeluk Bagas

Noor tersadar akan posisinya yang masih memeluk Bagas sekarang
"Eeh maaf" ucap Noor melepaskan pelukannya pada Bagas

"Tidak apa-apa, masih ingin menangis ?" Tanya Bagas dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya

Noor menggelengkan kepalanya cepat
"Tidak, a-aku ingin pulang"

Bagas tau Noor sedang malu sekarang, terbukti dari pipi gadis itu yang merona dan ucapannya yang mendadak menjadi gagap.
Bagas tersenyum geli melihat Noor, benar-benar menggemaskan pikir Bagas.

"Baiklah, ayoo princess kita pulang" ucap Bagas dengan menggenggam tangan Noor dan berlalu meninggalkan rooftop

"Baiklah, ayoo princess kita pulang" ucap Bagas dengan menggenggam tangan Noor dan berlalu meninggalkan rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alia(25)

Bersambungg..........
Happy reading everyone♥️









NOOR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang