3. lift

6.4K 108 3
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 17:30 WIB , saat nya Noor bersiap-siap untuk pulang.
Beruntungnya perusahaan ini menyediakan mess( tempat tinggal) gratis untuk para pekerjanya yang tidak ingin mengekos diluar, lumayan lah pikir noor menghemat uang

Noor berjalan beriringan dengan Tiara menuju lift dan tanpa sengaja Tiara melihat David yang akan segera turun ke lantai bawah, David adalah salah satu karyawan di perusahaan ini, dan diam-diam Tiara menyimpan perasaan untuk David, pria berkaca mata itu.

"Noor, i-itu pak david" ucap Tiara antusias saat melihat David

"Noor aku duluan ya, aku tunggu kau dibawah" ucap Tiara dan berlari menyusul David agar bisa didalam 1 lift yang sama dengan pria tersebut

"Wahhh Tia, kau rela meninggalkan sahabatmu ini demi pak David" ucap Noor dramatis menatap Tiara yang sudah berlari menuju lift

Pintu lift akan segera tertutup, dengan segera Tiara menahan dengan satu kaki nya

"Huuh huuh huuuhh" deru nafas Tiara

Semua orang didalam lift menatap kearah kaki yang menahan pintu lift tersebut lalu beralih ke wajah wanita tersebut, termasuk David

"Hehhehee maaf" ucap Tiara menatap orang-orang didalam lift

Tiara berdiri disebelah David, dan tanpa Tiara sadari David terlihat sedikit tersenyum melihat aksi yang baru saja dilakukan gadis itu

Tiara memilin ujung bajunya karena gugup berdiri di sebelah David, jantung nya seolah siap untuk meloncat keluar
"Ahhh kenapa lift ini panas sekali" ucap tiara, keringat mulai terlihat dari dahi gadis tersebut

"Ya Tuhan lift ini memang panas, atau suhu tubuhku yang memanas karena berdekatan seperti ini dengan pak David ?" gumam Tiara dalam hati

"Kau kepanasan ?" Tanya David

Tiara melihat kiri kanan dan belakangnya, dia berpikir apa benar David sedang berbicara dengannya

"Yaa, aku sedang berbicara denganmu" seolah tau dengan apa yang Tiara pikirkan, David langsung berkata seperti itu

Tiara hanya menganggukkan kepalanya

"Ini minumlah" David menyodorkan botol air minumnya pada Tiara

Tiara merasa terpaku dan hanya menatap botol minum tersebut

"Hey apa kau mendengarku ?, kau kelihatan sangat kelelahan dan berkeringat seperti itu, minumlah air ini" ucap David lagi

"T-terimakasih" ucap Tiara dan mengambil botol minum tersebut dari tangan David

lift pun berdenting dilantai 1, David dan Tiara segera keluar dari lift tersebut, tapi Tiara masih senantiasa menatap punggung David hingga lenyap dari pandangannya

"Aaaah beruntungnya aku" teriak tiara begitu senang dan memeluk botol minum tersebut

~
"Dasar Tiara bucin" kesal Noor saat Tiara meninggalkannya

Noor berjalan sendirian menuju lift
Saat tiba didepan lift Noor memencet tombol dan menunggu pintu lift tersebut terbuka.
Noor masuk kedalam lift dan saat pintu lift akan tertutup , Jason menahan tombolnya dan juga ikut masuk kedalam lift tersebut

Noor membulatkan matanya saat tau bahwa Jason berada didalam lift yang sama dengannya. Gadis itu menjadi cemas mengingat kejadian tadi siang.

"Sore pak " sapa Noor

Jason hanya diam tidak menanggapi sapaan Noor

"Cihh dasar pria tidak ramah bintang 1" ejek Noor dalam hati dan melirik Jason dari ujung kaki ke ujung kepala

"Kenapa kau melirikku seperti itu?" tanya Jason tanpa menatap ke arah Noor

Noor hanya cuek saja dan tidak menghiraukan pertanyaan Jason

"Kau punya kuping ?" tanya Jason geram

Dan lagi Noor hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Jason

"Apa kau tau bahwa saya bisa saja merekomendasikan mu untuk di pecat dari perusahaan ini" ucap Jason dengan wajah kesalnya

Noor membolakan matanya mendengar penuturan jason
"Wahh gawat ni kalau gue beneran dipecat" pikir Noor

"B-bapak bicara dengan saya?" Tanya Noor

"Ya tentu saja, kau pikir ada siapa saja di lift ini selain kau" ucap Jason dan melirik Noor sekilas

"Maafkan saya pak" ucap Noor menundukkan kepalanya

"Kau berani mengatai atasanmu, membohongi atasanmu, bahkan mengabaikan ucapan atasanmu saat sedang berbicara" ucap Jason

"Bu-bukan begitu pak, bukankah tadi saya menyapa bapak, tapi bapak tidak menanggapi sapaan saya"

"Jadi kau ingin balas dendam dengan pura-pura tidak dengar saat saya berbicara" tanya Jason menatap Noor tajam

Noor lagi hanya menundukkan pandangannya, percuma juga dia menjawab semua pertanyaan Jason, dia pasti akan tetap salah

"apa kau tau etika?, Dikantor ini seharusnya seluruh karyawan apapun jabatannya harus memiliki etika"

"Menatap atasan saat berbicara juga merupakan bagian dari etika" pungkas Jason lagi

"Ya Tuhan, ditatap salah gak titatap juga salah, ini manusia terbuat dari apa sih" kesal Noor dalam hati

"Maaf pak, lain kali saya akan lebih beretika, saya duluan ya pak " ucap Noor Bersamaan dengan pintu lift yang perlahan terbuka pertanda tiba dilantai yang mereka tuju

Noor segera berlari meninggalkan Jason di lift tersebut

"Dasar gadis tidak sopan"

Bersambunggggg......

Don't forget to add it in ur libraryyy
Hope u like it 🤭🤭

I Will update everyday

Maaf banyak typooo

NOOR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang