10. A day with Bagas

2.4K 55 1
                                    

Bagas terus menggandeng tangan Noor sampai tiba di parkiran.

"Noor, kita ke mall ya"

"Ngapain? Males gue ah, gue mau pulang aja" lirih Noor masih menundukkan pandangannya

"Yaudah kalau gak mau" ucap Bagas dan mengacak rambut Noor, Bagas berpikir dia ingin mengajak Noor ke mall agar gadis itu bisa melupakan sedikit kesedihannya, tapi jika Noor tidak ingin, maka dia tidak akan memaksa

"Umm Bagas, gue mau deh" ucap noor dengan senyuman yang menghiasi wajahnya

"Yaudah sini gue bantu pakai helmnya"

"Gak apa-apa gas, gue bisa sendiri lah" ucap Noor, tapi Bagas mengabaikan ucapan Noor dan tetap memakaikan helm di kepala gadis itu

"Selesai" ucap Bagas

Bagas pun mengendarai Vespanya membelah ramainya jalanan di ibukota

"Gas, bentar lagi pernikahan pak Aryan dan buk Alia, Lo datang gak?" Tanya Noor saat Bagas masih mengendarai Vespanya

"Lo bilang apa Noor? Gue gak dengar" ucap Bagas

"LO DATANG KE PERNIKAHAN PAK ARYAN GAK? " tanya Noor sedikit berteriak di samping telinga Bagas yang masih memakai helm

"Apa Noor?" Tanya Bagas sambil menahan tawanya, dia sengaja ingin menjahili Noor

"Budek banget sih gas" ucap Noor kesal dan menggeplak helm Bagas dari belakang

Bagas sekuat tenaga menahan tawanya, membuat Noor kesal seperti ini lebih baik dari pada melihatnya sedih

"Dia ngomong gue dengar, giliran gue ngomong dia gak dengar" gerutu Noor yang masih dapat didengar Bagas

"Apa Noor ? Lo bilang apa?" Ejek Bagas lagi

Noor hanya diam tidak menghiraukan pertanyaan Bagas, dia hanya menatap tajam Bagas dari belakang dengan wajah kesal

Setelah beberapa saat berkendara mereka pun tiba di parkiran mall yang mereka tuju
Noor cepat-cepat membuka helmnya dan berlalu meninggalkan Bagas

Bagas mengulum senyumnya melihat tingkah Noor
"Sayang kok ngambek sih?" tanya Bagas sambil mengejar dan mensejajarkan langkahnya dengan Noor

"Sayang, sayang pala Lo peyang" kesal Noor pada bagas

Bagas menahan tawanya karena tak mau Noor semakin kesal pada dirinya

"Tadi ngomong apa hm ?" Tanya Bagas lembut

"Malas gue ngomong sama Lo, ntar gue ngomong Lo juga gak dengar" ketus Noor dengan wajah yang begitu kesal

Bagas pura-pura memasang wajah sedihnya di depan Noor
"Tadi kan dijalan, makanya gue gak dengar Noor"

"Ini juga lagi dijalan" ketus Noor

"Iya, ini kan didalam mall, jalannya pakai kaki gak pakai motor, terus gue juga gak pakai helm, jadi gue bisa dengar semua yang Lo ucap dengan jelas "

Noor melirik sebal kearah Bagas
"Besok Lo datang ke pernikahan pak Aryan nggak?" jawab Noor tanpa melihat ke arah Bagas

"Oooh, Lo datang ?" Bukannya menjawab Bagas malah balik bertanya kepada Noor

"Malas sih sebenarnya, tapi kalau gak datang jadi segan gak sih, kita kan karyawannya" ucap Noor

"Gue sih terserah lo Noor"

"Ck, liat nanti aja deh, malas mikir gue sekarang" ucap Noor

"Noor lawan kata panas apa ?" Tanya Bagas

"Ishh ya dingin lah" ketus Noor

"Hhaaha Lo kan lagi panas, kita beli ice cream yuk"

Noor menahan tawanya mendengar ucapan Bagas.
"Yuk" ucap Noor bersemangat dan tanpa sadar dia menggandeng tangan Bagas

"Kamu mau rasa apa" tanya Bagas saat mereka tiba di ice-cream cafe

"Coklat mix strawberry aja" jawab Noor dengan mata berbinar

"Mbak pesan ice cream coklat mix strawberrynya 2 ya "

"Kamu suka ice cream rasa coklat mix strawberry juga ya gas?"

"Nggak" jawab Bagas sambil tersenyum kearah Noor

"Terus kok pesan coklat mix strawberry? Tanya Noor

"Karena aku mau belajar menyukai apapun yang kamu suka"

"GOMBAL TEROSSSSSSSSSS" ucap Noor

Bagas hanya tersenyum mendengar jawaban Noor

"2 ice-cream chocholate mix strawberry" ucap pelayan tersebut

Noor melahap ice creamnya dengan senang, tiba-tiba raut wajahnya berubah jadi sedih

"Lo kenapa?" Tanya Bagas saat melihat Noor yang hampir menangis

"Nggak apa-apa" ucap Noor menggelengkan kepalanya dan pura-pura tersenyum senang

Noor teringat dengan kenangan masa kecil bersama orangtuanya, dimana ayahnya yang seorang pedagang, selalu menyempatkan diri untuk membeli ice cream untuk Noor saat pulang bekerja

Noor menundukkan wajahnya dengan terus menyuapi es krim ke mulutnya

Bagas menyingkirkan eskrimnya dan menyentuh pipi Noor lembut agar menatapnya, Bagas bisa melihat dengan jelas bahwa gadis itu sedang menangis
"Ada apa?" Tanya Bagas lembut, tapi Noor hanya menatap Bagas tanpa mengatakan sepatah katapun

"Yaudah abisin ice creamnya, jangan nangis gini ya" ucap Bagas lembut mengusap air mata yang mengalir di pipi Noor

Noor menganggukkan kepalanya dan memakan ice cream tersebut hingga selesai, tidak ada yang membuka pembicaraan apapun diantara mereka, keduanya larut dalam pikiran masing-masing hingga mereka keluar dari cafe tersebut

"Noor!!!" teriak seorang wanita memanggil Noor

Bersambungg........

Hayoooo siapa yang panggil nooor???

Don't forget to add it in perpustakaan kamu

And happy reading♥️

NOOR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang