12. Kissing with Bagas

3.3K 63 1
                                    

Noor dan Bagas jalan beriringan dengan Noor yang masih asik memakan bakso bakar tersebut

"Terus wanita itu siapa Noor?" Tanya Bagas penasaran

"Dia orang yang nabrak ayah aku" lirih Noor lagi

"Dia gak lari kok, dia mau tanggung jawab, karena dia tau aku sebatang kara, wanita itu memutuskan untuk mengadopsiku" ucap Noor dengan tatapan menerawang ke depan

"Tapi paman dan bibiku tiba-tiba datang, mereka bilang wanita itu tidak boleh mengadopsiku dan mengancam akan menuntut wanita itu, paman dan bibi meminta wanita itu membayar semua nya jika ingin bebas, termasuk biaya hidupku selama tinggal dengan mereka"

"Lalu?" Tanya Bagas

"Wanita itu bilang tidak masalah dia akan membayar semuanya, tetapi tetap memintaku agar tinggal bersamanya"

"Kau tau paman dan bibi tidak setuju, mereka bilang mereka adalah keluargaku, wanita itu hanya perlu memberikan uang kepada mereka setiap bulan"

Bagas masih dengan serius mendengar cerita Noor

"Serius amat Lo gas" ejek Noor melihat ekspresi Bagas

"Terus setelah itu Lo tinggal sama paman dan bibi Lo ?" Tanya Bagas

"Ya, hari-hari ku berubah menjadi menyedihkan, mereka menyiksaku dan kadang tidak memberikanku makan, padahal wanita itu setiap bulan mentransfer uang untuk keperluan hidupku"

"Memang aku masih kecil saat itu, tapi aku mengerti semuanya, aku merasa tidak kuat tinggal bersama paman dan bibiku jadi aku memutuskan untuk kabur" ucap Noor sedikit tertawa

"Kau kabur meninggalkan rumah di usia 8 tahun?" Tanya Bagas

"Ya, siapa juga yang tahan hidup dirumah seperti neraka"

"Kemana kau pergi ?" Tanya Bagas

"Aku pergi ke panti asuhan, aku tinggal disana sampai usiaku 18 tahun, setelah itu aku pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan dan membantu sedikit anak-anak panti" ucap Noor

"Lalu bagaimana dengan wanita yang menabrak ayahmu itu?" Tanya Bagas

"Entahlah, aku tidak tau, bahkan aku tidak tau namanya"

"Apa kau marah padanya ?" Tanya Bagas

"Yaa, tapi itu sudah takdir, percuma juga aku marah dengannya, lagi pula dia tidak lari dari tanggung jawabnya, itu sudah cukup bagiku"

"Dibanding marah dengannya, aku lebih marah dengan paman dan bibiku" ucap Noor sedikit tertawa.

"Gas naik bianglala yuk" ajak Noor menunjuk bianglala tersebut

"Lo berani ?" Tanya Bagas

"Ya beranilah" ucap Noor

Bagas membeli tiket untuk mereka berdua agar bisa menikmati permainan bianglala tersebut.

"Yuk" ajak Bagas menggenggam tangan Noor lalu memberikan tiket masuk tersebut kepada penjaga bianglala.

Noor dan Bagas duduk saling berhadapan di dalam bianglala tersebut. Bianglala tersebut mulai berputar, Noor menatap keadaan pasar malam tersebut dari atas bianglala.

Namun tiba-tiba terjadi sedikit masalah pada bianglala tesebut, bianglala tersebut berhenti berputar secara tiba-tiba, lampu-lampu yang menghiasi bianglala tersebutpun ikut mati, posisi mereka tepat di posisi paling atas bianglala

Semua pengunjung menjadi panik, termasuk Noor yang melompat pindah duduk kepangkuan Bagas dan memeluk Bagas erat

Penjaga bianglala meminta semua pengunjung untuk tenang, mereka akan memperbaikinya dengan cepat

NOOR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang