Tiara tiba di messnya dan sangat terkejut saat memasuki kamar, dan Tiara lebih terkejut lagi saat melihat keadaan Noor yang duduk dilantai dan kepala bersandar diujung tempat tidur, gadis itu tertidur dengan mata yang bengkak karena habis menangis , dan wajah yang pucat
"Nooor, Noor lo kenapa?" Tanya Tiara begitu cemas
Noor membuka matanya saat mendengar suara Tiara
"Tiaaaaa" lirih Noor
Tiara menyentuh pipi Noor
" Ya Tuhan Noor, Lo demam" ucap Tiara begitu panikNoor menggenggam tangan tiara yang ada di pipinya
"Ini Tia, beneran Tia?" Tanya Noor
"Iya Noor ada apa?"
Tiara benar-benar khawatir melihat keadaan Noor"Tia, gue takut tiaaaa, Tia bantu gue hikss , Tia gue takutt" lirih Noor sambil menagis
Tiara segera memeluk Noor untuk menenangkannya yang sedang menangis ketakutan
"Noor tenanglah gue disini""Dia jahat Tia hikss" ucap Noor dengan tubuh bergetar
Tiara menjadi cemas dan memeluk Noor dengan erat, dia tau Noor pasti telah terjadi sesuatu, karena sebelumnya gadis itu tidak pernah menangis ketakutan seperti ini
"Noor tenang ya, gue ada disini, gak akan ada yang jahatin Lo disini, gue bakal bantu Lo ya" ucap Tiara
Noor masih menangis didalam pelukan Tiara tapi tubuhnya tidak bergetar ketakutan lagi seperti tadi
"Sekarang bangkitlah, dan baringkan tubuh lo di tempat tidur, badan lo panas banget Noor, gue bantu kompres ya "
Noor berhenti menangis, dan membaringakan tubuhnya di tempat tidur, tapi tatapan gadis itu masih kosong
Tiara datang membawa baskom air hangat dan handuk kecil untuk mengompres Noor
"Gue kompres ya Noor "Noor hanya diam dan membiarkan Tiara mengompres tubuhnya
Saat mengompres perhatian Tiara tertuju pada bercak-bercak merah di leher Noor"Noor, ini kenapa ?" Tanya Tiara menyentuh bercak merah tersebut.
Noor segera tersadar dan meraih selimut untuk menutupi tubuhnya hingga leher.
Perhatian Tiara beralih ke tangan Noor saat gadis itu menarik selimutnya, pergelangan tangan gadis itu juga memerah bahkan ada sedikit luka"Bukan apa-apa Tia, hanya digigit nyamuk" jelas Noor membelakangi Tiara dan tanpa sadar air matanya kembali menetes
Tiara menatap Noor cemas, Tiara yakin itu bukan gigitan nyamuk, itu lebih seperti kissmark dan juga tangan Noor yang terlihat seperti luka bekas ikatan yang terlalu kuat
"Nyamuk? Kalau gitu lo harus segera kerumah sakit Noor, badan lo juga panas, lo juga gak mau makan, bisa aja lo terserang DBD"
"Ayo kita harus segera ke rumah sakit" ajak Tiara
"Tidak Tia, gue baik-baik aja,Lo makan sana, lo pasti belum makan malam kan?"
"Apa yang terjadi Noor ?" Tanya Tiara
"Percayalah Tia, tidak terjadi apapun, gue baik-baik aja" ucap Noor lagi tanpa mau menatap Tiara
Tia menatap iba pada Noor lalu menggenggam tangan Noor
"Lo gak bisa bohong sama gue Noor, pergelangan tangan Lo juga merah kayak gini, ini kenapa Noor?"Noor hanya diam tidak menjawab pertanyaan Tiara, dia belum siap untuk menceritakan semuanya, dia takut Jason akan melukai Tiara juga jika Noor mengatakan semuanya, perlahan air mata Noor kembali menetes
"Noor, mungkin kita belum kenal terlalu lama, tapi gue udah anggap Lo kayak keluarga gue, kalau ada apa-apa Lo bisa cerita sama gue.
gue ngerasa lo nyembunyiin sesuatu dari gue" ucap Tiara"Gue gak akan maksa lo untuk cerita apa yang sebenarnya terjadi, tapi kalau nanti Lo udah siap buat cerita dan lo butuh seseorang untuk ngedengerin cerita Lo, gue ada disini Noor, Lo bisa cerita apapun sama gue"
Noor duduk di tempat tidurnya dan memeluk Tiara lagi sambil mengangis
"Makasih ya Tia, gue pasti cerita, tapi sekarang gue belum siap, gue takut ""Karena Lo takut, lo harus cerita, jadi Lo gak akan takut sendirian, ada gue yang bakal temani lo dalam ketakutan itu, kita cari solusinya sama-sama ya" ucap Tiara yang juga ikut menangis
"Tok tok tok" suara pintu diketuk
"Ada tamu deh kayaknya Noor, bentar gue cek dulu" ucap Tiara dan bergegas membuka pintu
Tiara membuka pintu dan melihat pak Asep, security mess mereka sedang berdiri di depan pintu
"Eh pak Asep, ada apa ya pak ?""Maaf ya neng malam-malam ganggu begini, saya mau nanyak neng Noor ada didalam ya ?" Tanya pak Asep
Tiara menatap pak Asep penuh selidik
"Eh jangan mikir macem-macem tentang pak Asep neng, pak Asep cuma nanyak, soalnya tadi malam pak Asep keliling pak Asep liat rumah ini gelap banget, pak Asep panggil tapi gadak yang jawab" jelas pak Asep"Paginya juga pak Asep datang, tapi masih terkunci, pak Asep panggil, gak ada juga yang jawab"
"Pak Asep jadi khawatirkan, jadi pak Asep cek lagi deh malam ini" ucap pak Asep
"Ooh Noor ada kok pak, lagi istirahat didalam" ucap Tiara
"Ooh kalau begitu yasudah atuh neng, kalau beginikan pak Asep sudah tidak khawatir lagi, bapak pamit ya neng, selamat malam" ucap pak Asep tersenyum ramah
"Iya pak Asep terimakasih ya" ucap Tiara
Tiara kembali ke kamar dan melihat Noor yang sudah tertidur
Tiara mendekati Noor dan menatap gadis itu, kedaannya benar-benar sangat mengkhawatirkan.
Tanpa sadar Tiara meneteskan air matanya melihat keadaan Noor, dia sangat yakin Noor baru saja mengalami trauma yang berat
"Semoga Lo cepat sembuh Noor" ucap Tiara dan pergi untuk membersihkan dirinyaNoor membuka matanya saat Tiara sudah meninggalkannya, gadis itu tidak tidur, dia hanya pura-pura tidur agar Tiara tidak bertanya dan mencemaskannya lagi
Noor kembali menutup matanya dan berharap sinar matahari di esok hari dapat mencerahkan kehidupannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOOR (21+)
RomansaWarning 21+, have mature scenes here "Aku tidak akan tanggung jawab, semua hal yang terjadi tadi malam adalah keinginanmu" ~Jason jayman "Kau memperkosaku dan kau bilang itu keinginanku?,Mungkin kau bisa membeli atau membayar apapun dengan uangmu t...