༄●⃝ᶫᵒꪜe☯ᴮᴼᵞ࿐
3 tahun lalu...
"Izana-san, apa kau pernah merasa takut akan sesuatu?" (name) melirik Izana yang sedang makan onigiri di sampingnya. Yang lebih tua mengangguk kecil dengan keadaan mulut penuh onigiri.
"Tentu, ku pikir setiap orang punya sesuatu yang mereka takuti" Izana menelan onigiri nya dan tersenyum kecil.
"Termasuk kau?"
Mengangguk kecil. "termasuk aku"
(name) ber 'oh' pelan. Izana mengelus pelan pucuk kepala gadis itu. Dirinya tak bohong tentang ketakutan yang ia miliki. Satu-satunya ketakutan yang Izana punya adalah tentang Shinichiro. Izana hanya takut Shinichiro menjauh darinya.
"(name)-chan, apa kau takut pada kakak mu?" pertanyaan yang sesungguhnya sudah jelas jawabannya. (name) mengangguk kecil, kakaknya benar-benar ketakutan terbesar nya.
"Tapi, aku juga takut melihat orang lain di pukuli" (name) menunduk. Matanya menatap kosong lantai dapur panti asuha.
"kenapa ya?..."
Izana melirik, ia menelan onigiri nya dan tetap tenang. Menunggu (name) melanjutkan kalimatnya.
"Kenapa ya bukan Izana-san aja yang jadi kakak ku? Kalau orang baik seperti kau yang jadi kakak ku aku pasti senang" cicitnya. Izana yang mendengar itu lantas membuang muka. Ia bukan orang baik, buktinya ia baru saja bebas dari penjara beberapa waktu yang lalu karena telah membunuh orang.
"Dengar (name), kau tahu aku nggak cocok jadi kakak mu" Izana kini menatap plafon kusam panti asuhan. Ia menghela nafas pelan, tangan Izana terulur untuk menarik dagu (name) membuat wajah gadis itu menghadapnya.
"Bukannya aku pernah bilang? Aku bakalan jadi Raja dan kau orang yang cocok buat jadi Ratu ku" Izana mendekat dan mencium kening (name). Mengusap lembut pucuk kepala (name) dan memasang senyum manisnya.
"Hubungan bakalan lebih spesial dari pada hanya sekedar kakak adik" Izana menjauhkan wajahnya.
"Lagipula, aku bukan orang yang sebaik itu"
⋆┈┈. ゚ ❃ ུ ❀ ུ ❁ ུ ❃ ུ ❀゚ ུ .┈┈⋆
Linimasa saat ini...
"Saat dulu aku bilang kalau aku bukan orang yang sebaik itu, ini buktinya" Izana membetulkan posisi duduk (name) di atas pangkuannya. Mencarikan posisi ternyaman untuk sang Ratu di dalam dekapannya.
Sementara di depan matanya, tersaji sebuah pemandangan mengerikan untuk (name) tonton. Pria tinggi besar yang sempat Izana panggil Muchou itu tadi sedang mencambuk Yugo sekuat-kuatnya.
Jeritan dan rintihan mengalun menyesakkan di ruang bawah tanah ini. (name) dapat merasakan ia merinding. Ia memang belum pernah merasakan di cambuk menggunakan cambukan asli namun (name) pernah di cambuk menggunakan ikat pinggang sekolah oleh sang kakak---dan jangan tanya pada (name) bagaimana rasa sakitnya.
"Izana hentikan, ini menyeramkan" (name) menggeleng. Ia tahu bagaimana tak menyenangkannya saat di pukuli dan melihat adegan di depannya ini---(name) merasa ini keterlaluan.
"Kenapa harus ku hentikan? Ini pembalasan" lengan Izana yang awalnya hanya terletak di sisi kursi kini berpindah memeluk pinggang (name).
Sementara (name) yang tak paham lantas mengernyitkan dahinya. "Pembalasan untuk apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat You Better [Kurokawa Izana]
Cerita PendekIzana hanya ingin membebaskan (name) dari pacar brengsek nya. Membebaskan gadis yang ia cintai, menawarkan kebahagiaan kepada (name). Berjanji untuk tak akan melukai gadis itu apapun yang terjadi. "Kau tahu (name), kau pantas untuk mendapat kebahag...