Chapter 12

463 71 10
                                    

Happy Reading




Kini kedua Kakak dan Sahabat Alwi menunggu Alwi yang sedang di tangani tim medis. Terlihat Kak Ridho yang mondar mandir, Kak Tammy menahan tangis, dan Suheil serta Cello yang mencoba menguatkan Kak Tammy.

Disituasi penuh ketegangan ini, seorang dokter yang menangani Alwi pun keluar dari ruang UGD. Mereka yang melihatnya langsung saja berdiri dan mengerumuni Dokter tersebut.

"Gimana kondisi Alwi, Dok?" tanya Kak Ridho mewakili semuanya.

"Kondisi Alwi baik-baik saja. Ia hanya kecapekan saja, jadi usahakan beri ia istirahat yang cukup. Jangan sampai ia kecapekan. Pasien juga akan dipindahkan diruang rawat," jelas sang Dokter.

Mereka yang mendengarnya bernapas lega. Mereka pikir Alwi kenapa-napa ternyata hanya kecapekan saja.

"Alhamdulillah kalau gitu, Dok. Kami akan berusaha buat Alwi tidak kecapean lagi. Pindahnya diruang VIP aja, Dok," jawab Kak Ridho.

"Baik, kalau begitu saya permisi ingin memindahkan pasien terlebih dahulu. Jika kalian ingin menjenguk pasien, silahkan. Dan satu lagi jika keadaan pasien sudah lebih baik, sore nanti pasien sudah bisa pulang," pamit Dokter.

"Baik, Dok. Terima kasih."

"Sama-sama."

"Wi, kamu buat kita khawatir tahu," kata Cello.

"Iya. Mana pingsannya depan mata kita lagi, terus mimisan juga. 'Kan kita tambah panik," timpal Suheil.

"He'em, kamu sakit apa sih, Wi? Kok sampai mimisan gitu?" tanya Cello lagi dan di angguki Suheil.

Alwi dan kedua Kakaknya saling tatap.

"Ee ... sebelumnya maafin Alwi udah buat kalian khawatir. Dan soal mimisan itu ... Alwi 'kan panas-panasan makanya Alwi mimisan," jelas Alwi yang tentunya berbohong.

"Eh iya juga ya."

"Oke deh lain kali jangan gini lagi, Wi. Kita itu khawatir."

"Siap!" ujar Alwi hormat bak tentara yang memberi hormat kepada komandannya.

Kak Ridho serta Kak Tammy hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Alwi dan kedua sahabatnya.

"Masih ada yang sakit enggak, Wi?" tanya Kak Tammy sembari mengelus kepala Alwi.

"Enggak kok, Kak Tam."

"Alhamdulillah kalau gitu."

"Iya. Eh Kak Alwi kapan bisa pulang? Alwi enggak mau disini," keluh Alwi.

"Kata Dokter, kalau keadaan kamu udah lebih baik sebentar sore udah bisa pulang," jawab Kak Ridho.

"Yah, kenapa enggak sekarang saja?" lesu Alwi.

"Dengerin kata Dokter ya, dek."

"Iya deh."

"Anak pintar." Alwi yang mendengarnya cemberut.

"Udah Wi jangan cemberut gitu enggak cocok," ejek Cello tertawa.

"Iya, mirip bebek," sahut Suheil disusul tawanya juga.

Mereka semua pun tertawa, ralat kecuali Alwi. Alwi hanya menunjukan wajah kesalnya. Aaih, imutnya pasti, bayangin aja guys.

Kini Alwi dan kedua Kakaknya sedang siap-siap, karena Alwi sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan, kedua sahabat Alwi sejak tadi siang sudah pulang atas suruhan Alwi dan kedua Kakaknya.

"Permisi, saya ingin melepas infus pasien," ucap seorang suster.

"Baik, Sus. Silahkan."

"Baik, terima kasih."

Suster itu pun langsung melepas infus Alwi dengan hati-hati. Setelah selesai, ia langsung pamit keluar.

"Infusnya sudah saya buka. Kalau begitu saya permisi," pamit sang Suster.

"Baik terima kasih, Sus."

"Iya sama-sama." suster itupun keluar dari ruangan Alwi.

Mereka pun mulai melangkah menuju keparkiran. Terlihat Alwi yang begitu semangat untuk pulang kerumahnya.

Sesampainya dimobil, mereka semua langsung masuk dan mobil pun melaju. Diperjalanan pulang Alwi baru ingat bahwa ia dan kedua sahabatnya tidak jadi mengikuti ulangan Matematika tadi, dikarenakan ia pingsan dan kedua sahabatnya selalu menemaninya. Ia pun langsung mengambil handphonenya berniat mengechat kedua sahabatnya tentang ulangan itu.


Kumpulan Anak Soleh😇

Anda
@Suhiel @Cello tadi ulangan Mtk kita gimana?
Bu Sinta suruh susulan atau gimana?

Suhiel
Enggak, tadi kata si ketua kelas enggak jadi ulangannya. Karna Bu Sinta lagi ada urusan mendadak.

Cello
Alhamdulillah Ya Allah. Aku kira nilaiku bakal kosong.

Anda
Alhamdulillah kalau gitu. Makasih infonya, Heil.

Cello
Eh iya Heil makasih.

Suheil
Iya sama-sama.
Eh iya Wi, kamu sudah pulang belum?

Anda
Udah. Ini lagi dijalan.

Cello
Yaudah Wi, ati-ati.

Suhiel
Iya, Wi. Ati-ati.

Anda
Iya makasih semuanya.

Suheil
Iya sama-sama.

Cello
Sama-sama.

Suheil
Kalau udah sampai rumah. Langsung istirahat jangan belajar dulu.

Cello
Bener kata Suheil. Kamu baru pulih.

Anda
Siap, komandan Suheil dan Cello.

Cello
Hahaha!

Suhiel
Ada-ada aja kamu, Wi.

Anda
Heheheh!

Setelah mengobrol sebentar bersama kedua sahabatnya. Alwi pun menyimpan hpnya lalu mulai memenjamkan matanya, sebab kepalanya masih sedikit pusing kalau melihat hp terlalu lama.

Tbc

Bertahan Lalu Pergi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang