🍓 Disaster

849 158 98
                                    


Chapter 01
STRAWBERRY + CIGARETTES

●○●

TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.

🍓

Entah sudah berapa kali nada alarmnya berdering namun tetap ia abaikan. Joohyun lantas mengambil bantal dan menutup telinganya rapat-rapat, merasa terusik karena dirinya yang masih mengantuk akibat mengerjakan revisian deadline gambar rumah sakit dan baru bisa tidur jam empat pagi. 

Saat ingin menyambung tidurnya yang sempat terganggu, Joohyun tiba-tiba terkejut dengan kedua mata membola.

Joohyun baru ingat kalau pagi ini ia dan Seokjin, seorang Project Manager dikantornya memiliki sebuah janji untuk membahas final desain sebuah interior cafe yang rencananya akan mulai digarap minggu depan.

Disingkapnya selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat waktu sudah menunjukkan sembilan pagi. 

"Astaga."

Joohyun segera duduk dan terlihat gelagapan dalam mencari ponsel yang sudah ditendangnya entah kemana.

"Astaga." 

Ucapnya lagi saat melihat lima belas panggilan tak terjawab dari Seokjin dan rentetan pesan yang ditujukan padanya. Pertemuan mereka diagendakan jam sepuluh pagi ini-- artinya Joohyun hanya memiliki waktu selama satu jam untuk bersiap-siap dan berangkat ke kantornya.

"Oh, shit." 

Seokjin pasti akan menggantungnya setelah ini. Project Managernya itu selalu naik pitam ketika ada anggota timnya datang terlambat menemui client

Mengingat betapa menyeramkan amukan seorang Kim Seokjin-- manusia teratur dengan segala sifat diktatornya, Joohyun bergegas beranjak dari kasur hingga kakinya menyandung selimut dan membuatnya jatuh tersungkur, "Astaga, Mama... kakiku sakit!!!" pekiknya meminta pertolongan namun baru menyadari kebodohannya kalau tidak ada siapa-siapa disini. Sudah satu tahun belakang Joohyun keluar dari rumah dan tinggal sendiri.

Berdiri dengan tertatih, Joohyun berdiri didepan wastafel seraya berkaca dalam mengikat rambut panjangnya. 

"Joohyun semangat!"
"Kau pasti bisa." ucapnya kemudian bergegas membasuh wajah dan menyikat giginya.

Tanpa pilih-pilih, Joohyun mengambil pakaiannya asal dari dalam lemari dan tidak lupa mengambil pod elektrik dan juga sebungkus rokok yang terletak diatas meja kerjanya. Setidaknya pagi ini, dirinya harus menghisap sebatang untuk menghilangkan rasa kantuk dan juga persiapan mental sebelum dimarahi.

🍓

Setelah turun dari dalam bus, Joohyun menyebrang sambil berlarian dalam menuju kantornya yang berjarak sekitar tiga blok dari tempatnya sekarang.

Fokus Joohyun tiba-tiba teralih saat berdiri didepan sebuah gereja yang menampilkan rombongan keluarga, terlihat melempari bunga pada sepasang suami-istri yang baru saja keluar dari dalam sana.

Joohyun bisa melihat campuran rasa bahagia dan haru pada setiap pasang mata disana. 

"Aku, Kim Taehyung--- menerima Bae Joohyun sebagai istriku untuk saling memiliki, menjaganya dari sekarang sampai selamanya. Pada waktu susah maupun senang, sehat maupun sakit, untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan." ucapnya dengan kedua tangan saling bertaut, mengusap satu sama lain.

"Aku, Bae Joohyun--- menerima Kim Taehyung sebagai suamiku untuk saling memiliki, menjaganya dari sekarang sampai selamanya. Pada waktu susah maupun senang, sehat maupun sakit, untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan." 

Strawberry + CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang