🍓 There's No Happy Ending For Us

743 82 63
                                    

Chapter 18
STRAWBERRY + CIGARETTES

●○●

TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.

🍓

Belum lama setelah Taehyung berpamitan, Seokjin mendapat sebuah panggilan yang membuatnya harus segera pergi dari kediaman wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya.

"Pastikan mengunci pintu rumah dengan benar, hm? Aku akan menjemputmu besok pagi untuk fitting terakhir." jelas Seokjin kemudian merengkuh Joohyun kedalam pelukan. Diciumnya kening Joohyun sebagai ucapan selamat malam sebelum benar-benar pergi meninggalkannya.

Saat mobil Seokjin tak terlihat, Joohyun yang saat itu mengintip dari balik tirai buru-buru keluar demi mencari keberadaan seseorang.

Entah apa yang dilakukannya--- untuk saat ini keinginan Joohyun hanyalah memperjelas situasi mereka dengan cara bertemu, berbicara langsung dengannya.

Sosok yang selama ini berusaha ia kubur didalam palung hati terdalam--- seseorang yang ingin Joohyun lupakan namun kehadirannya bak sebuah pemantik yang membakar ujung sumbu hingga menyebabkan ledakan perasaan yang tidak pernah bisa Joohyun mengerti. Tubuhnya terasa memanas hanya dengan mengingat bagaimana ciuman sepihak tadi--- sebuah perasaaan yang benar-benar membuat Joohyun menggila.

Joohyun menghubungi nomor yang masih utuh tersimpan di ponselnya.

Tersambung...
Namun tidak ada jawaban.

Joohyun masih melanjutkan usahanya dalam menghubungi nomor serupa sambil memperhatikan sekeliling, mencari tanda-tanda keberadaan sosok yang seringkali menggoyahkan benteng pertahanan tidak peduli bagaimana susah payah Joohyun membangunnya.

Langkah Joohyun tiba-tiba berhenti saat mendengar panggilannya dijawab.

Entah kenapa ada rasa kekhawatiran setelah mendengar suara yang biasanya terdengar lugas dan lantang--- kini tak lebih daripada suara keputusaasaan. Setelah memintanya menunggu, Joohyun menutup panggilan lalu membalikkan badan, berlari kearah berlawanan menggunakan sisa tenaganya.

Taehyung duduk diatas kursi taman yang didalamnya terdapat beberapa permainan anak-anak. Amarahnya meredam ketika mendapati punggung lebar dan kepala itu sama-sama tertunduk lemas dibawah cahaya lampu temaram, seperti memikul beban berat yang entah kenapa membuat Joohyun merasa iba.

Joohyun mengatur nafas kemudian perlahan-lahan duduk diatas kursi yang sama.

Meliriknya sebentar, Joohyun langsung membuka pembicaraan dengan mengeluarkan rentetan pertanyaan yang tersimpan didalam benaknya. Bagaimana mungkin Taehyung memintanya bersama saat beberapa bulan yang lalu ia berbicara tentang rencana pernikahannya dengan Oh Yeonsu, "Kenapa datang lagi kemari? Maksudku--- apa yang coba kau lakukan sebenarnya? Kim Taehyung, tindakanmu sudah sangat keterlaluan---"

Belum selesai Joohyun berbicara, Taehyung sudah beranjak dan berdiri tepat didepannya.

Taehyung menanggalkan mantel yang ia kenakan lalu menyampirkannya diatas bahu Joohyun. Setelah memakaikannya dengan benar, Taehyung lantas berjongkok--- perlahan-lahan melepas sandal rumahan Joohyun seraya membersihkan kakinya.

"Kim Taehyung--"

"Biarkan aku melakukan sesuatu untukmu... setidaknya, untuk terakhir kali..."

Strawberry + CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang