Chapter 05
STRAWBERRY + CIGARETTES●○●
TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.🍓
Akibat mendengar teriakan teman sekantornya, Seulgi dengan sigap mematikan kompor yang masih menyala-- berlari bak seorang Sprinter menuju bilik kamar mandi guna mengecek keadaan Joohyun. Dilihatnya gadis itu sudah terkulai lemas dengan posisi kepala bersandar pada dinding serta anggota tubuh yang tidak bergeming atau bahkan mengeluarkan suara saat Seulgi mengajukan rentetan pertanyaan padanya.
Mengamati setiap inci bagian dari wajahnya yang terlihat pucat pasi, Seulgi lantas menepuk-nepuk pipi Joohyun bergantian seraya memanggil namanya berkali-kali karena kedua mata gadis itu terlihat membelalak namun sorot matanya terlihat kosong seperti tak ada kehidupan disana. Seulgi tiba-tiba merinding dengan pandangannya yang mengedar meneliti sekeliling, takut-takut jika Joohyun berubah seperti sekarang akibat melihat penampakan di rumahnya.
"Aku teman Joohyun."
"Aku bukan pengganggu."
"Kami anak baik, tolong kembalikan Joohyun seperti semula." ucapnya sedikit gemetar kemudian menyeret Joohyun masuk kedalam kamar tidurnya.🍓
Di sepanjang perjalanan menuju kantor, Seulgi hanya berbicara saat menawarkan sebungkus minuman pereda mabuk padanya. Menurut Seulgi, sikap dan wajah Joohyun lebih menyerupai mayat hidup, bangun segan mati tak mau--- hingga membuat nyalinya menciut, memantapkan diri kalau sepanjang hari ini dirinya akan vakum dalam menjahilinya.
Joohyun bersumpah jika saja hari ini dirinya tidak memiliki janji dengan salah seorang kliennya, Joohyun tidak akan berangkat ke kantor seperti sekarang. Belum lagi pesan dari Kim Seokjin yang memintanya untuk bertemu setelah makan siang nanti, entah hal memusingkan apalagi yang hendak dibahas oleh sang Project Manager.
Saat mobilnya berhenti pada persimpangan lampu merah, Joohyun tiba-tiba teringat akan perkataan Seulgi hingga membuatnya lemas, rasa tak bernyawa.
Memuntahinya.
Menjambak rambut.
Menghamuk bak anjing gila.Joohyun refleks berteriak sambil mengacak rambutnya frustasi.
Rasa-rasanya Joohyun ingin menghilang dari permukaan bumi. Bagaimana mungkin dirinya muncul dihadapan Taehyung setelah melakukan hal seperti itu padanya? Sungguh, Joohyun merasa sangat malu hanya dengan memikirkannya. Saat melihat tingkah temannya yang sepertinya masih dirasuki makhluk halus, Seulgi refleks merinding dan melajukan mobilnya secepat mungkin.
Setelah sampai di parkiran, Joohyun keluar dari dalam mobil dan berjalan lebih dulu--- mengabaikan teriakan Seulgi yang terlihat sibuk dalam mengemasi perkakas kebutuhan kantor yang baru saja dibelinya. Dengan ekor mata yang terus mengamati sekeliling, Joohyun berjalan bak seorang agen FBI, diam-diam sambil terus bersembunyi agar kedatangannya tak diketahui oleh sang buronan. Berkat bantuan Tuhan dan doa setulus hati yang selalu ia panjatkan di sepanjang perjalanan kemari, Joohyun akhirnya berhasil duduk diatas singgasananya dengan selamat. Dirinya menyandarkan kepala pada ujung kursi dan memposisikan tubuhnya dengan nyaman, memejamkan mata sambil menghirup aroma kopi yang menguar dari balik pantry.
Akibat rasa kantuk berlebih dan suasana yang mendukung, tanpa sadar-- Joohyun malah tertidur pulas di kursinya.
"Bae Joohyun."
"Bae. Joo. Hyun."
Panggilan tegas seorang Kim Seokjin ampuh membuat Joohyun terbangun. Dirinya segera duduk dengan tegap, membuka mata yang masih ingin terpejam walau pendengarannya masih terbatas--- samar-samar menangkap pembicaraan yang dilontarkan dari kedua atasannya, Project Manager dan Pimpinan Jung yang entah sejak kapan sudah berdiri mengitari meja kerjanya. Beruntung, kali ini pimpinan Jung sedang didalam mood yang baik hingga tak memarahinya karena sudah tertidur saat jam kerja berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry + Cigarettes
Romance[ COMPLETED ] Kim Taehyung dan Bae Joohyun, sepasang remaja yang menjalin kasih memutuskan untuk menikah di usia muda. Walau tanpa restu dari orang tuanya-- Taehyung dan Joohyun sangat yakin kalau kehidupan keduanya akan baik-baik saja selama mereka...