🍓 Stranger or Danger

404 106 33
                                    

Chapter 11
STRAWBERRY + CIGARETTES

●○●

TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.

🍓

Orang tua Taehyung dan Yeonsu sama-sama sepakat untuk merahasiakan segala informasi mengenai mantan istri sang anak mengingat hal itu bukanlah sesuatu yang pantas dibicarakan karena hubungan keduanya sudah lama berakhir. Yeonsu juga menyetujui keinginan orang tuanya agar tidak mengorek masa lalu Kim Taehyung, berusaha mencari tahu atau mengungkit sesuatu yang sudah terjadi karena hal itu tidak akan merubah keadaan--- bisa menyebabkan dampak buruk bagi hubungan mereka sekarang.

Setelah mendengar permohonan Yeonsu yang meminta Joohyun untuk membantunya dalam meluluhkan dinginnya sang kekasih--- tentu saja Joohyun langsung menolak permintaannya mentah-mentah dengan berdalih kalau hubungan mereka tidaklah sedekat yang ia pikirkan. Sebatas teman sekolah yang menjadi rekan kerja, hanya itu.

Joohyun meminta maaf karena belum bisa membantunya lalu memberikan salam perpisahan, meninggalkan Yeonsu untuk menepati janji makan siang bersama sahabatnya, Kang Seulgi.

"Whoa, ini gila."
"Bisa-bisanya gadis itu meminta bantuan pada mantan istri kekasihnya?" Seulgi terperangah kemudian bersandar pada kursi.

Sebenarnya sejak Joohyun menceritakan tentang kejadian tadi, Seulgi terus berbicara menyerupai seorang karakter antagonis yang terbakar amarah-- menunjuk-nunjuk Joohyun menggunakan sumpitnya.

"..... karena dia tidak mengetahui 'status' kami yang lain? Entahlah.. sepertinya gadis itu hanya mengetahui kalau kami adalah teman sekolah, jadi ya... begitu." Joohyun menyendok satu suapan penuh, menikmati tegukan hangat sup terakhirnya. 

"Ngomong-ngomong darimana gadis itu mengetahui keberadaanmu? Maksudku--" 

Seakan menuli atas pertanyaan yang diajukan padanya, Joohyun tiba-tiba teringat akan perkataan Yeonsu mengenai mabuknya Taehyung saat pertama kali dirinya bergabung di perusahaan. Nampaknya Joohyun bukanlah satu-satunya yang terguncang atas pertemuan mereka hari itu, setidaknya begitulah yang ia simpulkan. 

Joohyun menahan senyum, sedikit lucu atas ketidaktahuan Yeonsu yang beranggapan kalau 'petaka' dan 'teman berharga' yang disebutkan Taehyung adalah dua orang berbeda namun---

"Dia sempat menyebutkan namamu, Bae Joohyun..."
"...untuk pertama kalinya aku melihat Taehyung tersenyum, semanis itu..." 

Entah kenapa kedua kelimat itu terlintas didalam kepalanya.

Aneh.

Sebuah kata yang cocok untuk mendeskripsikan perasaan Joohyun sekarang. Sikap yang ditunjukkan Taehyung hari itu seratus persen berbeda daripada sosok Taehyung yang diceritakan Oh Yeonsu. Berbagai pertanyaan timbul akibat menerka-nerka isi kepala sang adam--- menyebutkan namanya ketika berada dibawah pengaruh alkohol dimana keadaan tersebut merupakan sebuah kondisi 'terjujur' manusia dan lagi, Taehyung tersenyum?

"Bae Joohyun, kau mendengarku?"
"Kenapa tiba-tiba gadis itu meminta bantuanmu?" tanya Seulgi menyadarkan Joohyun daripada lamunannya, "Oh, apa mungkin gadis itu seorang cenayang?" Seulgi menutup mulut dengan kedua mata membola sedang Joohyun hanya bisa menggeleng, enggan menanggapi pemikiran konyol sahabatnya. 

Agenda makan siang terpaksa diakhiri bersama ratusan pertanyaan menghinggapi masing-masing kepala. Seulgi masih harus keluar untuk menyelesaikan urusannya lalu menurunkan Joohyun didepan pintu masuk utama walau sepanjang perjalanan tadi dirinya masih berusaha untuk mendapatkan jawaban. Joohyun menanggapinya dengan acuh, mengalihkan pembicaraan dengan berkilah agar Seulgi berhenti menanyainya.

Strawberry + CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang