🍓 The Last Chance

421 92 64
                                    

Chapter 17
STRAWBERRY + CIGARETTES

●○●

TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.

🍓

Hari ini Taehyung sudah memantapkan diri untuk mengambil keputusan terpenting dihidupnya. Setelah memikirkan sebab-akibat selama berminggu-minggu lamanya, selama itu juga Taehyung terus diliputi rasa bersalah namun dirinya selalu meyakinkan diri kalau keputusan ini adalah pilihan terbaik untuk semuanya.

Taehyung berdiri didepan cermin sambil mengenakan setelan jas berwarna hitam yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Usai merapikan diri, Taehyung kembali mengamati bagaimana penampilannya hari ini.

Menunduk sambil memijat pangkal hidungnya, Taehyung menghela nafas panjang kemudian menegakkan kepala.

"Mari kita lakukan." ucapnya berbicara didepan cermin.

Taehyung mantap melangkahkan kaki walau setiap langkahnya diliputi perasaan bersalah. Setelah menempuh setengah jam perjalanan menuju lokasi, sesampainya disana Taehyung berusaha menegakkan tubuh selama berdiri didepannya--- memandangi tempat peristirahatan terakhir Ibunya.

Taehyung meletakkan sebuah buket bunga lalu memberikan salam penghormatan, dengan rasa sesak yang menggerogoti dada ketika meratapi dua buah guci berisikan abu orang tuanya. Taehyung tidak memiliki saudara dan sekarang--- Taehyung benar-benar harus menjalani hidupnya sendirian setelah kepergian Ibunya satu bulan yang lalu. 

Melihat nama yang terukir diatas guci membuat Taehyung melemah--- semakin terpuruk karena perasaan bersalah, mengingat semua kesalahan yang pernah dilakukannya bahkan setelah Ibunya tiada pun--- Taehyung tetap mengecewakan sampai akhir karena tidak bisa memenuhi keinginan Ibunya. Benar-benar pecundang. Taehyung menyandarkan kepala didepan lemari kaca penyimpanan sambil memejamkan matanya rapat-rapat, "Banyak tanggung jawab baru yang harus ku emban setelah kepergian Ibu dan kalau boleh jujur--- sebenarnya aku merasa terbebani dengan semua itu." lirih Taehyung dengan kedua mata berkaca, "Aku kesini untuk berpamitan dan, aku sangat ingin meminta maaf dengan tulus terutama kepada Ibu karena--- sepertinya aku tidak bisa menepati janjiku. Aku tidak bisa melakukannya lebih lama lagi." 

Setelah Ibunya meninggal, Taehyung membatalkan pertunangan dan rencana pernikahannya dengan Oh Yeonsu, sehari sebelum keluarga mereka kembali ke Korea. Untuk pertama kalinya Taehyung membiarkan orang lain tahu, berbicara jujur tentang perasaannya. Menceritakan bagaimana awal mula perjodohan ini karena keinginan besar ibunya demi membuat Taehyung melupakan mantan istrinya.

Jika setelah mengetahui bagaimana perasaannya saat ini dan keluarga Yeonsu tetap ingin melangsungkan pernikahan mereka maka Taehyung akan tetap melakukannya. Sebelum itu, Taehyung juga menceritakan bagaimana kekhawatirannya, tidak yakin bisa membahagiakan Yeonsu terlebih saat hatinya dimiliki orang lain.

Taehyung tidak ingin menjadi orang yang nantinya akan merusak rumah tangga mereka apalagi sampai mengalami kegagalan dua kali, setidaknya kali ini Taehyung ingin melakukan satu hal benar untuk Oh Yeonsu, agar perasaannya tidak terluka lebih lama lagi. 

Taehyung bersimpuh dihadapan Yeonsu dan kedua orang tuanya, berkali-kali memohon maaf karena sudah membatalkan semuanya secara sepihak. Saat itu Yeonsu hanya bisa menangis, menahan sakit hati sambil berusaha meredam kemarahan orang tuanya.

"Aku sangat berterima kasih dan tulus meminta maaf kepada Ibu..." Taehyung menghapus air mata kemudian memegang guci Ibunya, "Aku sangat mencintainya, Bu... seperti yang pernah Ibu katakan dulu, alasan Ibu enggan menikah lagi karena tidak ada laki-laki yang bisa menggantikan Ayah--- begitulah sosok Joohyun dihidupku."

Strawberry + CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang