🍓 Standby Me

455 99 78
                                    

Chapter 09
STRAWBERRY + CIGARETTES

●○●

TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.

🍓

Malam itu, selesai mengisi perut--- perjalanan pulang keduanya kerap diwarnai perdebatan, suara tangis dan teriakan Joohyun akibat belum bisa menerima selisih satu suara yang membuat desainnya gagal dibangun terlebih harus dikalahkan oleh seorang Kim Taehyung? Sekeras apapun menenangkan diri, Joohyun tetap saja merasa kesal mengingat bagaimana dirinya mati-matian dalam mengerjakan pengajuan proposal proyek perencanaan gedung opera namun pada akhirnya bangunan tersebut akan dirancang berdasarkan desain orang lain, bukan darinya.

Tak terhitung berapa kali Taehyung harus menarik tubuh Joohyun agar kembali duduk tenang di kursinya karena sikap Joohyun yang dengan seenaknya membuka jendela mobil lalu mengumpat, meneriakkan keluh kesahnya kepada pengguna kendaraan lain. Taehyung sempat menepi dua kali--- terlintas niat menurunkan Joohyun di pinggiran jalan namun tiba-tiba dirinya merasa bak seorang pecundang karena sudah terpancing amarah terlebih meladeni 'manusia setengah gila' disampingnya. Taehyung menenangkan diri dengan menarik nafas dalam-dalam sambil mengembalikan kewarasan.

Sesampainya di daerah rumah kontrakkan Joohyun--- Taehyung hanya berdiri disamping pintu mobil seraya memperhatikan Joohyun yang menyempatkan diri membungkuk, memberikan salam perpisahan. Belum sempat berdiri, tubuh Joohyun tiba-tiba limbung--- hilang keseimbangan hingga membuatnya jatuh tersungkur dengan posisi kepala mencium aspal.

"Aw."

Joohyun memekik kesakitan sambil bersimpuh, memegangi keningnya yang terasa nyeri. Matanya menjadi semakin berkaca tatkala mendapati bercak darah menempel pada ujung jemarinya, "Huuuuu, Taehyung darah, huhuhu." rengek Joohyun sambil menunjukkan jarinya pada sosok tegap Kim Taehyung--- sedang bersedekap dada akibat terlalu jengah menghadapi tingkah lakunya hari ini.

Tak ingin membuang waktunya lebih banyak lagi, Taehyung terpaksa memapah Joohyun guna membantunya berdiri.

"Cepat bangun, obati lukamu." perintahnya tanpa menyadari bagaimana lawan bicaranya tersipu, berlagak malu-malu.

"Ah, kenapa mendadak kau jadi manis begini?" selidik Joohyun lengkap dengan sudut mata memicing, penuh keingintahuan. Menurut Taehyung ekspresinya kali ini terlihat seratus kali lipat lebih menyebalkan, oleh karena itu dirinya memilih acuh sementara memapah Joohyun berjalan menuju kediamannya.

"Aaaaa..." Joohyun tiba-tiba berteriak membuat Taehyung terlonjak--- spontan mengumpat. Taehyung siap melontarkan kata-kata makian namun sayangnya Joohyun sudah lebih dulu mencubit kedua pipinya dengan sangat keras, menggoyangkan kepalanya ke bagian kiri-kanan-atas-bawah bergantian, "Biasanya kau sangat menyebalkan, kenapa jadi menggemaskan begini?"

Sepertinya hari ini adalah hari dimana kesabaran Taehyung benar-benar di uji. Jika Bae Joohyun seorang laki-laki, dapat dipastikan Taehyung sudah memukulnya sejak tadi.

Menghela nafas, lagi--- Taehyung segera menepis tangan Joohyun dari wajah datarnya yang terlihat mulai memerah apalagi kalau bukan karena ulah wanita disampingnya, "Berisik."

Taehyung sewot, tak terima.

Cengiran tanpa dosa dengan kedua mata menyipit 'satu garis' terpampang pada wajah Joohyun setelah mendengar kekesalan Taehyung yang entah kenapa menurutnya terdengar sangat lucu. Jengkel melihat ekspresi yang ditampilkan, tanpa pikir panjang Taehyung meraup wajah Joohyun dengan satu telapak tangan besarnya.

Strawberry + CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang