🍓 His Promise

455 106 62
                                    

Chapter 14
STRAWBERRY + CIGARETTES

●○●

TULISAN INI HANYA FIKTIF.
IMAJINASI.
TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA.

🍓

Pemilik workshop terus meminta maaf, berjanji akan membayar seluruh biaya rumah sakit dan segala macam kerugian atas kelalaian salah satu karyawan yang memiliki masalah pribadi lalu diam-diam menenggak minuman beralkohol ditengah jam kerja--- mengendarai forklift dalam keadaan mabuk hingga menyebabkan kecelakaan itu terjadi.

Saat mengetahui anggota timnya terluka Seokjin menghadap Pimpinan Jung untuk meminta izin agar memberinya kelonggaran dengan menyusul anggotanya ke Busan.

Atas perintah Pimpinan Jung yang memberikan izin keberangkatannya ditunda sampai esok hari, Seokjin meminta Soo-jung melakukan tugas rangkap untuk menggantikan posisinya dalam menghadapi klien selama dirinya tidak di kantor.

Sepertinya Seokjin tidak perlu se-khawatir ini karena keadaan di Busan tidaklah seburuk pikirannya.

Joohyun membantu Taehyung melakukan segala aktivitas--- merawatnya bak seorang jompo yang tidak bisa melakukan apa-apa padahal hanya bagian kepalanya yang terluka. Keduanya sering berdebat karena sikap Joohyun terlalu berlebihan namun pada akhirnya Taehyung hanya bisa menurut, mengikuti segala perintahnya.

🍓

Sehari setelah kepulangan mereka dari Busan, Joohyun menerima pesan berisikan nama pengirim serta waktu dan lokasi restoran yang terletak beberapa blok dari kantor-- ajakan bertemu secara personal atau lebih tepatnya sebuah reuni mendadak. Joohyun masih mengingat nomor itu. Kombinasi angka yang sempat diblokirnya dulu.

Joohyun duduk diseberang meja sambil menundukkan kepala, segan melihat wanita paruh baya yang tidak banyak berubah sejak terakhir kali ia melihatnya dulu. Seseorang yang memandang Joohyun layaknya parasit terlihat bersedekap dada sambil menyilangkan kakinya.

Joohyun sudah bisa menebak kemana arah pembicaraan mereka namun memilih tetap datang--- walau jauh didalam hatinya Joohyun sangat ingin pergi sekarang.

"Apa benar Taehyung terluka karena melindungimu?"

Joohyun diam-diam meremas pakaian dari bawah meja kemudian mengangkat kepalanya dengan tegap, mempertemukan iris mereka untuk bersitatap, "Itu benar."

Setelah menjawab pertanyaan tadi, wanita yang berstatus sebagai mantan Ibu mertuanya itu menyiramkan segelas air putih didepan wajahnya.

"Bae Joohyun, aku heran kenapa hanya kesialan yang selalu kau berikan dihidupnya? Sebuah perceraian dan sekarang, kau hampir membuatnya meregang nyawa..." Joohyun menggigit bibir bawahnya sekuat mungkin sambil berusaha menahan diri agar tidak menangis, "Taehyung sudah memiliki kekasih--- sebentar lagi mereka akan menikah jadi tolong, berhentilah mendekatinya."

Setelah mengumpulkan tekad, Joohyun kembali menegakkan kepala sebelum pertahanannya benar-benar runtuh, "Aku tahu... perlu kutegaskan bahwa Taehyung-lah yang datang ke kehidupanku sekarang--- bukan aku yang mendekatinya." jelasnya dibalas senyum meremehkan.

Tubuh Joohyun tiba-tiba terhuyung ketika sebuah cengkraman menariknya paksa, "Ayo pergi." ajakan Taehyung ditolak Joohyun dengan menepisnya.

Strawberry + CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang