****
"Apa ini?"tanya Jeffry waktu Seno sama Gilang tiba-tiba masuk keruang kerjanya trus ngasih dua amplop surat.
"Surat izin buat pergi karyawisata"Jawab Seno dan Gilang mengangguk membenarkan.
Jeffry lalu mengambil surat punya Seno dan membacanya dengan teliti. Disana tertulis tanggal dan waktu kegiatan yang akan dilakukan oleh sekolah. Perjalanan karya wisata selama tiga hari. Di puncak, bogor.
"Suratnya udah di baca sama Mama?"
Keduanya mengangguk. Jeffry kemudian membubuhkan tanda tangannya disana menyetujui untuk anak-anaknya ikut dalam karya wisata sekolah itu.
"Makasih Papa"Ucap Seno dan Gilang bersamaan. Setelahnya dua anak itu keluar dari ruang kerja Papanya dan Jeffry lanjutin kerjaannya.
****
"Bawa bajunya gak usah banyak nanti berat, dua atau tiga kaos juga udah cukup.. Jaket bisa dipake langsung dari rumah"Kata Tya melihat si bungsu memasukan satu lipatan bajunya ke dalam tas punggung.
"Ohh gitu, ok.. "
"Gak usah bawa mainan! Yang penting-penting aja dibawa.. "Kata Tya lagi usai melihat yoyo sama permainan monopoli yang hendak dimasukan Gilang juga ke dalam tasnya.
"Yah Mama.. ☹ Nanti di bus pasti bosen banget lahh.. Kalau sambil main kan bagus"
"Gak ada yah dek! Letakin lagii.. "
Akhirnya dengan berat hati Gilang mengembalikan mainannya tadi ketempat semula.
"Haduh gak bener itu kamu nyusunnya! Udah sini biar Mama aja yang rapihin.. "Greget juga Tya lama-lama ngeliat anaknya itu prepare baju. Akhirnya diambil alih sama dia.
"Ok! Dari tadi kek 😅"
Tya cuma bisa geleng-geleng kepala. Sekali bontot tetep bontot kelakukannya. Gilang keluar dari kamarnya kemudian memasuki kamar Seno dan mendapati saudara kembarnya itu asik baringan dikasurnya sambil dengerin musik dari speaker.
"Ck.. Ngapain masuk kamar orang gak pake ketuk pintu dulu?!😑"
"Ehh iyaa.. Maaf. Bentar.."Gilang keluar lagi trus ngetuk pintu kamar Seno tiga kali barulah setelahnya anak itu mendapat izin dari si pemilik kamar untuk masuk.
"Mau ngapain?!"
"Gak ada sih.. Cuma numpang adem doang.."Balasnya. Seno cuma menggelengkan kepalanya kemudian lanjut bermain hp sementara Gilang duduk dikursi meja belajar saudaranya itu.
"Seno.. Mau tanya boleh?"
"Apaan"
"Kamu udah mimpi aneh belum?"
Seno yang tadinya sibuk sama hpnya lalu menoleh dengan kening berkerut.
"Mimpi aneh apa? Kalau mimpi anehnya lo berubah jadi duyung sih pernah.. "Balas Seno. Entah anak itu lagi bercanda atau serius dengan omongannya. Sementara Gilang sudah mencibir malas.
"Bukan! Mimpi aneh yang buat gajah bangun!"Sahutnya lagi. Seno makin mengernyit saja dengan pembahasan saudara kembarnya itu.
"Gajah bangun apaansih? Yang jelas dong!"
"Ih itu loh.. Yang inii.. Benda pusaka kita!"Tunjuknya kedaerah bawah. Seno seketika dibuat melotot dengan ucapan Gilang barusan. Anak itu seketika berdiri lalu mengunci pintu kamarnya.
"Heh! Kalau ngomong tuh di pikir-pikir dulu dong! Kecilin suaranya.. "
"Kenapa harus dikecilin? Emangnya kita ngapain? Atau jangan-jangan.. Kamu belum pernah yah? HAHAHAHA kasiann.. Kalah kamu sama Aku! 😋"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang MAMA Tya||JaeyongFams✔
Fanfiction[GS] Jaeyong family lokal•• Gimana sih punya empat orang anak laki-laki? Pengen tau? Sini deh Tya jelasin.. ■■■ Cover it's not mine. Cr: Pinterest