Senangnya dalam hati~

3.5K 332 20
                                    

~🐯🐶~

Setelah menyelesaikan rapat osis Mark dan Chanisa masih betah di dalam ruangan. Mark sibuk menginput data di laptop sementara Chanisa membereskan beberapa berkas-berkas berantakan yang tadi sempat mereka pakai. Chanisa melirik jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan hampir pukul lima sore. Sekolah mereka sudah bubar sejak dua jam yang lalu.

"Mark, kita pulang jam berapa?"tanya Chanisa.

"Lima belas menit lagi, udah mau selesai kok"Balas Mark.

"Okeh"Balasnya. Chanisa sudah menyelesaikan tugasnya dan sekarang cewek itu mengeluarkan ponselnya dan menscroll akun instagram miliknya disana.

"Mark, ditanyain Jeno nih kamu balik jam berapa?"Ujar Chanisa setelah mendapat dm dari akun instagram Jeno.

"Bilang dia sejam lagi"

Chanisa pun menulis balasan sesuai dengan ucapan Mark tadi. Setelahnya cewek itu memperhatikan Mark. Menghela nafas sejenak kemudian mengecek kembali jam ditangannya. Sekarang bahkan sudah lewat dari lima belas menit tapi Mark sepertinya masih belum beranjak dari tempat duduknya.

"Mark, lanjutinnya besok aja. Ini udah jam berapa? Belum lagi ntar macet dijalan.."

"Iya sayang bentar.. Lima menit lagi. Janji"Balas Mark. Chanisa hanya melengos saja. Cewek itu membereskan barang-barangnya lebih dulu kemudian mengambil kunci mobil Mark yang ada diatas meja.

"Aku tunggu di mobil. Lima menit kamu gak sampe mobilnya aku bawa pulang!"Ujarnya mengancam.

"Kayak kamu bisa bawa mobil aja"Balas Mark santai.

"Bisa lah! Pokoknya aku tunggu disana!"Setelahnya Chanisa keluar dari ruang osis dan menuju parkiran. Mobil Mark menjadi satu-satunya kendaraan yang ada di parkiran sekolah mereka. Bayangkan saja sesepi apa sekolah mereka sekarang.

Chanisa mengambil sisir yang ada di dashboard mobil Mark menyisir rambutnya sebelum akhirnya Ia mengikatnya cepol agar lebih rapih. Tak lama kemudian Mark juga masuk kedalam mobil dan akhirnya mereka berdua keluar juga dari area sekolah.

Di jalan Chanisa sibuk video call-an sama teman-temannya. Dari apa yang Mark dengar dari percakapan pacarnya. Chanisa bakalan adain pesta piyama di rumahnya malam kamis nanti. Mark hanya mendengarkan percakapan mereka sampai akhirnya video call itu berakhir bertepatan dengan mobil Mark yang sudah berhenti di depan gerbang rumah Chanisa.

"Ca, kalau misalkan aku ngajakin kamu nikah gimana? Mau gak?"

Chanisa yang lagi mau buka seatbeltnya langsung berhenti trus ngeliat pacarnya. Gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba aja Mark ngomong begini.

"Nikah apa kawin?"Tanyanya memastikan.

"Ck.. Nikah Ca, yang sah gitu"

"Mau"Balas Chanisa. Mark langsung menatap tak percaya setelah mendengar balasan dari Chanisa.

"Beneran?!"

"Iyaaa... "

Senyum Mark makin terculas tapi sebelum Ia membuka suara lagi Chanisa sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"Tapi gak sekarang"

"Loh kenapa?"Tanyanya bingung.

"Ck. Ya mikirlah! Umur kamu berapa? Aku berapa? Emang kita udah siap gitu buat nikah? Nikah tuh ribet tau Mark. Bukan permasalahan kawin punya anak trus hidup bahagia.. Bayangan nikah masih terlalu jauh buat aku"

"Kamu jangan aneh-aneh deh! Udah ah, aku capek.. Sampai ketemu besok!"Chanisa sudah membuka pintu mobil. Tapi satu tangan cewek itu di tarik sama Mark yang akhirnya buat dia berhenti.

Bujang MAMA Tya||JaeyongFams✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang