****
Jeno beneran bawa dua adeknya ikut dia ke sekolah. Sesampainya di parkiran sekolah Seno sama Gilang udah buka mulut kagum. Ini kali pertama mereka berdua ngeliat sekolah dimana Mas dan Abangnya sekolah. Dua anak SMP itu keluar dari dalam mobil dan jadi perhatian murid-murid yang lagi ada di parkiran.
"Bang Jeno aku sama Gilang nanti nunggu dimana? Gak mungkin ikutin Abang Jeno masuk ke kelas kan?"Tanya Seno trus ngikutin Abangnya jalan.
"Iyaaa.. Seno sama Gilang di mana?"Sambung Gilang. Anak itu megang tasnya Jeno dari belakang. Dia gak suka jadi pusat perhatian begini. Apalagi orang-orang mulai bisik-bisik ngeliat mereka.
"Kalian berdua masih punya uang kan?"Tanya Jeno dan kedua adiknya mengangguk.
"Tungguin Abang di kantin.. Kantinnya di ujung sana. Pokoknya kelar jam pertama Abang bakalan samperin kalian disana. Ngerti?"Kata Jeno lagi. Seno sama Gilang kompak mengangguk.
"Oh iya kalau mau jalan-jalan terserah asal gak keluar area sekolah. Ok?!"
"Iyaaaa.."
Setelah mengatakan itu Jeno pergi ke kelas meninggalkan Seno dan Gilang yang juga mengambil arah sebaliknya. Kedua anak dengan seragam SMP itu berjalan pergi ke kantin. Sama seperti sebelumnya banyak murid-murid yang mereka lewati melihat penasaran ke arah mereka berdua.
Gilang yang tidak biasa jadi pusat perhatian merapat berjalan di sebelah Seno. Saudara kembarnya itu kelihatan santai dan bahkan memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Kelihatan seperti tebar pesona di mata Gilang.
Sesampainya di kantin mereka berdua berdiri di depan kios-kios kecil melihat menu-menu makanan kantin yang ada di sana.
"Mau makan gak?"tanya Seno. Gilang menggeleng. Dia sedang tidak nafsu makan.
"Yaudah beli minum aja kali ya?"Barulah Gilang mengangguk.
Seno lalu memesan alpukat kocok untuk mereka berdua. Setelahnya mereka duduk di salah satu meja.
Gilang memperhatikan isi kantin yang luas ini. Untung saja sekarang pelajaran tengah berlangsung jadi kantin masih sepi. Tapi mata Gilang menangkap sosok Chanisa yang berjalan ke kentin seorang diri. Gilang lalu menyikut Seno yang tadi sibuk dengan hpnya.
"Apa?"
"Itu.. Ada pacarnya Mas Mark"Tunjuk Gilang dengan dagunya. Seno kemudian mengikuti arah pandang Gilang dan menemukan Chanisa yang tengah membeli roti dan susu di salah satu kios.
"Kak Caca!"Panggil Seno. Gilang terkejut saat Seno tiba-tiba saja sudah berteriak memanggil nama Chanisa.
Chanisa yang mendengar namanya di panggil kemudian menoleh dan sedikit terkejut melihat dua orang anak SMP yang memanggilnya. Chanisa tentu kenal mereka berdua. Setelah mendapatkan roti dan susu yang di belinya perempuan itu lalu menghampiri Seno dan Gilang.
"Kalian kok disini? Bareng sama siapa?"Tanyanya kaget. Apalagi hari ini Mark tidak kelihatan di sekolah.
"Bareng sama Bang Jeno, Kak Caca kok gak masuk kelas?"Tanya Seno.
"Tadi izin bentar mau beli makanan, laper.. Eh kalian udah sarapan belum? Mau Kak Caca pesenin makanan gak?"
"Gak usah.. Kita kenyang kok"Balas Gilang cepat. Chanisa lalu mengangguk.
"Yaudah kalau gitu, Kak Caca duluan yaa. Kalian jangan kemana-mana"Ujar Chanisa. Keduanya mengangguk.
Saat Chanisa sudah pergi Gilang dan Seno kemudian saling tatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang MAMA Tya||JaeyongFams✔
Fanfiction[GS] Jaeyong family lokal•• Gimana sih punya empat orang anak laki-laki? Pengen tau? Sini deh Tya jelasin.. ■■■ Cover it's not mine. Cr: Pinterest