Pagi ini suasana di kelas tampak begitu hidup, wajah anak-anak terlihat sangat senang karena tidak adanya Erik. Oh ya, mungkin aku lupa memberitahukan kepada kalian kalau aku itu sekelas juga dengan Erik, sialnya.
Senang rasanya anak itu tidak muncul di kelas, atmosfir ruangan jadi lebih segar. Pas pelajaran pun jadi lebih fokus karena tidak ada gangguan suara Erik yang biasanya ngorok saat tidur di kelas. Bayangkan saja, saat yang lain fokus memperhatikan papan tulis, dia malah asik tenggelam dalam mimpi indahnya. Jangan tanya kenapa guru-guru tidak membangunkan anak itu.
Mereka tidak ada yang berani.
Sebenarnya, ada suatu alasan dibalik kenapa para guru memilih untuk menutup mata jika sudah berhubungan dengan Erik. Pasalnya dulu itu pernah ada seorang guru laki-laki yang menegurnya karena tidur dan malah habis digebukin Erik. Tidak sampai di situ, guru tersebut bahkan sampai masuk rumah sakit! Sementara Erik? Dia hanya mendapatkan hukuman ringan dari pihak sekolah, secara gitu keluarga Handoko adalah pemilik dari yayasan sekolah ini. Erik memanfaatkan pengaruh itu untuk berbuat sesuka hatinya. Erik sering mengancam siapapun itu, mulai dari para murid, petugas, guru, kepala sekolah, bahkan aku, supaya merahasiakan semua perbuatannya di sekolah. Jadi, orang-orang di rumah tuh ga tahu dengan apa yang terjadi.
Aku cukup kasihan dengan Om Nathan dan Tante Uti, bagaimana ya reaksinya jika tahu kenakalan Erik?
Ah, sudahlah. Ngapain juga aku mikirin nasibnya si Erik. Sekarang, lebih baik aku fokus pada diriku sendiri. Mari perhatikan papan tulis, Bu Fatimah sedang menerangkan materi penting tentang ekosistem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Julian : Keluarga Handoko ✔
Teen Fiction[BOYXBOY] [MANXMAN] [MATURE] [BL] [18+] Setelah meninggalnya kedua orang tuaku dan berakhir diadopsi oleh keluarga Handoko, kehidupanku dan Rama menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Semua yang kita ingin dengan mudah didapatkan. Keluarga i...