Sementara Erik masih menggempur lubang dubur milik Pak Bram dengan staminanya yang tidak habis-habis itu, ketiga temannya kini telah berhenti bermain-main dengan tubuh Pak Bram dan mulai kembali duduk di atas sofa. Kulirik Leon dan Anwar mulai beradu mulut, sedangkan Tara hanya menonton aksi si Erik sambil mengocok batang kejantanannya.
"Rik, gua juga mau ngerasain dong, boleh ga nih?" kata Tara sambil mengusap-usap pantatnya si Erik.
"Lu mau nusuk gua? Sini gua hajar dulu." Erik menghentikan hentakan pinggulnya lalu mencabut palkonnya itu dari dalam rektum milik Pak Bram. Sontak saja Pak Bram yang merasa kehilangan segera menoleh ke arah belakang karena penasaran. Ternyata, Erik menjitak kepala Tara sembari tertawa kecil.
Kini Erik mengambil posisi duduk di sofa dan mulai mengocok batang miliknya. Sementara itu, Tara menggantikan posisinya untuk menggenjot pantatnya si Pak Bram. Mendapatkan kembali kenikmatan, guru killer itu pun kembali mengerang keenakan.
"War, ayo main bertiga," kata Erik.
Anwar dan Leon yang mendapat ajakan dari Erik pun segera menghentikan lumatan bibir masing-masing. Leon bangkit pertama kali dan mulai naik ke atas tubuh Erik dengan posisi membelakanginya. Perlahan tangannya menjamah penis Erik dan menuntunnya masuk ke dalam lubang dubur miliknya itu. Anwar merintih kesakitan saat seluruh batang milik Erik sudah sepenuhnya mengisi rektumnya yang hangat. Namun, setelah beberapa saat setelah Anwar aktif menggoyangkan pinggulnya naik turun menduduki batang Erik, dia mulai merasa keenakan. Terlihat dari bagaimana dia mengerang dan meracau dengan memanggil nama Erik dengan panggilan sayang.
Tak mau kalah, Leon pun bangkit dan berdiri di atas sofa lalu mulai beranjak ke tempat Erik dan Anwar. Dia pun mengambil posisi mengangkang di atas tubuh Anwar.
Oh, Shit! Posisi macam apa ini? Aku tiba-tiba merasa sangat terangsang begitu melihat Leon menghentakkan pantatnya sekali dan kontol milik si Anwar langsung melesat masuk ke dalam lubang duburnya dengan sangat lancar. Anwar pun mengerang kewalahan karena sangat enak, dia mendapatkan sensasi yang sangat nikmat dari perlakuan kedua temannya itu. Di satu sisi dia mendapat sodokan dari bawah dan di sisi lain dia mendapat pemompaan dari atas. Tubuhnya tidak bisa menahan kenikmatan tersebut dan penisnya pun langsung menyemburkan cairan sperma dan memenuhi rektum di dalam tubuh si Leon.
"Gila ya lu War? Lu keluarin di dalem?" Leon buru-buru bangkit dan segera berlari untuk mengambil tisu di atas meja.
"Maap, ga sengaja."
Anwar hanya tertawa geli saat dirinya tetap memompa penis milik si Erik dengan menggunakan pantatnya. Leon yang murka pun tidak jadi mengelap sperma yang keluar dari duburnya dengan tisu, tapi dia kembali naik ke atas sofa dan kini mengangkang tepat di depan wajahnya si Anwar.
"Mampus! Jilat nih sperma lu sendiri!" Tara langsung membenamkan pantatnya hingga menutupi wajah si Anwar.
Merasa tertantang, Anwar pun malah mengikuti keinginan temannya itu dan mulai melahap pantat si Tara. Dia menjilat setiap sperma yang dimuntahkan duburnya teman tersayangnya itu.
Gila! Lagi-lagi aku terkejut dengan apa yang mereka lakukan. Aneh, benar-benar aneh karena aku bukannya merasa jijik tapi justru semakin terangsang melihat permainan mereka. Padahal, aku sadar jelas kalau lubang dubur pastilah kotor, tapi entah kenapa aku tidak mempermasalahkan itu dan justru malah penasaran bagaimana rasanya jika pantatku bisa dijilat seperti itu.
Ini kedua kalinya aku menembakan sperma gara-gara terangsang berat saat melihat tontonan yang dibintangi mereka. Badanku mulai lemas dan tanpa sadar aku menyender ke dinding untuk beristirahat sejenak sambil tetap menonton. Kelima lelaki di depan sana pun terus melanjutkan pergumulan mereka tanpa mempedulikan fakta bahwa mereka saat ini masih berada di lingkungan sekolah. Selain itu, Pak Bram tidak menegurku walau tahu aku sedang bersembunyi dan menonton aksi mereka dari balik rak buku.
Aku sangat lelah, kedua mataku rasanya begitu berat. Aku pun tidak sengaja tertidur di tempat itu dengan posisi setengah telanjang karena belum sempat memakai kembali celanaku. Tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya setelah aku terbangun, aku hanya berharap bisa keluar dari ruangan ini dengan selamat. Yah, sudahlah aku pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Julian : Keluarga Handoko ✔
Genç Kurgu[BOYXBOY] [MANXMAN] [MATURE] [BL] [18+] Setelah meninggalnya kedua orang tuaku dan berakhir diadopsi oleh keluarga Handoko, kehidupanku dan Rama menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Semua yang kita ingin dengan mudah didapatkan. Keluarga i...