Di puncak kekuasaannya, The Nue telah mengontrol lebih dari 90% gerakan dunia bawah di Asia Timur, khususnya daratan China.
Dari perdagangan narkoba, perdagangan manusia, jual beli senjata, The Nue telah meraih keuntungan yang sangat besar baik dari materi maupun pamor.
Mereka tidak takut dengan pemerintah dan kejam terhadap rakyat biasa. Namun, agar tetap tidak terganggu oleh kekacauan eksternal dan bisa bergerak bebas seperti ikan yang berenang di perairan, pimpinan utama The Nue membesarkan atau lebih tepatnya menciptakan beberapa orang layak yang lebih mirip dengan monster berdarah dingin. Mengizinkan orang-orang itu untuk melakukan tindakan ekstrem dengan dalih untuk kesetiaan dan kepatuhan.
Namun, dari formasi yang mereka ciptakan, tidak ada dari orang-orang yang terpilih untuk itu yang benar-benar mampu menjadi monster berdarah dingin dengan kesetiaan yang tidak perlu dipertanyakan. Semua mati atau hancur baik raga dan mental di bawah tekanan tidak manusiawi yang diperlukan untuk menciptakan monster seperti yang diinginkan pimpinan utama The Nue.
Kecuali satu orang. Dari anak kecil biasa menjadi remaja yang ditempa dengan lumuran darah, yang menjadi tukang jagal eksekusi terakhir dalam setiap langkah yang diambil The Nue.
Wang Ji, adalah sebutannya.
Benar.
Dari sepuluh orang terpilih, yang berhasil keluar dengan selamat dengan kekuatan dan kemampuan yang tidak perlu dipertanyakan lagi dari pelatihan yang disebut pelatihan neraka itu tidak lain adalah Wang Ji yang baru berusia 14 tahun.
Dia kecil, lincah, tajam, dan kejam. Terutama, dia sama sekali tidak manusiawi.
Orang-orang The Nue punya keyakinan, itu karena pemimpin utama sendiri yang mengawasinya sehingga dia berhasil menjadi seperti itu. Namun, tidak ada bukti untuk membuktikannya, sehingga itu hanya menjadi rumor belaka. Wang Ji juga bukan orang yang bisa ditemui dengan mudah, sehingga tidak ada yang bisa mengonfirmasi kebenarannya. Sedangkan, pemimpin utama sendiri, dia lebih misterius dari Wang Ji.
Meski perintahnya mutlak dan suaranya ada di mana-mana. Tidak ada yang pernah bertemu ataupun bicara dengannya. Bahkan para bawahan setia pun sulit untuk menemuinya. Mereka hanya berkomunikasi jika ada keadaan khusus dengan menggunakan cara khusus.
Selebihnya, pemimpin utama hanyalah sebuah julukan.
Tanpa nama.
Tanpa wujud.
*****
"Kau seharusnya melawan ketika diperlakukan seperti ini." Xiao Zhan memberikan saputangan kepada pemuda di depannya.
Benar, dia sedang membantu pemuda di depannya—Wang Yibo—yang baru saja mendapat bullyan dari siswa lainnya.
Dipukuli lebih tepatnya.
Sebenarnya, Xiao Zhan tidak bermaksud ikut campur, seperti sebelum-sebelumnya. Tapi, perlakuan orang-orang itu sudah sangat berlebihan.
Terutama Huang Jingyu. Pemuda itu benar-benar tidak memiliki belas kasihan dalam setiap perbuatannya. Terlebih pada Wang Yibo. Korban tetapnya.
Awalnya, Wang Yibo tidak menanggapi tangan Xiao Zhan yang terulur untuk memberikan sapu tangan. Namun, Xiao Zhan mendorong saputangan itu ke depan, hampir menyodok wajahnya. Terpaksa, dia menarik saputangan dengan kasar.
Xiao Zhan mendengus jengah ketika Wang Yibo mengusap cairan merah yang mengalir dari dahinya masih dalam diam. Tidak terlihat ingin membalas perkataannya tadi.
"Kau dengar, tidak?" tanya Xiao Zhan, "mereka sudah sangat keterlaluan. Ini masih di sekolah dan mereka tidak takut membuatmu seperti ini. Bagaimana nanti jika berada di luar sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (YiZhan)
RandomTerkadang, Xiao Zhan tidak membenci Wang Yibo seperti yang dia bayangkan. Terkadang, Xiao Zhan tidak begitu takut dengan pikirannya yang gelap dan cenderung mengerikan. Terkadang, Xiao Zhan adalah definisi tepat dari kontradiksi yang berjalan. Lalu...