17

324 27 1
                                    

Liu Haikuan mengerutkan dahinya dan menyeringai getir, menyaksikan sosok pemuda di depannya menyilangkan kaki dengan arogan dan mau tidak mau berbicara dengan sedikit kecaman. "Kau terlihat terlalu nyaman untuk seseorang dengan status buronan."

"Oh. Kenapa dengan buronan?" Wang Yibo bertanya dengan senyuman yang bukan senyuman. Bibirnya melengkung tipis, terlihat dalam suasana hati yang baik.

Liu Haikuan gemetar. Marah sekaligus tidak berdaya. "Kau tidak hanya buronan pemerintah Wang Ji," ujarnya, "kau juga diburu oleh The Nue. Kau tidak takut, tapi aku takut. Nyawa kecilku tidak bisa membawa kehormatan menahan dua kelompok besar sekaligus. Aku tidak ingin mati muda."

"Oh," gumam Wang Yibo.

"..."

"???"

"Hanya 'oh'? Dasar brengsek!" umpat Liu Haikuan, akhirnya meledak. Dia melempar gelas kaca di tangannya ke wajah Wang Yibo yang dengan mulus dihindari oleh pemuda itu.

"Kau sungguh temperamen." Wang Yibo mengerutkan dahinya. Dia melirik sekilas pada kepalan tangan Liu Haikuan yang gemetar.

"Cih! Lalu apa yang kau inginkan?" tanyanya pada akhirnya dengan sikap kompromi.

Matanya yang gelap melihat Liu Haikuan dengan lekat, seolah berbicara, mengatakan jika Liu Haikuan adalah anak kecil yang tengah membuat masalah dan dia dengan bermurah hati memilih untuk mengikuti kehendaknya agar tidak ada masalah berkepanjangan.

Hal itu sontak membuat dahi Liu Haikuan berkedut kesal.

"Aku tidak mengerti apa yang membuat Xiao Zhan maunya-maunya mengaku suka dirimu. Dengan sikap seperti ini, adalah sebuah keajaiban ada orang yang repot-repot menyukaimu," katanya muram.

Wang Yibo tidak mengindahkan sindiran itu. Dia justru menyesap minumannya dengan acuh. Bertindak seolah yang dikatakan oleh Liu Haikuan tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Tahu untuk tidak melanjutkan topik itu, Liu Haikuan menyerah. "Bos kedua The Nue, Zhu Zhanjin, telah melakukan pertemuan dengan Bos Geng Feng."

"Dia begitu putus asa?" Wang Yibo mencibir.

"Tidak mungkin!" Liu Haikuan balas mencibir. "Dia hanya tidak ingin menggunakan tangannya. Bos besar yang tidak dikenal itu sepertinya tidak lagi ingin membuang-buang waktu, dia mengerahkan semua tenaga yang mungkin."

Wang Yibo bangkit dan berjalan menuju jendela kaca di balkon. Kabut menempel di jendela, memberi sentuhan lembab yang memusingkan. Di balik jendela, ada pemandangan indah di mana-mana. Pepohonan yang hijau, air danau yang beriak karena dihantam oleh rintikan hujan, dan aroma tanah yang melayang ringan di udara. Berdiri di sana dan memandang lingkungan yang penuh dengan kelembutan dan liris, tetapi tidak ada yang dapat masuk ke dalam matanya.

Hujan membawa hawa dingin bersamanya, dan sentuhan dingin itu mengejutkan Wang Yibo. Membeku sejenak seolah baru bangun dari tidur lelap, Wang Yibo secara bertahap mendapatkan kembali kewarasannya.

Entah berapa lama dia larut dalam lamunan.

Dia seharusnya memikirkan cara untuk menghadapi orang-orang yang menginginkan nyawanya, tetapi dia justru terganggu oleh pemikiran-pemikiran yang tidak relevan. Wang Yibo mengusap wajahnya dan mendengus getir.

"Menurutmu ...," ujar Wang Yibo akhirnya setelah beberapa saat. Dia berbalik menghadap Liu Haikuan yang masih menunggu. "Pria sesat itu di mana sekarang?"

Liu Haikuan menutup bibirnya, tidak menjawab pertanyaan bernada muram dan penuh permusuhan itu.

Wang Yibo sendiri juga tidak membutuhkan jawabannya. Dia mendengus sedikit lalu lanjut berkata, "Sudah bertahun-tahun aku tidak mendengar kabarnya, jangan-jangan dia sudah mati? Zhu Zhanjin mungkin hanya menggunakan namanya saja untuk menakut-nakuti orang-orang bodoh itu."

Confidential (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang