10

679 87 6
                                    

Xiao Zhan kembali masuk ke kelas ketika kelas sudah hampir kosong. Tidak ada guru di dalamnya. Tidak butuh orang paling cerdas untuk menebak jika saat itu tidak ada pembelajaran.

Kelas kosong.

"Yak! Kau akhirnya datang juga. Ke sini!"

"Ada apa?" Xiao Zhan terhuyung karena tarikan Song Jiyang.

Song Jiyang tidak menjawab, hanya terus menarik Xiao Zhan ke meja ketua kelas mereka.

Jian Qi, gadis yang menjadi ketua kelas, menyerahkan selembar kertas ke tangan Xiao Zhan setelah Xiao Zhan dengan Jiyang berdiri di depan mejanya.

"Apa ini?"

"Rutinitas rutin sekolah untuk kelas tiga. Setiap musim gugur, kita akan pergi berlibur dan camping di hutan camping selama tiga hari, ini juga cara sekolah membiarkan kita beristirahat sejenak sebelum ujian kelulusan yang akan datang."

"Oh? Kedengarannya ... membosankan," ujar Xiao Zhan dengan wajah bodoh.

Plak!

Tanpa ragu, Song Jiyang menampar kepala Xiao Zhan. "Lebih membosankan mana dengan belajar di kelas," ujarnya dengan nada menghina.

"Tentu saja belajar di kelas lebih membosankan," balas Xiao Zhan dengan wajah lurus. Xiao Zhan menggulung kertas di tangannya dan lanjut bertanya, "Apa ini wajib untuk diikuti?"

"Selain orang dengan alasan yang kuat, semua harus pergi," jawab Jian Qi tegas.

"Berarti Wang Yibo juga pergi," gumam Xiao Zhan. Tanpa banyak bicara lagi, dia menandatangani kertas di tangannya dengan pena yang diambilnya dari tangan Jian Qi.

"Selesai."

Xiao Zhan menyerahkan kembali kertas tersebut kepada Jian Qi yang tercengang.

"Yang menandatangani adalah orang tua, bodoh!" maki Jian Qi sedangkan Song Jiyang di sisi Xiao Zhan hanya memutar bola matanya malas.

Song Jiyang berkata, menghindari topik orang tua oleh Jian Qi tadi dengan mulus. "Yibo tidak akan pergi."

"Eh! Kenapa?" Xiao Zhan langsung cemberut mendengar itu.

"Dia bukan orang yang akan mengikuti acara-acara seperti ini," ujar Song Jiyang lagi.

Xiao Zhan menyipitkan matanya tidak senang. "Dia akan pergi," katanya.

"Yakin sekali ...." Meski berkata begitu, Song Jiyang sama sekali tidak terlihat mengejek. Dia hanya melihat Xiao Zhan di sebelahnya dengan senyum simpul. "Waktu satu minggu mungkin cukup bagimu untuk menculiknya ke hutan camping bersama."

"Dia akan menyatakan persetujuannya besok."

"Kau siapa? Bisa mengetahui keputusannya begitu saja?"

Xiao Zhan menolehkan kepalanya ke belakang.

"A Cheng!!! Setidaknya, jika kau tidak mendukungku, tolong jangan menghinaku begitu."

"Cih! Menjijikkan!!"

Xiao Zhan menutup mulutnya, tidak ingin mengatakan apa-apa pada Zhuo Cheng yang kini sudah berbalik untuk duduk di kursinya sendiri.

"By the way, mana Wang Yibo? Bukankah kau tadi pergi menyusulnya?"

Pertanyaan itu mengembalikan amarah Xiao Zhan. Dia memukul lengan Song Jiyang dengan kesal, sekuat tenaga. "Bajingan brengsek itu! Dia pergi entah ke mana setelah memanfaatkanku. Huweee, Jiyang ... telinga suciku ternodai oleh air liurnya."

Setelah bersusah payah menghindari pukulan Xiao Zhan, yang berakhir dengan sia-sia, Song Jiyang akan mendorong Xiao Zhan menjauh ketika apa yang dikatakan pemuda itu membuatnya menelan kembali omelannya.

Confidential (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang