Wang Yizhou turun dari mobilnya. Wajahnya tegang dan merah karena marah. Semakin marah setelah melihat banyaknya orang yang hilir mudik di luar maupun dalam ruangan yang menjadi kantornya tersebut.
Li Bowen yang melihat kedatangannya langsung menghampiri, diikuti oleh Liu Haikuan dan Guo Cheng.
"Di mana mereka?"
Li Bowen berhenti di depan Yizhou lalu menjawab, "Sudah dibawa pergi untuk melakukan autopsi."
"Dokter Meng?"
"Sudah di sana. Dia bilang akan memberikan hasilnya besok pagi."
Mereka melanjutkan pembicaraan sambil berjalan dengan Li Bowen menjawab setiap pertanyaan Wang Yizhou yang seperti tengah mengintrogasi tersangka. Sedangkan Liu Haikuan dan Guo Cheng hanya mengikuti dalam diam di belakang mereka berdua.
Sesampainya di dalam ruang kantornya sendiri, Wang Yizhou melepas jasnya dengan kasar dan melemparkannya ke atas kursi sebelum melonggarkan dasinya yang terasa mencekik di lehernya.
"Yo yo! Wang Ji sudah datang dan keinginanmu terpenuhi. Seharusnya kau senang, but look! Kau malah terlihat marah, kenapa?"
Melihatnya yang seperti itu, Li Bowen tidak bisa menahan untuk menyeringai sarkas. Kemarahan sebelumnya sedikit hilang setelah melihat ternyata Wang Yizhou lebih marah dari dirinya. Bahkan ada sedikit kepuasan ketika melihat wajah merah atasannya itu.
"Senang?" Wang Yizhou membalas dengan sinis. "Tentu saja aku senang. Sekarang aku hanya harus menunggu The Nue muncul, bagaimana aku bisa tidak senang?" Wang Yizhou diam-diam menggertakkan giginya.
Ironi di balik kata-katanya membuat Li Bowen mencibir. Dia dengan datar menyarankan. "Maka kita harus merayakannya."
Dia berjalan ke tempat penyimpanan es kecil di sudut ruangan dan mengeluarkan sebotol anggur dari sana. Mengangkat botol itu ke udara dengan sikap menyebalkan, memancing tatapan penuh amarah dari Wang Yizhou.
"Brengsek!!"
"Jika kau sadar tengah bermain api, Yizhou. Maka, kau harusnya juga sadar dengan resikonya." Li Bowen berjalan ke pintu. Sesampainya di pintu, dia berhenti dan berbalik. Mengangkat botol anggur yang masih ada di tangannya. "Aku akan membawa ini. Selamat tinggal."
Melihat pria itu pergi, Liu Haikuan memberi kode pada Guo Cheng agar mengikuti. Dia sendiri tinggal di sana bersama Wang Yizhou.
Berdecak, pria tinggi itu mendekat dan duduk di kursi di depan Wang Yizhou.
"Wang Ji ... katamu kau ingin dia membawamu pada The Nue, apa kau pikir dia sebodoh itu sehingga tidak tahu apa tujuanmu? Aku sudah memperingatkanmu, jika apa pun yang dia lakukan tidak akan bisa kau kendalikan."
Liu Haikuan mengetuk-ngetukkan ujung jarinya ke atas meja. "Sekarang lihat, kau baru membuat satu langkah kecil dan dia sudah membunuh anak buahmu. Dia adalah beban, dan sekarang sudah terlambat untuk menyingkirkannya."
Wang Yizhou merapatkan bibirnya tidak senang. "Setelah ini semua selesai," ujarnya geram, "bunuh keparat itu."
"Hmm ... kau belum lupa siapa dirimu, 'kan?"
Wang Yizhou tidak menggubris pertanyaan retoris Liu Haikuan. Dia menunjuk kepalanya, "Bunuh dia. Bawa kepalanya kepadaku. Sebagai bukti kerja keras kita selama ini."
Liu Haikuan berdiri. Bibirnya mengait membentuk senyum meremehkan yang samar yang Wang Yizhou tidak bisa melihatnya karena pria itu sudah memejamkan matanya. Terlihat lelah.
Tanpa bicara, juga tidak menyanggah, Liu Haikuan berbalik dan pergi.
.
.
.Pagi seharusnya cerah, tapi tidak bagi Xiao Zhan. Desahan tidak henti-hentinya keluar dari mulutnya, lelah sendiri melihat orang-orang yang berkeliaran di sekitarnya. Emosinya yang sudah menumpuk sejak beberapa hari yang lalu terasa akan meledak semuanya karena perasaan tertekannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (YiZhan)
عشوائيTerkadang, Xiao Zhan tidak membenci Wang Yibo seperti yang dia bayangkan. Terkadang, Xiao Zhan tidak begitu takut dengan pikirannya yang gelap dan cenderung mengerikan. Terkadang, Xiao Zhan adalah definisi tepat dari kontradiksi yang berjalan. Lalu...