Senja telah turun dan cahaya semakin menipis. Hutan yang tadinya masih remang perlahan menjadi gelap dan tidak ada lagi yang bisa dilihat selain siluet-siluet hitam, seperti bayangan hantu-hantu yang melayang di udara. Menggapai untuk meraih orang di dimensi berbeda, membawa mereka ke kedalaman jurang yang mengerikan.
Dua napas beradu, satu tenang dan satunya lagi memburu. Pemilik napas memburu itu tentu tidak lain adalah Xiao Zhan.
"Siapa kau?"
Xiao Zhan menatap lekat, menunggu jawaban. Namun, Wang Yibo sama sekali tidak membalas. Dia berbalik dengan wajah acuh. Seringai di bibirnya pun telah hilang sempurna, digantikan oleh wajah dingin yang membuat Xiao Zhan yang hanya melihat sekilas di antara kegelapan, menggigil. Perasaan terintimidasi mulai merasukinya, seolah memberitahu jika dia telah melakukan kesalahan yang membuatnya entah kenapa merasa bersalah karena melakukan kesalahan tersebut, sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan.
Namun, apa salahnya?
Dia hanya bertanya.
"Wang Ji!!!"
Xiao Zhan sontak menolehkan kepalanya ke asal suara. Meski pohon di depannya menghalangi penglihatannya dan kegelapan di sekelilingnya, dia bisa menebak dari bunyi suara jika orang yang menyerukan nama 'Wang Ji' tadi masih cukup muda.
Helaan napas terdengar tidak lama kemudian. Wang Yibo, di bawah pandangan Xiao Zhan, beranjak keluar dari balik pohon, membuat Xiao Zhan terkejut dan refleks mengangkat tangannya, ingin menarik Wang Yibo. Namun, hanya setengah jalan, dia berhenti. Tangannya tergantung di udara dengan menyedihkan.
"Kau benar-benar bekerja keras," ujar Wang Yibo. Suaranya tidak keras namun di tengah kesunyian, suara itu cukup untuk didengar oleh dua orang lainnya yang berada di sana.
Xiao Zhan menahan napasnya. Matanya berkedip linglung. Suara Wang Yibo terdengar asing baginya. Dingin dan jauh, membuat dadanya berdenyut tidak nyaman.
"Ah, benarkah?" Pertanyaan retoris membalas perkataan Wang Yibo tadi.
Seorang pria berpakaian hitam, pria yang sama dengan yang muncul yang sebelumnya. Dia memiringkan kepalanya, lanjut berkata, "Berkat kau, aku jadi harus bekerja keras. Terima kasih."
Mendengus, Wang Yibo melihat sekilas pada Xiao Zhan yang tersembunyi lalu kembali melihat pada orang yang tidak jauh di depannya. Sedikit mengerutkan dahi, Wang Yibo tahu jika orang di depannya bukan orang yang sama dengan yang menyusup ke dalam apartemennya dulu ataupun orang yang bertarung dengannya di malam hujan turun waktu itu.
Orang yang berbeda.
Kali ini, dia tidak ragu lagi jika orang yang berada di depannya adalah benar-benar orang suruhan organisasi sampah itu.
Seolah mengikuti tatapan Wang Yibo pada Xiao Zhan, orang itu juga menolehkan kepalanya ke arah Xiao Zhan yang tersembunyi di balik pohon.
"Seharusnya aku saja."
Orang itu menyeringai, mengerti dengan maksud kata-kata Wang Yibo.
Artinya jelas, jangan melibatkan orang lain yang kebetulan berada di sana, alias Xiao Zhan.
"Benar," ujar orang itu melebarkan seringainya. "Aku hanya di suruh menangkapmu. Tapi, itu salahnya karena berada di sini dan kebetulan aku juga tidak ingin melepaskan tikus bodoh itu. Jadi ...." Orang itu menyimpan pistolnya di balik pinggangnya dan bergerak mendekat. "Sorry."
Wang Yibo melirik Xiao Zhan sekali lagi, terlihat berpikir. Sesaat kemudian, tanpa diduga dia melemparkan pistolnya kepada pemuda cantik itu. Membuat Xiao Zhan terkejut hingga tidak bisa berkata-kata. Tangannya yang memegang pistol bergetar, memperlihatkan betapa takutnya dia memegang benda pembunuh tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (YiZhan)
RastgeleTerkadang, Xiao Zhan tidak membenci Wang Yibo seperti yang dia bayangkan. Terkadang, Xiao Zhan tidak begitu takut dengan pikirannya yang gelap dan cenderung mengerikan. Terkadang, Xiao Zhan adalah definisi tepat dari kontradiksi yang berjalan. Lalu...