Keluarga

2.5K 330 12
                                    

Jam menunjukkan pukul 2 siang dini hari, beatrix masih mencari celah untuk berbicara pada granger tanpa membuatnya mengeluarkan ekspresi ketakutan agar tak ada yang curiga tentang misinya

Waktu pembelajaran telah usai, siswa kembali keasrama mereka masing - masing. Mata beartix terus bergerak mencari empu yang selalu membawa tas biola kemana - mana itu, granger.

Ia menemukannya, segera beatrix menghampirnya dengan ekspresi gembira agar tak terlalu mengejutkannya "haloo, kamu temannya natan ya?" ucapnya menyapa granger

"Iya? Kenapa?" Granger bertanya bingung, dia juga sempat berfikir mungkinkah gadis ini yang natan maksud dengan teman masa kecilnya? Sedari kemarin natan selalu memandang ngeri dengan kedatangan gadis ini

"Boleh ikut aku sebentar ga? Kesanaa!" Pinta beatrix sedikit clingy

Granger hanya mengangguk - angguk, lagipun tangannya diseret saat ini oleh gadis didekatnya. Ia sempat menoleh kebelakang dan tak sengaja melihat alucard yang memandangnya dengan ekspresi seperti 'gua ga suka'

Granger tak mengerti dengan ekspresinya, namun sekarang yang membuatnya lebih tak mengerti adalah mengapa ia berada di dalam ruangan tak dikenal padahal masih berada di dalam lingkungan LOD Academy

Lampu menyala, beatrix mendudukkan granger pada kursi yang tersedia. Tampak seorang gadis dengan warna dan model rambut yang hampir sama dengan dirinya menyapa "kamu granger?" tanyanya

"Iya, maaf vyanca ini kita mau ngapain?" tanya granger, terlihat sekali ia panik dan ketakutan saat ini

Tanpa balasan, beatrix memberikan satu foto keluarga dan satu foto seorang wanita yang memakan cimoi bersama granger saat masih kecil "kenal siapa mereka?" Tanya beatrix lembut, tak ingin membuat granger lebih ketakutan

Kepala granger terasa pusing, serasa terjadi dejavu didalam kepalanya "ini? keluarga saya" jawab granger kaku "perempuan ini.." ia berusaha mengingat nama wanita dalam foto itu, menoleh melihat wanita yang berada didepannya "kamu? maaf, tapi kamu mirip sama dia" sembari mengajak atasan beatrix berbicara ia juga menunjuk foto nya itu

"Karna itu memang saya, granger" ucapnya, ia beranjak memeluk granger pelan. Terasa tangisan membanjiri pundak granger, ia tak mengerti siapa gadis - gadis ini sebenarnya?

"Kamu punya saudara granger, keluarga kamu itu bukan keluarga inti saja. Ada saya, keluarga cabang yang paling dekat dengan kamu bukan? Benedetta disini" ia melepas pelukannya pada granger, menjelaskan siapa dirinya diakhiri oleh "benedetta disini" kata - kata khas nya sejak masa kecil ketika granger menangis

Granger terkejut, samar - samar namun perlahan ia mengingat siapa gadis didepannya yang sedang menangis saat ini "kak? bened?" ucapnya mulai mendapat beberapa kenangan yang terlintas dikepalanya

"Dengar granger, keluarga cabang selama setahun lebih baru tahu kabar tentang kamu karna selama ini setiap kami ingin kerumah mu selalu ada berita 'granger dan keluarga nya pindah rumah dengan memutuskan hubungan keluarga' namun tidak lagi setelah kami tau alasan yang sebenarnya bahwa keluarga kamu saling bunuh - membunuh" jelas benedetta memberitahu granger mengapa keluarga cabang tak pernah unjuk diri di depan granger semenjak kejadian itu

"Maaf ya? Kakak ga tau kamu ngalamin semua masa berat itu, kakak ga ada disana dimana kamu benar - benar ketakutan" hancur hatinya, benedetta kembali memeluk erat granger diluputi rasa bersalah karna gagal melindungi adiknya

Granger tersenyum, ia membalas pelukan benedetta dengan lembut "semuanya udah lewat, ga ada yang perlu kakak sesali" ucapnya mengelus pelan punggung benedetta yang tengah menangis deras itu

"Kamu ga mau pulang karna benci keluarga cabang ya?" Tanya benedetta

"Ngga kak, tapi granger gatau dimana lokasi rumah keluarga cabang" granger hanya tertawa kecil, rasanya hangat dirindukan seperti ini. Ia tak pernah merasakan kehangatan dunia yang seperti ini sejak lama, terakhir kali mungkin saat mengakui latar belakangnya pada alucard

"Kalo keluarga masih nerima dengan baik, granger bakal datang kok" ucap granger mencoba menenangkan benedetta, selain itu beatrix asik menukar satu sama lain nomor telepon milik granger, benedetta dan miliknya agar tak terjadi lostcontact lagi

Selang setengah jam, mereka keluar dari markas dengan keadaan gembira. Beatrix turut senang melihat dua insan didepannya bertemu satu sama lain setelah kian lamanya "oiyaa, aku beatrix!"

"Bukan vyanca? oke beatrix" granger hanya menanggapinya dengan senyuman, bagaimana pun ia merasa senang saat ini

Mereka berjalan mengantar granger pada asramanya, sambil bercanda tawa granger juga berniat mengenalkan benedetta pada temannya gusion dan natan "tan, bukaa" teriaknya dari luar meminta dibukakan pintu

Sadar tak sadar saat pandangannya random ke beberapa arah, ia lagi - lagi melihat alucard memandangnya dengan ekspresi marah dari jauh, kali ini apa lagi? Sungguh hari yang membingungkan untuknya

"Dari mana aja?" Tanya natan lalu sedetik kemudian ia menyadari adanya dua wanita dibelakang granger "Yo!" sapa wanita yang terlihat lebih tua, "Halooo Nataannnn!" dan jelas sekali siapa yang menyapa seperti itu padanya, tentu saja beatrix

Natan menghela nafas, ia mempersilahkan mereka semua masuk dan mempersiapkan makanan yang sedang ia masak

Sembari menunggu masakan siap, mereka berkumpul di meja makan sambil bercerita - cerita, terutama gusion yang bertanya banyak hal "HAH? JADI INI KAKAK LO?"

15 menit berlalu granger menceritakan semuanya sekaligus menjawab pertanyaan gusion yang begitu banyak itu, natan datang membawa makanan dengan aroma yang begitu harum

Mereka memakannya dengan lahap, terkecuali natan itu sendiri karna dipandangi beatrix sejak awal. Usai makan, beatrix tertawa kecil "Natan, kenalin ini kak bened! Pacar beatrix wlee!" ia tau natan masih ketakutan dengannya, namun dengan mengenalkan bahwa ia sudah memiliki pacar seharusnya tak akan membuat natan khawatir lagi kan?

"Hah?" Terkejut, bukan hanya natan namun granger dan gusion pun sama terkejutnya. Benedetta yang dikenalkan hanya tertawa renyah "Gausah kaget, kaya ga pernah ngegay aja" ucap benedetta meledek

"Anjir" tak terima gusion, walaupun ada benarnya kata benedetta

"Natan ga perlu takut lagi ya? Beatrix minta maaf karna bikin natan takut dari kecil" ia terlihat sangat sedih, mau tak mau natan memaafkannya, mencoba menerima beatrix yang sekarang apalagi sudah memiliki pacar maka dirinya tak perlu merasa terancam lagi

"Ya, serah lo" acuh natan, namun beatrix tau bahwa dirinya dimaafkan karna ia hafal bagaimana cara natan menanggapi setiap halnya dengan sifat cueknya itu

Jam menunjukkan pukul 9 malam, beatrix dan benedetta pamit untuk pulang dan kembali ke asalnya. Sebelum itu, beatrix memberi tahu granger bahwa di hp nya sudah tertera kontak nya juga kontak benedetta

"Sayonara minna!"

Malam itu beatrix merasa kehilangan bebannya perlahan, ia merasa pundaknya jauh lebih ringan dari sebelumnya "rasanya ringan" ucapnya sebelum terlelap pada tidurnya

———

Haloo? Kalian tau ga? Kenapa alucard nyempil 2x cuma buat ngasih tunjuk ekspresinyaa? hayoo kenapaa?

Trima kasii, buat kalian yang suka komen mood banget saya bacanyaa sekaligus trima kasii juga sudah vote cerita ga jelas ini. Saya ga nyangka cerita yang saya buat iseng - iseng gini malah jadi rame [cry]

MLBB HEROES SHIP STORY - DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang