Tiba dimana hari ini, kelulusan angkatan 36 kelas 6, 9 dan 12 dari LOD Academy melakukan perpisahan, siswa diliburkan selama 2 minggu lalu kembali memasuki sekolah setelahnya
Hari ini Alucard berada dikawasan rumahnya sendiri, ia tak merasa rindu pada apapun karna hal yang membuatnya rindu hanyalah geng GGB
Ia sedang menonton tv karna merasa bosan, teman - temannya sedang sibuk berlibur dengan keluarga satu sama lain sedangkan keluarga alucard sibuk kerja satu sama lain
Terdengar suara dari telefon rumah alucard, ia mengangkat "siapa?" tanyanya
"Al, mau jalan² ga? Ini granger" jawab suara disebrang telefon alucard, granger mengajaknya berjalan menghendaki suatu tempat dibalik gunung dekat Academy Cadia Riverlands, alucard tak berfikir panjang ia merasa bosan dan tiba - tiba ditawari ajakan yang menarik, ia menerimanya dan segera bersiap
———
Disini mereka, menikmati hilir angin sejuk ditemani kicauan burung pipit yang menyapa ramah telinga kedua insan tersebut
"Lo sering ke sini?" Alucard bertanya pada granger
"Sendirian, buat dengerin gaung biola gua" balasnya tanpa menoleh
Ia memang terlihat seperti membawa tas biola favorit nya itu kemana - mana, alucard terkadang bingung mengapa granger selalu membawa benda itu bersama dirinya
"Lo ga pernah ya ngelepas tu tas biola?" tanyanya karna penasaran
"Ini dari ayah gua, sebelum semuanya hancur hehe" jawab granger seadanya
"Hancur? Hah?" Alucard beranjak, ia duduk disamping granger dipinggir tebing melihat sungai mengalir pelan sambil memandangi wajah granger yang nampak sedih itu
"Gua ga punya keluarga, gua diadopsi al hehe" ia meneteskan air matanya perlahan, membuka tas biola nya dan memainkan latunan nada yang terdengar sedikit melow
"Ey? Lo ga mau cerita ke gua? Tapi kalo ini privasi lo, ga masalah ga perlu cerita" alucard jelas paham bagaimana wajah granger yang dipenuhi air mata ini menjelaskan betapa kelamnya hidupnya sampai saat ini
Ia memberanikan diri memegang bahu dan pipi granger, mengarahkannya pada wajahnya sembari menghapus jejak air mata granger yang tersisa "jangan nangis, nanti biola lo basah terus ikutan sedih deh" ia tak tau bagaimana harus menghibur orang yang memiliki masalah keluarga yang kelam
"Pft, biola mana bisa sedih al" ia menghentikan permainannya, memegang tangan alucard yang sedari tadi mengelus pelan pipinya "gua pembunuh" ucapnya dengan tenang ditemani senyuman paksa
Alucard terkejut, tangannya berubah menjadi dingin dan granger jelas merasakan keterkejutan alucard saat ini "Gua ngebunuh anggota keluarga gua sendiri al" tak sanggup ia membendung air matanya
Granger beranjak tersenyum, ia berdiri tepat diujung tebing yang digunakan sebagai tempat duduknya memberi aba - aba bahwa ia akan melompat dan mengakhiri hidupnya sendiri saat ini
Setidaknya memberi tahu satu saja temannya walaupun bukan gusion atau natan saja sudah membuatnya lega, namun ia akan terus dihantui oleh kesalahannya itu
Alucard menyadarkan dirinya dari lamunan, beranjak berdiri memeluk punggung granger dari belakang, menahannya dan menariknya mundur perlahan "jangan bunuh diri sekarang, granger" ucapnya lembut karna tubuh granger begitu gemetar saat ini
"Lepasin gua al!" Granger meminta dengan tenaga yang tersisa, ia memukuli tangan alucard yang memeluknya erat saat ini
"Ga bakal gua lepas" jawaban alucard membuat granger menyerah, ia mendudukkan dirinya diatas tanah coklat bersih itu memandangi biolanya dengan senyuman sayu "maaf yah, granger ga bisa nyusul ayah sekarang" ucapnya pelan
"Lo bisa cerita ke gua?" Persetan dengan privasi orang, alucard benar - benar penasaran saat ini
"Keluarga gua itu semuanya pecinta musik, semuanya baik - baik aja bahkan bunda gua selalu bilang kalo gua udah besar gua harus jadi musisi dunia, gua selalu main biola setiap harinya biar bisa jadi musisi dunia kaya keinginan bunda gua" ia menjeda, mengehela nafasnya panjang sebelum melanjutkan ceritanya
"Sampai bunda gua ketauan selingkuh didepan mata ayah gua, suara tembakan keras banget nyapa telinga gua" ia memandangi tas biolanya
"Habis bunuh bunda, ayah nengok ke gua dan bilang kalo gua harus ngelanjutin hidup bagaimana pun caranya sekaligus dia pengen gua buat bunuh dia juga" granger rasanya tak sanggup bercerita namun tetap harus menyelesaikannya agar tak membuntu ditengah jalan
"Gua gatau harus apa waktu itu, ayah marah besar dan ya gua takut banget jadi gua tembak ayah gua, sebelum ayah gua bener² nafas terakhir, dia nitipin biola ini ke gua jadi ya gitu al" jelasnya selesai pada alucard
"Terus lo di adopsi sama LOD Academy?" Tanya alucard
"Iya, gua dikasih kamar di apartemen besar dan dibiayai kalo nilai gua bagus, andai nilai gua jelek pasti udh dibuang" jawab granger tersenyum pasrah
Alucard merasakan reflek besar dalam tubuhnya, ia merasa bahwa ia harus melindungi granger dari ancaman bahaya apapun, ia merasa granger membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih untuk membuktikan dirinya masih dibutuhkan di dunia ini
Alucard tiba - tiba memeluk granger, menempatkan wajah granger tepat di dadanya dan membiarkannya mendengar detak jantung yang cepat bergemuruh
Ia melepas pelukannya pelan, melihat granger merapikan rambutnya "Al? Lo gpp?" Tanyanya
"Dengerin gua granger, lo jangan pernah mikir buat ngakhirin hidup kaya tadi oke?" Jujur alucard begitu khawatir, rasanya sesak melihat granger seperti itu
"Ga janji Al, lagian siapa yang masih berharap gua ada disini?" Granger benar - benar muak dengan dunia
"Terus lo nganggep gua apa? Lo anggap Natan sm Gusion apa? Lo masih punya harapan buat terus hidup, harapan baru udah nunggu lo, orang - orang yang cinta sama lo juga bakal keluar nyatain perasaannya terus lo punya pacar, ga jomblo lagi deh" ia berusaha menenangkan sekaligus menghibur granger
Jujur granger sedikit tersipu mendengar pernyataan alucard barusan, ia merasa bahwa memang ada yang terus mengharapkannya hidup di dunia kejam ini
Granger menatap alucard yang lebih tinggi 10cm darinya, membuka kerah baju yang selalu menutupi mulut dan hidungnya itu, ia tersenyum manis berseri membuat insan yang disenyumi memerahkan pipinya sedikit karna tersanjung
"Thanks, al" granger bersyukur orang yang ia beritahu pertama adalah alucard, ia masih diterima dengan baik oleh alucard dan itu adalah bukti mengapa memang ada harapan baru untuknya hidup di dunia
"Yoi, ga masalah" senyuman berseri dibalas berseri, rasanya seperti dua insan ini sedang bersemi
Granger memainkan kembali biolanya dengan latunan nada yang menyenangkan, ia merasakan hidupnya sangat fluff saat ini
Alucard sangat terpesona dengan bagaimana cara granger melatunkan nada menggunakan biolanya itu, terlihat cantik dan indah sekali
Memandang satu sama lain, granger memiliki tujuan hidup baru sebagai titik positifnya namun jatuh cinta pada alucard sebagai titik negatifnya, ia tau ini akan beresiko kedepannya karna alucard menyukai wanita, bukan seorang pria
———
KAMU SEDANG MEMBACA
MLBB HEROES SHIP STORY - Dunia
RandomCr cover : @anzsketch Before: Mobile Legend : Bang - Bang [Alucard x Granger] After: MLBB HEROES SHIP STORY [pair] ; alunger, naamon, clausion, linglong, rithley, etc. TOXIC ¡ YAOI ¡ NSFW ¡ #1 Mlbb Dec - March.