[04] SUKA?

82 20 0
                                    

"Ribet banget sih, ngapain coba pake acara jemput, ngerepotin tau gak!" kesal Janu turun dari motornya.

Maya juga ikut dari turun dari motornya sembari merapikan rambutnya yang berantakan.

Janu menghampiri motor Maya.
"Dapet alamat rumah aku dari mana?" Tanyannya tegas dengan dua matanya yang menatap gadis itu tajam.

Maya tersenyum miring, Janu pikir dengan di tanya seperti itu, Maya bakal takut? Maya ketua dewan Pramuka nih bos. Masak Iyah dia takut?

"Udah lah, Janu. Gak usah di pikirin" kata Maya santai.

Janu mencoba menahan emosinya.

"Lagian juga, aku nyari alamat rumah kamu dengan cara yang halal" ucapnya  enteng sembari berselenden di motornya.

Maya melipat kedua tangannya sembari menatap Janu lekat.

"Kamu pikir makanan halal" Janu geleng geleng kepala.

"Selamat siang kak may" seseorang gadis mendekati Maya sembari bersalaman dengan Maya.

"Upacara sedang di persiapkan, dan bakal segara di mulai kak" kata Gadis itu.

Maya ngangguk.
"Udah ada yang jadi petugas kan?" Tanya Maya.

Gadis itu mengangguk
"Sudah kak"

Maya juga ikut mengangguk.
"Ya udah latain dulu, nanti untuk pembinanya biar saya saja" kata Maya.

Gadis itu mengangguk dan balik kanan menuju lapangan yang berisi adek kelas yang tengah latian untuk upacara.

Janu melihat sekelilingnya. Banyak orang orang yang tidak ia kenali di sini.

"Kamu alergi panas, Janu?"

Janu menoleh ke Maya.
"Gila yah?" Ia melotot sekaaan tidak mengerti apa yang berusaha di ucapkan Maya.

"Yah sapa tau kamu, panas dikit nanti pingsan" dari nadanya, Maya sedikit sangat Kawatir. Namun Janu berasa ia sedan di remehkan sekarang.

"Ngelantur yah. Bisa bisanya bilang aku ini bakalan pingsan kalo kenak panas, cowok apaan tuh"

Maya tersenyum lagi dan lagi melihat Janu yang sedikit emosi. Seakan ini menjadi hal yang sangat menarik bagi Maya.

"Yah kan aku cuma takut aja, Janu" kata Maya.

Janu mengibaskan tangannya.
"Udah deh, gak usah banyak bacot. Maan kak Ana?" Janu mengarahkan sekeliling pandangannya mencari keberadaan Kak Ana.

"Tadi pas berangkat, kak Ana chat aku, dia bakal datang jam tiga"

Janu melotot.
"Jam tiga" Janu mengacungkan tiga jari.

"Dan kita udah sampek sini pas jam.." Janu mengantungkan ucapannya. Ia melirik jam tangannya terlebih dulu.

Janu menghela napas.
"Baru jam satu anjir sekarang"

Maya mengelus lengan Janu.
"Sabar yah, aku bisa kok bikin kamu gak bosan nunggu kak Ana"

Menyadari perlakukan itu Janu menepis tangan Maya, ia tidak akan membiarkan cewek itu berbuat lebih kepadanya.

"Mau minum es?" Tanya Maya.

Janu tak menjawab.

"Ada es kelapa yang seger gak jauh dari sini, yah walau tempatnya di luar sekolah, tapi bisa kok ke sana"

Maya menatap ke arah keluar gerbang.

"Gak usah, lagi mager gerak" tolak Janu.

Janu balik badan sembari melangkah pergi.

PERSAMI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang