PROTECTOR (Harry x Reader)

• SS 1 -Letters-

Hari dan tahun pun berganti dengan bertambahnya usia [Name] yang sudah mencapai usia 11 tahun ini. Ia akan segera mendapatkan surat dari profesor Mcgonagall yang dihantar oleh burung hantu milik mano Diggory.

Dihari itu [Name] dipagi hari ia melakukan aktivitasnya seperti biasa yaitu memasak di pagi hari. Amos yang melihat [Name] memasak pun tersenyum walau ia larang [Name] tidak akan mendengarnya.

"*Ayah selamat pagi! Ini aku sudah siapkan sarapan pagi untuk sarapan kita."
-[Name]

"Kelihatan enak baiklah terimakasih putri ku." Berjalan menuju kursi lalu duduk di tempat duduk dengan mengelus kepala [Name]
-Amos

Disaat mereka berdua makan sarapannya, sebuah ketukan jendela terdengar dan menampakkan burung hantu milik keluarga Diggory.

[Name] yang melihat itu langsung berdiri dari tempat nya makan dan berlari cepat kearah jendela lalu membuka jendela tersebut, mengambil surat yang digigit oleh burung hantu itu wajah [Name] senyum dengan gembira.

"*Ayah lihat! Ada surat dari Hogwarts dan ini ... Untuk diriku."
-[Name]

"Ahahaha.. Baiklah apa kau ingin membacanya dulu [Name], duduklah."
-Amos

Wajah senyum [Name] tidak pernah luntur di wajahnya dengan terus melihat surat yang ia pegang, setelah duduk [Name] membaca isi surat dari Hogwarts yang di tulis oleh Prof. Mcgonagall.

Selesai membaca semua isi surat tersebut [Name] memberikannya pada *Ayah nya yaitu Amos, Amos melihat senyum [Name] yang tidak pernah luntur dari wajahnya turut bahagia.

"Baiklah baiklah .. Esok pagi kita akan mulai membeli semua kebutuhanmu untuk belajar di Hogwarts [Name], jangan sampai terlambat bangun~" menyentuh hidung [Name].
-Amos

Memeluk tubuh Amos. "Tentu saja *Ayah! Aku akan bangun sepagi mungkin dan bersemangat!"
-[Name]

[Name] sungguh tidak sabar karna ia akan bertemu dengan seseorang yang sangat ingin ia temui yaitu Harry dan juga teman nya yaitu Ron, belajar bersama dan menjalani hari hari bersama mereka.

~~~

Matahari pagi telah masuk kearah jendela [Name] dan juga menyinari kelopak matanya yang indah. Karena sihir kasur yang ditiduri oleh [Name] bergerak tanda ia harus bangun.

Disisi lain selimut yang dikenakan [Name] dan juga bantal menarik [Name] untuk bangun. Gadis itu membuka matanya, terlihat jelas mata biru yang cerah terbuka dari kelopak mata.

Kaki menyentuh lantai dengan cepat [Name] pergi kekamar mandi, karna nyawanya belum terkumpul ia pun menabrak pintu kamar mandi dengan keras dan terjatuh di lantai.

Mendengar suara itu Amos berteriak dari lantai bawah dan ditanggapi oleh [Name] bahwa ia baik baik saja lalu ia bangun dan membuka pintu kamar mandi dan menyelesaikan mandinya.