Sekembalinya minjeong dari dapur, jimin berpura pura duduk dengan santai.
Minumlah. Maaf hanya ada susu hangat. Ucap minjeong.
Tidak apa. Terima kasih. ucapnya pada minjeong yg membawakannya minuman hangat.
Apa kau tinggal sendirian? Tanya jimin.
Iya. Orang tuaku sudah meninggal jadi aku hanya tinggal seorang diri. Jawab minjeong.
Saudaramu atau keluargamu yg lain? Tanya jimin penasaran.
Aku tidak punya siapa siapa. Ucap minjeong tersenyum pilu.
Sejenak jimin terhenyak kemudian ia berusaha fokus dengan tujuannya kemari sembari menyesap susu hangat yg tersaji.
Sebentar aku ambil sweeterku dulu ucap minjeong.
Iya silahkan. Jawab jimin.
Kesempatan itu tak jimin lewatkan untuk memasukkan setengah pil tidur kedalam susu hangat milik minjeong agar minjeong tak berdaya saat ia melakukan aksinya nanti.
Sekembalinya minjeong, ia dengan tak menaruh curiga menyesap minumannya.
Tiba tiba diluar terdengar suara hujan yg cukup deras.
Bagus sekali batin jimin. Dengan hujan ini suara teriakan minjeong nanti pasi tidak akan terdengar hingga ke tetangga nya. Meskipun jarak rumah minjeong dengan tetangganya cukup jauh.
Beberapa menit setelah minjeong menyesap minumannya ia mulai merasakan kantuk. Pandangannya mulai buram. Sekilas ia melihat senyuman licik jimin tengah menatap kearahnya.
Dannn........
...........