Minjeong terbangun oleh sinar mentari yg menembus jendela kamarnya. Disamping ia tidur nampak jimin dengan tubuh telanjangnya yg hanya tertutup selimut hingga pinggang.
Minjeong bangun perlahan merasakan nyeri di area sensitifnya. Karena ia dimasuki jimin lagi setelah beberapa minggu dari tragedi terakhir kali jimin menidurinya.
Akhh.. Sakit sekali... Rintih minjeong tertatih menuju kamar mandi.
Dilihatnya sekujur badan dirinya yg terdapat banyak bekas merah keunguan hasil perbuatan jimin padanya.
Minjeong takut ia bisa hamil karena semalam jimin melakukannya hingga berkali kali belum lagi mereka melakukannya tanpa pengaman dan jimin mengeluarkan spermanya di dalam. Alhasil sekarang minjeong menangis sesenggukan. Takut akan masa depannya yg perlahan mulai hancur.
Mendengar suara tangisan, jimin terbangun dan bergumam. Ah sialan. Ganggu banget sih. Udah berkali kali kutidurin masih aja nangis. Gumam jimin.
Took tok tok tok...
Hoi gadis miskin, cepatlah keluar. Aku mau mandi jangan menangis dikamar mandi. Menangislah ditempat lain. Ujar jimin dari luar kamar mandi.
Tidak lama minjeong menghentikan tangisannya dan beranjak keluar kamar mandi dengan mata sembabnya.
Ckck apa kau tak lelah menangis terus? Aku yg melihatmu menangis saja sudah bosan. Ucap jimin.
Mendengar perkataan jimin barusan, minjeong semakin naik pitam.
Sebenernya apasih yg kamu mau dari aku?apa tujuanmu ngerusak aku? Apa kamu belum puas udah bikin aku begini? Tanya minjeong bertubi tubi sembari menangis.
Jimin hanya memandangnya tajam dan berkata
Mau aku dari kamu itu hanya untuk mendapatkan tubuhmu karena aku bertaruh dengan temanku. Dan aku belum puas bermain denganmu. Tujuanku sederhana hanya ingin kamu menjadi mainanku. Sekarang kamu mengerti? Balas jimin.
Minjeong tak menyangka dirinya hanyalah korban pemerkosaan hasil taruhan teman teman brengsek priia brengsek di depannya ini. Belum lagi pria brengsek ini masih ingin mempermainkannya.
Kau sangat menjijikkan yoo jimin. Ucap minjeong
Yah itu terserahmu mau menganggapku apa. Yg pasti setiap keinginan yoo jimin harus slalu terlaksana. Ucap jimin tersenyum sembari mengusap kepala minjeong.