Semakin hari jimin semakin sering mendatangi rumah minjeong. Dia pun menjadi lebih posesif semenjak ia melihat minjeong sering diantar namja yg tidak ia ketahui namanya itu.
Minjeong sedang belajar di dalam rumah.
TOK TOK TOK..!!!
Suara ketukan pintu yg lumayan keras mengganggu konsentrasi belajarnya. Perlahan ia membukakan pintu depan.
Ckleeek!!
Dibuka pintu depan oleh minjeong. Dan nampaklah seorang jimin tengah memandang malas padanya.
Minjeong tak tau apa kesalahannya hingga membuat jimin menatapnya seperti itu.
Ada apa kemari? Tanya minjeong.
Kenapa? Kau mainanku. Sudah sepantasnya aku kemari jika merasa bosan. Ucap jimin enteng.
Dasar brengsek. Gumam minjeong.
Minjeong kini sudah mulai terbiasa dengan keberadaan jimin disekitarnya. Meski awalnya ia takut namun beberapa hari ini setiap kali jimin bertamu ke rumahnya dengan paksa, ia hanya datang untuk bersantai dirumahnya dan sedikit memperbudaknya.
Belum dipersilahkan masuk oleh tuan rumah, jimin sudah masuk dan duduk di sofa usang menunggu minjeong memberikannya minuman.
Kemudian Ia berbaring santai diatas sofa.
Kau menunggu apa? Kemarilah. Berikan makanan dan minumann yg kau punya. Aku adalah tamumu. Ucapnya memaksaCih. Umpat minjeong yg kemudian menutup pintu dan membawakan segelas air putih juga camilan untuk tamu tak diharapkan tersebut.
Ini makan dan minumlah. Jangan menggangguku. Aku sedang belajar. Ucap minjeong.
Jimin nampak tak memperdulikan omongan minjeong dan hanya menatapnya sambil mengunyah makanan yg diberikan minjeong.
1 jam kemudian jimin mulai bosan hanya menatap minjeong belajar.
Apa kau tak bosan belajar terus? Lagipula untuk apa kau belajar sangat keras? Itu tidak akan membuatmu kaya gadis miskin. Ucapnya.
Hei tuan jimin yg terhormat. Apa mulutmu itu tidak bisa sekali saja mengucapkan hal yg baik? Ucap minjeong.
Lagipula aku belajar keras demi masa depanku yg telah kau rusak. Aku harus bisa bangkit dan menjadi sukses dikemudian hari. Imbuh minjeong
Ckkck. Kau sangat berlebihan. Lagipula aku tidak merusak masa depanmu. Aku hanya memberikan sedikit pengalaman hidup padamu. Dan lagi banyak juga yeoja diluar sana yg sudah tak perawan bukan hanya kau saja. Jadi tak usah berlebihan. Balas jimin.
Minjeong menatap tak percaya omongan jimin barusan. Bisa bisanya dia berbicara sesantai itu atas tindakan bejatnya. Dan lagi ia tidak merasa bersalah telah merusak masa depan minjeong.
Melihat tatapan minjeong, jimin terheran.
Mwo? Kenapa kau menatapku begitu?
Jika kau serius dengan omonganmu barusan, kau benar benar brengsek. Ucap minjeong.
Hei lelaki brengsek ini satu satunya namja yg mau bergaul denganmu. Siapa juga yg mau bergaul dengan gadis miskin sepertimu selain aku? Tanya jimin meremehkan.
Aku sama sekali tak butuh orang sepertimu untuk menemaniku atau menjadi temanku. Apa kau paham? Balas minjeong.
Karena jimin yg mulai marah dengan ucapan minjeong, ia mulai bertindak kasar pada minjeong. Dengan menggendongnya seperti karung beras dan membawanya ke kamar minjeong. Ia mulai melepaskan bajunya hingga shirtless dan menindih tubuh minjeong.
Minjeong yg tau apa yg akan terjadi tidak bisa melawan karna ia merasa takut ketika melihat ekspresi jimin yg tiba tiba berubah seperti iblis.
Jimin mulai menciumi minjeong. Mulai dari leher, bibir, dada hingga turun kebawah. Minjeong hanya memejamkan matanya. Ia tak berani melawan sama sekali.
Jimin mulai melucuti pakaian minjeong hingga minjeong tak berbalut kain sedikitpun.
Juniornya sudah menegang sejak itu. Ia mulai melakukan foreplay dengan menggesekk gesekkan juniornya pada miss. V minjeong. Minjeong mati matian menahan desahannya. Ia tak mau jimin salah paham mengira ia menikmati perlakuan bejatnya.
Jimin terus melihat ekspresi minjeong.
Ia mulai tersenyum melihat bibir minjeong yg sedikit terbuka karena menahan hasratnya sendiri. Disaat itu jimin mulai memasuki miss v minjeong.JLEBHB!!
ughhh ... Ughh ahhh ahh. Desah jimin. Ia begitu menikmati tubuh minjeong yg membuatnya candu. Tubuh minjeong begitu haarum. Meskipun ia miskin tapi ia pintar merawat diri.
Tanpa di duga minjeong yg tidak tahan kelepasan mendesah.
Ahh..
Jimin merasa sangat bersemangat dengan suara yg dikeluarkan minjeong. Ia berhasil membuat minjeong menikmati permainannya.
Desahanmu sangat merdu. Ughh ahh.. Ucap jimin.
Seakan tuli akan pendengarannya minjeong mendesah semakin keras ketika jimin dengan lihainya memainkan area sensitifnya.
Ruangan kamar minjeong pun penuh dengan desahan desahan dari keduanya...