LET ME GO!!

Part 11

Sore hari

Jimin masih betah berada di rumah minjeong.

Apa kau tak pulang? Tanya minjeong.

Tidak. Besok saja aku pulang. Sangat membosankan berada di rumah. Ucap jimin sembari memainkan handphone nya.

Jimin masih berbaring santai bermain handphone dengan keadaan bertelanjang dada dan hanya mengenakan boxer nya.

Melihat tak adanya gerakan dari jimin, minjeong mendesah pasrah.

Aku mau pergi sebentar membeli bahan makanan. Ucapnya

Eoh. Ucap jimin santai.

Trit tit tit tit.... Dering suara hp jimin.

Ya bro, kau dimana? Kenapa tidak ikut kumpul? Btw malam ini mau pergi ke bar biasa tidak? Di traktir yeji. Ucap cha woon dalam telponnya.

Tidak. Aku malas pergi keluar. Tolak jimin.

Tumben sekali. Memangnya kau sekarang ada dimana? Tany cha woon.

Aku di rumah gadis miskin. Balas jimin.

Minjeong? Tanya cha woon.

Hum. Jawab jimin malas. Sudah ya aku mau tidur lagi. Imbuhnya.

Pantas saja kau tak mau kuajak. Kau sudah bersenang senang sendiri. Wkwkwkw. Sindir cha woon.

Tuuut tuuut tuuut. (Telpon dimatikan)

Setengah jam telah berlalu tapi minjeong belum juga kembali. Perut jimin sudah sangat lapar. Akhirnya jimin memesan makanan saja ketimbang harus menunggu minjeong memasakkan sesuatu untuknya.

Beberapa menit kemudian pesanan jimin datang, ketika akan membuka pintu rumah tak sengaja ia melihat minjeong melalui jendela tengah bersama dengan namja yg tempo hari bersamanya. Ia terlihat  begitu akrab bahkan barang belanjaan minjeong di bawakan namja tersebut.

Sial... Gumam jimin yg nampak kesal.

Cklek ....Suara pintu terbuka

Kau memesan makanan? Tanya minjeong. Kenapa kau tak membukakan pintu nya? Tanya nya lagi.

Namun jimin hanya diam saja dan malah beranjak menuju kamar mandi.

Ada apa dengannya? Pikir minjeong.

Tak lama jimin selesai mandi dan mengambil makanan yg dipesannya tadi. Ia mengambil sepotong pizza dan memakannya di depan tv.

Sedangkan Minjeong tengah menyiapkan makan malam. Minjeong memasak sup rumput laut dan tofu stew. 

Kenapa kau memasak sup rumput laut? Tanya jimin.

Tidak apa apa. Aku hanya sedang ingin memakannya karna setiap ulang tahunku dulu omma selalu membuatkannya untukku. Ucap minjeong dengan wajah menahan sedih.

Jimin merasa sedikit kasihan melihatnya.

Mengetahui hal itu, diam diam jimin memesankan kue ulang tahun untuk minjeong.

Tok tok tok (suara pintu diketuk)

Iya. Tunggu sebentar!! Teriak minjeong.

Minjeong mendekati pintu dan membukanya.

Atas nama tuan jimin? Tanya sang kuriir

Ah iya. Kemudian minjeong menandatangani paket tersebut.

Ketika ia akan masuk k dapur jimin sudah tidak ada d ruang tv.

Tiba tiba lampu dimatikan dan jimin keluar dari kamar sudah mengenakan kaos nya dan membawa sebuah lilin sembari menyanyikan lagu ulang tahun untuk minjeong.

Minjeong tersentak kaget.

Jimin tersenyum. Ia mendekati minjeong dan menyuruh minjeong meniup lilin di akhir nyanyiannya.

Tiuplah. Ucap jimin.

Selamat ulang tahun. Gadis miskin. Ucap jimin dengan tulus.

Terima kasih. Balas minjeong yg tanpa sadar menitihkan air matanya.

Jimin yg bergetar hatinya melihat minjeong seperti itu tanpa sadar mulai mendekat dan memeluk minjeong erat.

Sudah jangan menangis gadis miskin. Ucap jimin sembari mengelus punggung kecil minjeong.

Minjeong pun merasa nyaman dan entah kenapa ia bahagia mendapatkan kejutan kecil itu dari seorang jimin si brengsek yg hadir dan merusak hidupnya

Minjeong tanpa sadar mengulas senyum