17. Curiga

2.1K 363 126
                                    

Ban mobilnya berdecit saat meninggalkan basement tempat Jungkook tinggal. Rose menghapus bulir air mata yang turun, setelah pengusiran pemuda itu. Seorang wanita di ranjang pria yang kau sukai, bukanlah hal baik yang bisa kau terima. Meski ia tahu kalau Jungkook kerap menolaknya, Rose tahu kesempatan untuknya masih ada.

'Apa dia Lisa?'

'...'

'Jungkook, jawab!'

'Wanita manapun yang aku tiduri, sama sekali bukan urusanmu!'

'...'

'Aku sudah mengatakan hal ini berulang kali, maka berhentilah. Apalagi maumu?'

'...'

'pergi dari sini, Rose!'

Rose menekan klaksonnya kencang saat pengemudi lain begitu lambat berjalan di depan mobilnya. Ia bahkan meninju stir itu berulang kali, dia tidak menerima wanita manapun bisa berada di sisi Jungkook. Sejak dulu, hanya dia saja yang berhak untuk posisi itu. Bukan wanita lain, sekalipun itu adalah seorang Lalisa Kim!

'Aku ingin pergi ke rumah ayah.'

"Rumah ayah, hah?"

Dia menambah kecepatannya, Rose harus ke suatu tempat untuk membuktikan deduksinya. Ia melewati jalan besar, dan sampai pada belokan Boulevard perumahan Jimin. Tak butuh waktu yang lama, ia memarkirkan mobilnya di luar gerbang. Berlari dengan terburu-buru, dan bahkan melupakan kalau rumah itu punya bel dengan mengetuk pintu mahoni di depannya secara brutal.

"Baiklah, apa kau tidak tahu ada- Rose?"

Rose tidak menjawab Jimin, dia menerobos masuk dengan tingkah yang kacau. Matanya mencari, "Di mana Lisa?"

"..."

"Apa dia belum kembali?"

Jimin menggeleng, "Belum, ada apa? Kenapa kau terlihat kacau begini?"

Belum sempat Rose menjawab, sebuah taksi berhenti di depan rumah Jimin. Lisa turun dari sana, dan masuk setelah membayar taksi yang mengantarnya. Wajahnya nampak masih mengantuk, dia merapatkan bagian depan hanboknya demi menghalau udara dingin. Pandangan mereka semua bertemu, Lisa menatap Jimin juga Rose bergantian.

"Itu dia,"

Lisa masih tidak mengerti, yang ia tahu Jungkook membangunkannya tadi. Pria itu mengantar Lisa agak sedikit terburu-buru lalu menurunkannya di pertigaan komplek. Ia juga meminta Lisa naik taksi, dan menghubunginya kalau Lisa sudah sendiri nanti.

Rose berjalan cepat ke arah Lisa, lalu menariknya masuk. Ia menyudutkan putri Gong Yoo itu ke sudut dinding. "Kau tidur dengan Jungkook kan!?"

"A-apa?"

Jimin melerai mereka, "Apa yang kau lakukan Rose!"

"Dia!" Tunjuknya pada Lisa. "Dia tidur dengan Jungkook!"

Lisa tercenung, dia tidak menduga ini sebelumnya. Darimana Rose tahu, apa Jungkook memberitahunya? Makanya tadi ia mengantar Lisa terburu-buru?"

"Rose, hentikan! Tuduhanmu pada Lisa tidak beralasan!" Jimin membelanya, dia mengenal Lisa. Sepanjang hidup gadis itu, dia hanya tahu Jimin laki-laki yang ada di dekatnya. "Kau sepertinya sedang mabuk!"

"Tidak, lepas Jim!" Rose bahkan memiliki kekuatan untuk mendorong Jimin menjauh, dan tak lagi menghalanginya. "Di balik bajumu itu, pasti ada sisa-sisa percintaan kalian kan?"

"R-rose!"

"Rose, hentikan!"

Srak

Dengan kegilaannya, Rose merobek bagian depan baju yang Lisa kenakan. Membuat bagian bra wanita itu terlihat, namun tidak ada apapun di sana. Kulit Lisa putih, bersih, tanpa ada tanda apapun seperti yang Rose bicarakan. Jimin menggunakan tubuhnya untuk menutupi bagian tubuh Lisa yang terbuka, ia memandang Rose tak suka karena tindakan ini benar-benar sudah keterlaluan. "Kau kelewatan Rose!"

Falling For You [LIZKOOK][DIBUKUKAN & PDF]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang