21. Sulit

1.9K 325 154
                                    

Mereka bertiga menunggu dalam diam, Jungkook berdiri sambil memandang area luar lewat kaca jendela dari lantai satu rumah sakit. Menunggu pintu ruang instalasi gawat darurat yang di masuki Jimin beberapa saat lalu terbuka. Lisa duduk dengan menyisakan tiga jarak kursi kosong dari Rose yang menangis. Ia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan pada kondisi seperti ini. Tentu saja ia khawatir pada Jimin, Lisa tidak bisa pungkiri itu.

Namun, keadaannya lebih sulit dari yang terlihat. Semuanya terjadi begitu cepat, saat ia dan Jungkook mendengar teriakan Rose lalu pria itu berlari ke sana. Lisa yang menunggu semakin tidak mengerti ketika kemudian teriakan Jungkook meminta pertolongan pada pos penjaga, ia keluar dari tenda lalu hanya melihat Jimin yang sudah ditandu dalam keadaan tak sadarkan diri.

Mereka segera pergi ke rumah sakit, kemudian berakhir dengan menunggu di sini. Dalam hatinya, Lisa berharap Jimin baik-baik saja. Ia berharap semua akan baik-baik saja. Ketiganya menoleh saat salah satu perawat memanggil keluarga pasien, karena Lisa tidak bisa berjalan dengan baik Jungkook menemaninya dengan Rose yang ikut karena ingin tahu.

Di dalam sana, mereka melihat Jimin sedang ditangani. Dokter penanggung jawab meminta mereka ke sudut lain ruang instalasi. "Pasien hanya mengalami luka ringan pada tubuhnya."

Desahan lega keluar dari mereka, lalu seorang perawat menyusul sambil membawa sebuah map yang ia serahkan pada si dokter. Ia juga menyalakan sebuah alat untuk membaca hasil rongent milik Jimin. "Tapi.. ini yang ingin ku jelaskan."

"..."

"..."

"..."

"Kalian keluarganya?"

Hening.

Jungkook, maupun Rose bungkam. Lisa menghela napas, sambil tertatih ia maju mendekati si dokter. "Aku istrinya."

"Baiklah," Dokter mulai menjelaskan. "Nyonya, suami anda mengalami benturan yang cukup keras pada bagian pinggulnya akibat terjatuh.

"..."

"Ada sedikit pratrauma di saraf area pinggul." Lanjutnya, "Ini menyebabkan, kemungkinan ia tidak akan bisa berjalan."

"A-apa?"

"..."

"..."

"Tapi anda tidak perlu khawatir, setelah fisiknya pulih. Suami anda bisa mengikuti serangkaian fisioterapi untuk merangsang saraf yang rusak tadi." Jelasnya, "Aku bisa mengatur jadwal untuk itu."

Lisa terlalu terkejut hingga ia tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk menjawab dokter. Ia mengangguk dalam kekalutan, penjelasan lainnya tidak lagi ia dengarkan. Suara tangis Rose mendominasi ruangan yang semula sepi. Ia menoleh pada Jungkook, yang ternyata sejak tadi melihat ke arahnya.

"Kalian bisa menemui pasien, aku permisi."

Rasa gamang Lisa bertambah, kala ia melihat Rose menghambur memeluk Jungkook. Tidak, Lisa tidak marah soal itu. Ia paham jika Rose butuh tempat untuk menenangkan hatinya. Entah apa yang terjadi, rasa bersalah jelas tercetak pada wajah Rose. Lisa berbalik pelan, ia ingin lebih dulu menemui Jimin untuk melihat kondisinya.

Tapi, Jungkook mencekal lengannya.

Pria itu memandang lurus ke arah Lisa, dengan Rose yang masih memeluknya semakin erat. Lisa tersenyum, matanya berkata kalau ia tak apa dan melepaskan cekalan Jungkook pada tangannya. Kakinya sedikit pincang, butuh waktu hingga ia sampai pada ranjang tempat Jimin berbaring. Lisa mengambil tempat duduk di dekatnya, tidak ada luka berarti pada fisiknya.

Hanya saja, Jimin mengalami kelumpuhan sementara.

"Jimin.." Lisa memanggilnya pelan, ia menggenggam tangan Jimin pelan. "It's okay.. semua akan baik-baik saja."

Falling For You [LIZKOOK][DIBUKUKAN & PDF]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang