"kenapa, lu ada urusan sama gue?" Jawab Rey mulai berdiri di hadapan Deyra dan Aisya.
"Ohh ngga, cuma kenalan aja, gue kan murid baru, jadi harus taulah murid di sekolah ini kaya gimana, dan termasuk lo," ucap Deyra meninggikan suara nya, semua penghuni kantin menatap Deyra ia sekarang menjadi pusat perhatian teman seangkatan nya.
"Ooh mau kenalan yah, gimana kalo cewe cantik ini gue bawa," ucap Naren ikut berdiri menyentuh dagu milik Deyra, refleks Deyra menampar pipi milik Naren hingga memerah.
"Berani nyentuh gue, gue gibeg lu..!" Ketus Deyra mengangkat telunjuk nya di depan wajah Naren, kedua gadis ini akhirnya pergi dari kantin, mereka berjalan menyusuri lorong-lorong kelas.
"Dey aku duluan yah, hari ini aku piket," ucap Aisya membuat Deyra mengangguk, Deyra berjalan mencari seseorang, ia ingat jika Alaska lebih sering naik ke roftop setiap jam istirahat, Deyra berlari kecil untuk menghampiri Alaska, ketika sampai diatas benar saja Alaska tengah duduk di atas roftop melihat pemandangan siang, Deyra berjalan mendekat.
Deyra duduk di samping Alaska, rasa nya canggung jika Deyra duduk bersama Alaska, ia hanya menundukan kepala nya, Alaska tak menoleh kearah Deyra sedikitpun, mata nya terpejam pikiran nya terus mengingat perkataan sang ayah tadi pagi, membuat nya merasa mengangkat beban itu sendiri.
"Aska u-udah makan?" Tanya Deyra mengusir keheningan antara mereka, Deyra menatap wajah Alaska dari samping, wajah nya terlihat tampan membuat Deyra tak berhenti menatap nya. "Gue pingin sendiri lo pergi aja," ucap Alaska dingin masih memejamkan mata nya, Deyra hanya diam memainkan jari jemari mungil nya, sambil menundukan kepala nya.
"Gue gak suka kalo lo nunduk di depan gue," ucap Alaska lagi lalu berdiri meninggalkan Deyra sendiri di roftop, Deyra mendongak menoleh kearah Alaska yang sudah menjauh dari nya, Deyra terdiam sesaat, melihat sikap Alaska yang berubah total membuat Deyra merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi, ia mulai berlari menyusul Alaska yang sudah turun lebih dulu.
****
Devan tengah asik memainkan game online di sofa ruang keluarga, tadi pagi ia baru saja pulang dari jerman, Alaska mulai memasuki rumah nya, ia berjalan melewati Devan yang tengah asik bermain game.
"Tumben pulang sore," ucap Devan mata nya masih fokus kearah ponsel milik nya, Alaska tak menjawab ia terus berjalan melewati Devan, lalu menaiki tangga untuk masuk kekamar nya.
Devan melihat tingkah sang adik yang benar-benar lesu, ia mulai menyusul kekamar Alaska sebelum kamar nya di kunci, melihat Alaska yang tengah terbaring sambil memijat kening nya.
"Lo gak ngantor?" Tanya Devan lagi, Alaska menarik nafas nya kasar ia ingin menjawab pertanyaan dari Devan, tapi ia mengurungkan niat nya, melihat tingkah sang adik Devan mulai menutup pintu kamar Alaska, agar bisa beristirahat, Devan berjalan memasuki kamar nya.
Allahu Akbar...Allahu Akbar..!
Azan maghrib berkumandang, biasa nya Alaska akan segera ke masjid untuk ikut sholat berjamaah bersama warga lain nya, hari ini ia absen tak ikut karna lelah, mana lagi sehabis isya ia harus kekantor untuk bertemu klien yang ingin ikut bekerja sama dengan Ravindra Group.
Setelah menunaikan solat maghrib Alaska memilih untuk merebahkan diri nya lagi, setelah itu ia lebih memilih untuk segera kekantor sekarang, takut nya klien sudah menunggu lama, Alaska berjalan menuruni tangga, Devan sedang tak ada di rumah, ia sedang ikut pengajian malam ini.
***
Deyra tengah berjalan di atas trotoar memegang kresek belanjaan nya, kedua lengan nya memegang belanjaan yang di beli nya, jalanan sangat sepi hanya beberapa kendaraan yang lewat, kedua manik nya menangkap 3 orang preman yang tengah duduk di dekat tiang lalu lintas, ada niat ingin balik badan, tapi rumah nya sudah hampir dekat, ia berjalan menundukkan kepala nya, berhasil melewati tempat itu, hendak berjalan salah satu preman berhasil memegang lengan Deyra, Deyra berbalik.
Ketiga preman itu sudah mengelilingi nya, Deyra meringis kesakitan cengkraman preman itu sangat kuat membuat Deyra tak bisa melepaskan nya, ia ingin meminta pertolongan tapi jalanan benar-benar sepi, Deyra mencoba melepaskan cengkraman preman itu, tapi cengkraman nya semakin kuat membuat Deyra tak sanggup melepaskan nya.
"Aw....tol--emm," ringis Deyra ketika mulut nya sudah di bekep oleh preman berwajah seram membuat Deyra menutup mata nya tak berani menatap nya. Deyra menatap sekeliling ia bener-bener tak bisa apa-apa.
"Percuma lo minta tolong, ck gak liat jalanan sepi," ucap preman yang memegang lengan Deyra, belanjaan Deyra berhambuaran dijalanan.
Bip..bip...
Deyra menoleh kearah mobil yang menyalakan klaksoon nya, terlihat Alaska yang meluar dari mobil itu, Deyra sontak terkejut melihat Alaska yang berjalan kearah nya.
"Lepasin cewe gue," ucap Alaska dingin membuat preman yang ada di samping Deyra saling nenatap sambil tertawa.
"Cewe lo? Haha yang bener aja cewe lo ditinggal dijalanan," ucap salah satu preman maju sambil berkacak pinggang di hadapan Alaska, Deyra melebarkan mata nya mendengar ucapan Alaska. Salah satu preman akhir nya maju hendak menghajar Alaska tapi tak semudah itu Alaska lebih dulu menonjok nya hingga preman itu terpantul ke tiang,
Melihat teman nya di hajar preman dengan tubuh besar mulai maju ia memukul ujung bibir Alaska hingga berdarah, Alaska menendang preman bertubuh besar itu, keringat di tubuh Alaska mulai berkeluaran, dan akhir nya Alaska berhasil menjatuhkan preman tersebut membuat preman berbadan besar itu jatuh menahan rasa sakit di bagian kemaluan nya.Alaska maju hendak memukul preman yang mencengkram lengan Deyra, wajah Deyra pucat membuat Alaska tak tega melihat nya, Alaska hendak memukul preman di hadapan nya, tapi lengan Alaska berhasil di tangkap oleh preman di depan nya,
Preman itu mulai memutar lengan Alaska hingga meringis, ujung bibir preman tersebut berhasil di tonjok oleh Alaska.Preman itu melepas lengan Deyra, mulai menghajar balik Alaska tapi tak semudah itu, Alaska mulai mendang nya dan preman itu terpantul ketiang bersama teman-teman nya, Alaska menarik lengan Deyra yang penuh keringat wajah pucat karna ketakutan.
"Lo sadar gak sih lo itu cewe, kalo sampe lo keluar malem, gue kurung lo dikandang buaya, ngerti..!!?" Ketus Alaska membuat Deyra hanya diam menundukan kepala nya, lengan nya memar sebab cenkraman preman tadi di sekujur tubuh nya di penuhi dengan keringat. "A-aku mau pulang," gumam Deyra masih di dengar oleh Alaska ia memajukan mobil nya perlahan.
"Tadi siang gue udah bilang jangan pernah lo nundukin kepala lo depan gue, gue gak suka!" Ucap Alaska menaikan suara nya membuat Deyra mendongak menatap kearah Alaska, bibir nya berdarah karna tonjokan preman tadi.
Alaska berhenti di depan komplek rumah Deyra, dengan cepat Deyra mulai turun keluar dari mobil Alaska, ketika hendak berjalan, Alaska menahan lengan Deyra hingga Deyra membalikan badan nya.
"Mulai sekarang lo milik gue," ucap Alaska dingin lalu mulai melepaskan Deyra, Deyra berlari meninggalkan mobil Alaska. Seharusnya Deyra senang mendengar ucapan Alaska, tapi entah nengapa ketika Alaska mengucapkan itu perlahan Deyra ingin sekali berlari menghindari nya.
Tunggu....
Jangan cuma kasih vote aja dibaca yah bisa kalian kasih masukan buat penulis kaya aku...😀😀
Mungkin dengan kalian banyak saran makin banyak pelajaran buat aku.
Oke frend, sampai ketemu di part selanjut nya...
Assalamualaikum 😄
28/12/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Short StorySebelum baca jangan lupa follow akun ku yah..😀 Alaska Aldebaran Rivandra dan Deyra Arsyila Syaqela Dua pemuda yang harus menikah diusianya yang masih sangat muda, akankah pernikahan mereka bahagia? Akankah tumbuh benih cinta dalam hati mereka? P...